PART 16. HAMPA

627 51 0
                                    

Pagi itu Adel baru datang kesekolah, dia cepat-cepat berlari ke kelasnya karena jam telah menunjukkan pukul 07.30, ya Adel bangun kesiangan sehingga dia terlambat kesekolah.

Saat tiba dikelas, Guru Sejarah sedang mengabsen anak-anak kelas 11 IPS-1, untungnya Guru Sejarah itu masih mempersilakan Adel masuk.

Namun, ada yang berbeda pagi ini biasanya ada seseorang yang akan memarahinya ketika terlambat, tapi suara berisik itu tak ada, benar saja bangku depan Adel kosong.

"Marsha woy! Ashel kemana?" tanya Adel ke arah Marsha disampingnya.

"Gak sekolah Del" Jawab Marsa dengan polosnya.

"Ya gue juga tau sha..tapi alasan dia gak sekolah kenapa?" Adel terlihat dongkol.

"Ashel sakit, trus katanya dia masuk rumah sakit Del" Jelas Marsha menatap Adel.

"WHAT?"

"Kenapa Adel kamu ada penjelasan lain kenapa Jepang menyerah pada sekutu?" terikan Adel berhasil menarik perhatian guru sejarah itu.

"Ehh anu Bu, Perangkan dilarang ya  sama agama, jadi Jepang milih nyerah aja gitu!" Cerocos Adel sok tahu.

"Anjir sejak kapan pertanyaan sejarah jawabannya agama ahahaha" gelak tawa memenuhi ruang kelas itu.

Marsha hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Adel, dia jadi nyesel kenapa dulu harus takut sama Adel padahal semakin kesini makin kelihatan konyolnya nih orang.

"Shel kalo lo ada disini, pasti bakal ngakak sama kelakuan manusia aneh ini" batin Marsha.

***

Setelah diberi tahu Marsha, Ashel dirawat dirumah sakit mana, pulang sekolah Adel langsung menjalankan motornya ke arah rumah sakit.

Adel berjalan ke pintu masuk rumah sakit, dia sedikit melihat-lihat pemandangan sekitar rumah sakit, tidak terlalu ramai orang seperti biasanya, namun pandangannya terhenti pada seseorang yang memakai baju rawat sedang duduk di kursi taman Rumah Sakit, seseorang yang sangat dia kenal.

"ASHELL KAMU DISINI! KAMU GAPAPA KAN?" teriak Adel yang membuat Ashel sedikit terkejut.

"..."

Tidak seperti biasanya Ashel tak membalas teriakan Adel, bahkan dia tak menoleh sama sekali.

Adel berusaha mendekatkan diri duduk disamping Ashel,

"Beneran gak kenapa-napa?" tanyanya lagi memastikan,

"Engga."

Adel paham mungkin Ashel sedang benar-benar sedih karena perubahan sikap Zee yang berubah drastis akhir-akhir ini kepadanya.

"Kalo kamu butuh temen cerita, aku ada disini Shel buat kamu?" Adel masih membujuk Ashel.

Ashel masih mengabaikan Adel, dia malah memperhatikan beberapa bunga Matahari yang tumbuh didepan pekarangan rumah sakit, siapa yang menanam bunga kesukaannya disini?

Sadar akan perhatian Ashel, Adel segera menuju ke mana arah Ashel memandang, tanpa ba-bi-bu Adel langsung memetik bunga itu lalu dia mendekat ke hadapan Ashel.

"Nih buat kamu! biar gak sedih lagi"

Adel memang tak bisa didiamkan, bisa-bisa semua bunga matahari dirumah sakit ini habis dia petik.

STORY A [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang