the curse is broken

974 77 6
                                    

Di lantai dasar, saat penduduk desa terhuyung-huyung pergi dalam kekalahan, Hoseok menoleh ke arah Ryujin, memeluknya, hendak memberinya ciuman kemenangan namun ...

"Kita berhasil, Ryujin. Kita menang. Ryujin? Ryujin?" Ryujin hanya terdiam dalam pelukan Hoseok. Kemudian Hoseok menyadari bahwa mereka semua sudah tiba di ujung penantian mereka. "Kekasihku, Ryujin. Tidak."

Yoongi membantu Hoseok menurunkan Ryujin ke tanah. Di seberang mereka, Seokjin berdiri di samping Namjoon, akhirnya dapat berdekatan kembali-untuk terakhir kalinya.
"Namjoon, kau sangat berani. Selamat tinggal, Sayang."

Lengannya membentuk ukiran-kemudian lampu di dalam tubuh lemarinya redup dan mati.

"Sayang. Tidak! Jangan tinggalkan aku!" Namjoon terisak di sana. Beberapa tuts piano berbunyi dengan sendirinya, hingga akhirnya ia juga ikut menjadi benda mati dalam keheningan. Begitupun dengan Froufrou, anjing malang itu geraknya terhenti dengan sendirinya, tubuhnya yang menjadi dudukan piano terjungkal begitu saja di dekat Namjoon, berubah menjadi kaku.

Sementara Nyonya Choi dengan panik mendekati Yoongi dan Hoseok.
"Gyu! Beomgyu! Kau melihat Beomgyu? Aku tak melihatnya. Di mana putra kecilku?" Hoseok dan Yoongi menyaksikan dengan sedih saat wajah Nyonya Choi menghilang, kini permukaan itu kosong, hanya terdapat lukisan ornamen teko teh.

"Ibu!"

Hoseok menoleh ke arah Yoongi. "Oh tidak." Panik karena Beomgyu mungkin melihat apa yang terjadi.

Saat Beomgyu melompat untuk mencapai ibunya, wajah pada cangkir itu memudar dan gravitasi mengambil alih. Piring yang menjadi alasnya setiap hari pecah. Tapi Kai berhasil menangkap Beomgyu-dan dengan penuh kasih menempatkan cangkir yang kini sudah tak bernyawa itu ke kereta troli, ia menaruh Beomgyu tepat si samping ibunya.

Kai menegakkan dirinya dengan anggun, dan menjadi rak mantel seutuhnya. Di sekeliling Yoongi dan Hoseok, para pelayan istana lainnya sudah terdiam menjadi benda mati.

"Hoseok, aku-tik tak-aku tak bisa bicara."

"Tak apa-apa, Yoongi."

"Oh aku tidak bisa-tik tak tik-Hoseok temanku. Sebuah kehormatan bisa melayani di Istana ini bersama denganmu." Satu-satunya suara yang dibuat Yoongi adalah tik tak, tik tak. Kini Hoseok sendirian. Dikelilingi oleh benda mati.

"Aku yang merasa terhormat, Yoongi." Hoseok melakukan putaran terakhir dan menjadi kaku. Dia menjadi tempat lilin.
.
.
.
.
.
;

Di ruangan Taehyung, Yoona si wanita pengemis berjalan dengan begitu tenang, masuk ke dalam ruangan tersebut, mendekati toples kaca berisi bunga mawar yang kini sudah gugur seluruh kelopaknya.

Sementara Jungkook masih setia memeluk tubuh Taehyung sembari terisak.
"Kembalilah. Kumohon jangan tinggalkan aku."

Ia mengecup kening Taehyung, dengan air mata berlinang.

"Aku mencintaimu."

Mendengar kata-kata yang terucap dari mulut Jungkook, Yoona meliriknya selama beberapa saat, kemudian meletakkan tangannya di atas toples yang seketika seolah-olah meledak dan membentuk gelombang dari kelopak mawar yang sudah gugur, Yoona secara ajaib membuat kelopak-kelopak itu berputar ke udara.

Cahaya keemasan yang diciptakan Yoona mulai memancar, mengelilingi tubuh Taehyung.

Jungkook berdiri dengan keterkejutannya, menyaksikan tubuh Taehyung terangkat ke udara dan diselimuti oleh cahaya keemasan yang berputar-putar. Kemudian tubuh itu diturunkan dengan lembut ke permukaan.

Dan Taehyung mendarat di kakinya sendiri. Dia mengamati tubuhnya dengan tatapan tak percaya. Ia menyentuh tangannya, lengannya, dan dadanya. Tubuhnya telah menjadi tubuh manusia lagi.

beauty and the beast • tk (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang