Hello hello I'm back
Ingat!!
V.O.T.E DULS YAAAA‼️
AYO FOLLOW JUGA SEKALIAN, PASTI AKU FOLLOW BALIK KOK
SEKIAN TERIMA JIHOON☺️
🦁🦁🦁
JIHOON SIDE
Sepulangnya dari rumah sakit Jihoon langsung masuk ke kamarnya dengan amarah yang sedari tadi ditahannya.
"Sial*n!" Makinya.
Jihoon mengacak-acak rambutnya dengan gusar. Dirinya sungguh mati-matian menahan amarah agar tak terlepas di rumah sakit tadi.
Jihoon menatap tangannya yang sudah menampar Shanaya di malam itu.
"Bodoh! Lo bodoh, Hoon. Lo gagal jadi kakak! Adek Lo hampir mati, dan itu semua gara-gara Lo!" Monolognya.
"Si*l! B*ngsat! Gue gak becus jadi kakak!"
"Gue kecewa sama Lo Shan, tapi gue lebih kecewa dengan diri gue sendiri. Gue udah kelewatan dengan nampar Lo! Tapi gue juga marah liat kelakuan Lo!" Monolognya terus-menerus.
Karena amarah yang tak kunjung reda, Jihoon mendudukkan dirinya di kasur dan mulai mengatur nafas berharap dapat mengontrol emosi yang tak kunjung reda.
Tok tok
Jihoon yang sudah mulai tenang, mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya, "Siapa?" Tanya Jihoon.
"Nak, makan dulu yuk. Bibi udah buatin sarapan."
"Iya, Bi. Nanti Jihoon kesana." Sahut Jihoon kepada Bi Rumi, orang yang mengetuk tadi.
Setelah kepergian Bi Rumi, Jihoon mengambil handphonenya yang ia simpan di laci nakas dalam keadaan mati.
Ya, Jihoon sengaja mematikan handphonenya karena tak ingin diganggu oleh siapapun saat sedang mengurus Anaya di rumah sakit kemarin.
Maklum saja, meskipun libur Jihoon selalu di telpon untuk membicarakan pekerjaan. Itulah mengapa Jihoon sengaja mematikan handphonenya.
Jihoon mencharger handphone lalu menghidupkannya. Ia letakkan handphone itu di atas nakas lalu turun untuk sarapan. Jihoon meninggalkan handphonenya tanpa mengecek sama sekali.
Sesampainya di meja makan, semua saudara Jihoon sudah berkumpul di sana, hanya Anaya yang tidak ada karena ia sedang tidur setelah meminum obat tadi.
"Hoon, gimana Aya? Udah ketemu?" Tanya Hyunsuk begitu melihat kehadiran Jihoon.
Jihoon duduk di kursi meja makan lalu mengambil piring untuknya makan.
"Dia di rumah sakit karena mencoba bunuh diri."
"Apa?!" Semua yang ada di sana sungguh terkejut bukan main mendengar penuturan Jihoon.
"Tapi dia selamat." Lanjut Jihoon.
Jihoon menatap ke arah adiknya satu persatu, "jangan ada yang pergi kesana untuk jenguk dia. Itu hukuman untuk Shanaya karena sudah memilih cara yang nekat kaya gitu." Tekannya.
Semuanya mengangguk menyetujui, hanya Junghwan yang diam tanpa mengatakan apapun.
Selesai mereka sarapan, diam-diam Junghwan mengirim pesan kepada Jaehyuk tentang keberadaan Shanaya.
Setelah dibalas dan diberitahukan oleh Jaehyuk, Junghwan meminta Bi Rumi untuk mengemasi pakaian Shanaya, dan tentunya secara diam-diam juga.
Namun, saat Junghwan akan berangkat ia tak sengaja berpapasan dengan Hyunsuk di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine In My Heart | Treasure
Fiksi PenggemarShanaya memiliki 10 kakak laki-laki dan satu kembaran yang mempunyai suatu kekurangan. Dan karena kekurangan itulah terkadang membuat Shanaya harus selalu mengalah. Termasuk mengalah dalam hal kasih sayang keluarganya. Tanpa terasa, seiring berjala...