Chapter 32

5.3K 452 147
                                    

Bestie kuh jangan lupa..

V
O
T
E

OKE!!

Apa salahnya sih tinggal klik vote dulu sebelum baca.

Gratis dan mudah kok bestie 🥺

Oh iya, disarankan sambil mendengarkan lagu Ghea Indrawari - Jiwa yang bersedih

Bebas mau putar dimanapun.

Sekian terima Jaehyuk 🦁

✨ Selamat membaca ✨

Tubuh Shanaya tersentak kaget bersamaan matanya yang terbuka lebar. Nafas Shanaya kian menderu tak beraturan. Keringat dingin sebesar biji jagung terus mengucur hingga membasahi wajah dan tubuhnya.

Setelah nafasnya kembali teratur dan kesadarannya telah penuh, Shanaya baru menyadari bahwa yang dialaminya tadi hanyalah sebuah mimpi. Meskipun begitu, mimpi itu mampu membuat dada Shanaya terasa sesak. Itu adalah mimpi yang tak ingin Shanaya ingat dan tak diharapkan akan terjadi di hidupnya.

Pintu ruangan Shanaya terbuka dan menampilkan Hyunsuk disana dengan wajah terkejutnya melihat Shanaya yang sudah sadar dan sedang berusaha untuk duduk. Hyunsuk pun dengan sigap menghampiri Shanaya dan membantunya untuk duduk.

Setelah duduk, Shanaya kembali bergerak hendak turun dari ranjang pasien. Melihat itu Hyunsuk langsung menahan Shanaya,

"Mau kemana?" Hyunsuk menatap Shanaya khawatir.

"Aku mau liat kak Ana, kak."

"Jangan, kamu baru bangun Aya,"

"Tapi aku mau liat kak Ana!"

"Tolong dengerin apa kata kakak! Kamu itu baru bangun. Ayo baring lagi, istirahat!" Ucap Hyunsuk dengan tegas.

Shanaya mengerucutkan bibirnya kesal dan menuruti perkataan Hyunsuk. Ia berbaring dengan perlahan dan memiringkan badannya, membelakangi Hyunsuk. Meskipun saat memiringkan badannya Shanaya meringis kesakitan akibat luka di tubuhnya, ia tetap menahan semua itu karena sudah kepalang kesal dengan Hyunsuk.

Padahal dia sangat ingin bertemu Anaya tapi malah di larang. Dan juga ia baru saja bangun, Hyunsuk malah berucap dengan tegas kepadanya. Shanaya kan jadi kesal.

Melihat tingkah Shanaya, Hyunsuk hanya dapat menggeleng kecil dan mengelus surai Shanaya.

"Maaf, kakak bukannya marah. Tapi pikirin kesehatan kamu juga Aya."

"Kesehatan aku gak penting, yang terpenting itu kak ana." Lirih Shanaya.

"Kesehatan kalian berdua penting, jadi dengerin apa kata kakak, ya?" Ucap Hyunsuk dengan lembut dan pelan.

Shanaya berbalik menghadap Hyunsuk dengan wajah cemberutnya namun lucu. Shanaya mengangguk kecil lalu merentangkan tangannya minta di peluk. Keluar sudah sifat manja Shanaya.

Hyunsuk tertawa kecil, kemudian membungkukkan tubuhnya dan memeluk Shanaya, setelah itu ia kembali bangun dan mengelus lembut surai Shanaya.

"Ada yang sakit, gak?" Tanya Hyunsuk yang dibalas gelengan oleh Shanaya.

Sunshine In My Heart | Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang