.
.
.
.
.Joanna memperhatikan sekelilingnya.
"Kau sudah bangun?" Marlion bertanya lembut. Mata Joanna beralih ke pemuda yang duduk di samping nya itu.
"Apa kau sudah merasa lebih baik?" tangan nya merapikan rambut di sekeliling wajah Joanna.
"D-Di mana ini?" tanya Joanna panik. Marlion hanya tersenyum. Joanna pucat pasi. Tangan nya menggenggam erat selimut tipis yang menutupi tubuhnya.
Marlion duduk di sisi Joanna. "Tidak ada yang perlu kau takuti," ia meraih tubuh Joanna.
Joanna mencengkeram baju Marlion. Wajahnya terus memutih, tubuhnya bergetar hebat.
"Kau pasti telah melalui masa-masa yang sulit," bisik Marlion di telinga Joanna. Tangan nya bergerak membelai rambut gadis itu.
"Aku ingin pulang," pinta Joanna.
"Tak lama lagi semuanya akan usai. Corogeanu sudah dekat."
"Aku masih harus pulang ke Schewicvic," gerutu Joanna tidak sependapat. Marlion termenung. Tidak adakah yang bisa dilakukan nya untuk mengalihkan perhatian gadis ini?
"Ini adalah kesempatan langka," Marlion berdiri, "Mengapa kau tidak melihat pemandangan luar?" Joanna mencengkeram baju Marlion semakin erat.
Marlion mau tidak mau duduk kembali, "Kau tidak bisa terus begini."
"Aku mau pulang," Joanna mengulangi.
Marlion mendesah. Trauma berhasil membuat Joanna menjadi seorang gadis manja yang penakut.
"Aku menyesal sekarang aku tidak bisa menuruti keinginanmu." Joanna juga tahu sekarang terlalu terlambat untuk kembali ke Fyzool.
Sekarang sudah amat terlambat untuk menarik kembali keputusan nya menerima tantangan Marlion.
Sekarang sudah terlambat untuk menghentikan harga dirinya yang terusik oleh ejekan Marlion.
Marlion menyandarkan punggung nya di atas tumpukan bantal tanpa melepaskan Joanna, "Katakan apa yang harus kita lakukan untuk menghabiskan waktu?" Joanna mengangkat kepalanya melihat Marlion.
"Kita masih punya waktu yang panjang sebelum tiba di Corogeanu." Joanna tertegun. Marlion membiarkan nya setengah berbaring di atas tubuhnya.
Sementara itu tangan nya merangkul punggungnya erat-erat. Marlion tidak pernah memperlakukan nya dengan lembut seperti ini.
Marlion yang biasanya pasti sudah mengejek dirinya dan terus menghinanya.
Joanna membaringkan badan di atas tubuh Marlion. Ia tidak ingin pergi dari kenyamanan ini. Ia tidak ingin melepaskan diri dari kehangatan ini. Ia ingin terus berada di tempat yang menenangkan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Pilihan | Markno vers
FantasyRatu Pilihan | Markno version Original novel by Sherls Astrella Remake by Angelika . . . Ketika sepupunya menikahi seorang pelacur dengan catatan kriminal panjang, Marlion tahu ia harus melakukan sesuatu untuk kehormatan kerajaannya. Rakyat sudah b...