"𝕮𝖍𝖆𝖕𝖙𝖊𝖗 𝕾𝖊𝖛𝖊𝖓𝖙𝖊𝖊𝖓"

390 41 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
.

"Seperti keinginan Anda, Paduka," lapor Johnny.

"Minggu lalu kami sudah mengirim Lucas dan bawahan nya ke kepolisian Loudline. Menurut kabar yang kami terima dari William, polisi sudah bergerak meringkus kawanan Lucas yang belum tertangkap. Paling lambat Selasa mendapat mereka akan dihadapkan ke pengadilan.

"Kami juga telah menambahkan kesaksian Joanna dan Hector pada laporan itu," kata Jeremy pula.

"Pekerjaan bagus," puji Marlion sambil merapikan kembali tumpukan kertas yang baru dibacanya.

"Apakah ini baik?" tanya Johnny, "Kita tidak memberi keputusan yang jelas tentang keterlibatan Duke Binkley."

"Biar pengadilan yang memutuskan," jawab Marlion, "Tugas kita hanya menulis laporan sejelas mungkin sesuai yang kita ketahui." Marlion berdiri dan mendekati Johnny.

"Serahkan laporan ini ke kepolisian Loudline hari ini juga. Biar William bisa segera melaksanakan tugasnya."

"Baik, Paduka," Johnny menerima kembali laporan itu, “Apakah kami harus mengirim Duchess pula?”

"Tidak. Biarkan dia di sini sampai mereka membutuhkan nya," lalu Marlion melihat Jeremy, "Sudah waktunya aku menemui wanita rendah itu." Mereka terperanjat.

"Saya tidak setuju!" cegah Johnny, "Duchess adalah wanita yang berbahaya."

"Kalau kau memang ingin bertemu dengan nya, kami bisa membawanya ke sini," timpal Jeremy, "Ia tidak pantas kaukunjungi."

"Di sini terlalu banyak mata dan telinga," Marlion terus melangkah ke pintu, "Jeremy, temani aku."

Jeremy sadar ia tidak bisa mencegah Marlion. Demikian pula Johnny. maka Johnny menambah pasukan untuk mengawal Marlion ke ruang penjara bawah tanah dan Jeremy menunjukkan jalan ke ruang tempat mereka menahan Giselle.

Giselle langsung menerjang pintu selnya mendengar kedatangan Marlion.

"Aku akan membunuh kalian! Aku akan menghancurkan kerajaan ini!" serunya.

"Dia sudah gila," komentar Jeremy, "Apa yang bisa dilakukan nya dari sini?"

“Apa kau lupa masih banyak anak buah Lucas yang berkeliaran di Loudline? Mereka pasti akan meneruskan rencana ini ketika gadis ingusan itu berkeliaran di kota," Giselle mengingatkan.

"Suatu saat nanti mereka pasti akan membunuh gadis itu!"

Demi keheranan mereka, Marlion tertawa geli.

"Rupanya kau masih belum mendengar gosip itu. Joanna pasti akan sangat berterima kasih padamu. Berkat kau, sekarang aku tidak perlu khawatir lagi melepas Joanna seorang diri di Loudline. Penduduk Loudline tahu ratu mereka sering berkeliaran di kota dengan menyamar menjadi gadis desa. Sekarang anak kecil pun sibuk mencari-cari Ratu Joanna di antara penduduk Loudline. Teman-teman Joanna juga sudah bersumpah padaku akan menjaga baik Joanna selama ia berada di kota." Giselle marah mendengarnya.

Ratu Pilihan | Markno versTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang