Hari yang dinanti-nanti Adel pun tiba,pagi ini dia sedang melakukan pemanasan sebelum turnamen basket antar sekolah se-jakarta 2023.
Momen yang tak dia sangka bisa mengikuti ajang spektakuler ini pasalnya saat disurabaya dulu, Adel tak sempat ikut turnamen karena satu dan lain hal ditambah saat itu adalah hari kepergian sahabatnya untuk selamanya.
"Rame banget ya hari ini, sayang gak ada lo Flo"batin Adel sedih melihat sekitaran tribun basket.
"Andai aja Ashel bisa nyempetin dateng kesini buat gue." Adel menghela nafas kasar teringat percakapannya dengan Ashel tadi malam.
"Udah ah gue kan disini mau tanding, toh kalo gue menang pasti mereka bangga sama gue" hibur Adel pada dirinya sendiri.
Adel kembali fokus melakukan pemanasan dipinggir lapangan, oh iya dia memakai baju basket tanpa lengan, berwarna biru tua dan bernomor punggung 8, dia terlihat lebih keren dari biasanya.
Saat dirasa semua perwakilan basket putri tiap sekolah telah hadir, para panitia dengan segera membuka turnamen itu, sebelumnya memang telah diadakan pengocokan nomor urut tanding jadi Adel dan kawan-kawan sedikit lega, karena mereka tanding diurutan ke 3,SMA NUBA48 vs SMA Merpati.
Saat pertandingan pertama memang terlihat jelas kalau mereka adalah pemain basket yang sudah terlatih, bisa dibilang kedua tim sama-sama hebat.
Adel juga mengakui hal itu, memang akan sulit bagi dia dan timnya untuk maju kebabak selanjutnya tapi dia akan terus berusaha dan tidak akan menyerah.
"Kalo disini ada Zee dia pasti udah nyiapin strategi buat bawa tim kita menang!" kata Jessi teman se tim Adel.
"Maksud lo?" Adel langsung melirik ke arah Jessi.
"Santai dong... tapi emang benar kan tim kita gak ada apa-apanya kalo tanpa Zee?" Jessi menatap Adel tak percaya.
"Oh jadi lo ngeremehin gue? Oke kita liat aja nanti..." Adel langsung membuang pandangannya ke arah tribun penonton.
Singkat waktu, kini tiba giliran Adel dan kawan-kawan yang akan bertanding, mereka telah bersiap-siap berada ditengah lapangan.
"Prit pritt"
Pluit tanda pertandingan dimulai berbunyi,
Bola dikuasai pihak lawan yang langsung bergerak cepat mendribel bola kearah ring basket tim Adel.
Tanpa diduga gerakannya dibaca Adel, dia cepat menghadang laju lawannya dan segera membalikan keadaan lalu,
Masuk!
Point pertama untuk SMA NUBA48, Adel terus berlari sepanjang pertandingan tak peduli dengan keringat yang telah mengucur dari pelipisnya,
Dia menjaga pusat serangan sekaligus pusat pertahanan, banyak orang yang heran dengan cara mainnya yang serba cepat, dia kaya hantu ada dimana-mana.
Masuk!
Masuk!
Lagi-lagi masuk!
Selisih pointnya lumayan jauh, kemenangan bagi tim Adel sudah didepan mata, para penonton pendukung SMA NUBA48 langsung bergemuruh.
"Adel!!"
"Ayo Del"
"SEMANGAT ADEL!"
Semua teriakan itu tertuju pada dia seorang padahal ini adalah permainan tim, pesonanya memang tidak main-main.
Didetik-detik terakhir, Jessi meminta bola pada Adel, dia langsung memasang muka malas kearahnya.
"Masih mau ngeremehin gue lo" jelasnya tajam diikuti operan bola basket itu,
Jessi hanya terkekeh tak menanggapi serius perkataan Adel,
Jessi lalu melompat dekat pada ring lawan, namun tiba-tiba_
Ggbrakk
"JESSI!!"
"Arghh... sakit"
Jessi terjatuh kelantai.
Tepat ketika dia melompat seseorang dengan sengaja mendorongnya cukup keras.
Adel yang melihatnya tak tinggal diam dia langsung menghampiri temannya yang terkapar telah dikerumuni orang-orang.
"Woy bajingan kenapa lo ngelakuin itu? gak terima lo kalo tim lo kalah hah?!" Adel mencengkram kuat baju basket lawannya itu.
Silawan yang bernama Amel itu hanya tersenyum licik, berhasil memancing emosi orang yang menjengkelkan untuk tim-nya.
"Haha gue kasian sama lo, lo tuh selalu kalah segalanya sama si Azizi soal basket, soal populer atau bahkan soal Ashel" katanya memandang Adel yang mukanya telah merah padam.
"Lo sebenarnya seneng kan kalo Azizi koma? lo gak mau dia bangun lagi kan? supaya lo bisa rebut semuanya dari dia!"
Mendengar kata-kata itu Adel tak bisa lagi mengendalikan amarahnya, dia lalu...
"Bugh"
Adel memukul lawannya,
"Adel udah del!" teriak yang lain,
"Lo gatau apa-apa jadi lo diem aja! sedikitpun gak ada niatan gue buat ngerebut semua yang dia punya!"
"Satu lagi jangan sebut nama orang yang gue sayang sama mulut kotor lo itu!" Adel lalu melepas cengkeramannya dan pergi meninggalkan kerumunan itu.
Adel ternyata melangkah keluar arena pertandingan, semuanya hanya bisa menatapnya berlalu.
Adel langsung menuju parkiran motor, pikirannya kalut, hatinya terasa terisis dengan perkataan tadi.
Semua bakal baik-baik aja kalo gue gak coba masuk ke kehidupan mereka batin Adel.
Dia memasukan kunci motornya, namun tanpa diduga hpnya berdering lalu dia segera mengangkatnya.
"Iya kenapa Shel?"
"Del.."
"Kenapa??"
"Del"
"Kenapa Ashel!"
"Zee udah____
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY A [END]✅
Teen FictionAZIZI, ASHEL, ADEL, sahabat bukan sekedar sahabat✨ Bagaimana kisahnya? Let's read...