Empat

208 41 37
                                    

HAII! CALL ME FLEN!

KALIAN BACA INI PAS JAM BERAPA GESS?

SEBELUM BACA SEPERTI BIASA SPAM EMOT AWAN DULUU☁️☁️☁️☁️

Jadi mulai sekarang Ankara di panggil Kara ya sama temen-temen disekolah nya! Walaupun sekarang dia ngegantiin Anaya tapi di sekolah nya Anaya ga dipanggil Anaya tapi di panggil Kara, pake nama belakang nya.

OKEE MAKASIH

SELAMAT MEMBACA!

***

Saat ini jam perjalanan dimulai. Tanpa sadar Ankara melupakan segala kejadian tadi pagi karena terlalu bersemangat untuk belajar.

Selama enam belas tahun ia tidak pernah merasakan bagaimana duduk di bangku sekolah dan belajar. Ini lah cita-cita nya, dan saat ini Ankara bisa merasakan nya.

Ankara tak henti-henti bersyukur dalam hati ia pun bahkan hampir menangis saking terharu bisa merasakan sekolah.

Ankara tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, ia sudah memutuskan akan fokus belajar sambil berpura-pura menjalani peran Anaya.

Aneh nya Ankara sangat cepat memahami materi yang diterangkan oleh guru nya. Walaupun tidak pernah sekolah, Ankara selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke perpustakaan kota dan mempelajari banyak hal sehingga ia sudah memahami materi sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.

Bel istirahat yang dinanti-nanti oleh seluruh siswa akhirnya berbunyi.

Belum sempat Ankara merapikan alat tulis nya, Luna sudah menarik nya pergi dan membawa nya ke kantin.

"Ayo Kar cepet! Entar Cheesecake kesukaan Lo abis!" Ucap Luna panik sambil menerobos antrian yang menghalangi jalan nya.

Sedangkan Ankara hanya pasrah.

"Gimana? Masih sama ga rasa nya?" Tanya Luna penasaran melihat Ankara yang sangat lahap menyantap Cheesecake kesukaan nya.

"Masih! Emm enak bangett," ucap Ankara bohong. Tapi ia tak bohong kalau rasa Cheesecake ini sangat enak dan gurih. Rasa yang tak terlalu manis dan ada rasa sedikit asin nya juga stroberi segar di atas nya membuat nya seakan meleleh dalam mulut nya.

Luna tersenyum senang melihat reaksi Kara yang masih sama. Ia takut setelah Kara baru sadar dari koma nya, Kara akan seperti mayat hidup yang tak punya semangat. Ia sudah hapal dengan hidup Kara yang mengerikan.

"Nih makan lagi, gue beli dua gratis buat Lo," ucap Luna sambil menyodorkan satu cheesecake lagi.

"Makasih, Lo baik banget."

"Emang," sahut Luna mengibaskan rambutnya kemudian terbahak.

Ankara terkekeh geli, ternyata teman nya Anaya sangat baik dan menyenangkan ya.

"Lo ga makan?" Tanya Ankara sambil sibuk menyuapkan sepotong Cheesecake kedalam mulutnya.

"Yang gue belum dateng," balas Luna.

Ankara mengangguk saja. Kemudian ia menyodorkan sesendok cheesecake kearah Luna, "Nih, cobain."

Luna menolak, "gue ga suka manis Lo lupa?"

Ankara gelagapan seketika, "Ga lupa, tapi ih cobain deh enak banget," Sahut Ankara cepat.

Luna menghela nafas melihat wajah sedih Kara, ia pun mengangguk dan memakan nya. "Enak,"

Ankara bernafas lega kemudian berucap "Iya kan! Ini enak bangett,"

Pesanan Luna pun sudah datang. Dengan cepat Luna mengambil nya dan mengucapkan terimakasih, ia memesan bakso yang terlihat menggiurkan.

Seolah kesetanan Luna mengambil beberapa sendok sambal lalu dituangkan kedalam mangkuk nya lalu memakan nya dengan hikmat, Ankara bergidik ngeri melihat kuah bakso yang awal nya bening berubah menjadi merah kental.

"Lun lo ga pedes? Itu banyak banget sambel nya." Ucap Ankara.

"Ah kayak gatau aja lo gue kan emang doyan pedes." Balas Luna asik dengan bakso nya.

"Gue sedikit lupa, lo tau kan gue ga sadar selama tiga bulan." Imbuh Ankara cepat.

Luna yang sedang mengunyah tiba-tiba terdiam sambil menatap bakso nya. Ankara panik melihat keterdiaman Luna, ia baru saja hendak berbicara namun Luna sudah dulu berbicara.

"Sorry Kar, Lo pasti sedikit lupa ya."

Ankara menggigit pipi dalam nya gugup, suara Luna terdengar datar dan itu membuatnya menahan nafas tanpa disadari.

Luna mendongkak kemudian nyengir lebar, "Hehe entar gue ingetin lo apa yang gue suka dan yang gue ga suka, okee?"

Ankara tersenyum lebar dan mengangguk, "Okee!"

"Lo ga pesen makan?"

"Engga, udah kenyang."

Luna hanya mengangguk kemudia melahap kembali bakso nya.

Ankara tersenyum lembut melihat Luna yang makan dengan lahap. Ia merapikan anak rambut Luna yang menjuntai hampir kena kuah bakso.

Luna mendongak sedikit kemudian nyengir lebar.

"Makan nya pelan-pelan aja ga gue pinta kok," ucap Ankara sambil terkekeh.

Ankara memperhatikan Luna seksama syukurlah Anaya memiliki sahabat yang baik seperti Luna. Dan entah mengapa Ankara sangat nyaman berada di sisi Luna. Dari yang ia amati, Luna itu agak tomboi, cara bicara nya pun agak kasar pada orang lain namun berbeda pada Anaya yang selalu lembut dan perhatian.

"Oh iya Kar, Lo ga curly kah?" Tanya Luna yang sudah selesai makan.

"Gue ga bakal curly rambut lagi," jawab Ankara lancar. Padahal ia pun baru tau kalau Anaya sering meng-curly rambut nya.

Beruntung nya panjang rambut Ankara dan Anaya hampir sama, hanya saja Anaya memiliki poni tipis. Ankara pun kini punya poni dan baru dipotong saat malam tadi. Ya, ayah nya menyuruh nya kesalon dan membuat poni yang mirip dengan Anaya.

Sehingga penampilan Ankara sama seperti Anaya.

Luna mendesah kecewa padahal menurut nya, Kara dengan rambut bergelombang dan poni tipisnya sangat Badas dan keren!

"Biar Keezar makin ga suka sama gue," imbuh Ankara tanpa di tanya.

"Kata siapa gue ga suka?"

- BATAS -

LANJUT GA? SPAM NEXT!

SPAM AWAN ☁️☁️☁️☁️

CLOUDBURSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang