Malam semakin larut Adel menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi, tak peduli dengan keselamatan nyawanya sendiri,dia jadi mengerti maksud dari perkataan Zee kala itu.
"Kalo udah waktunya gue pasti akan kasih tau lo, jagain Ashel ya"
Kata-kata itu terus terngiang dikepalanya, dia bahkan lupa berbelok ke arah kiri untuk menuju jalan kerumahnya, dia malah terus lurus entah mau kemana.
Namun saat Adel melintas jalanan itu, tiba-tiba gerombolan geng motor mendatanginya,orang-orang itu mengusik ketenangan Adel.
"Woy turun lo! beraninya jalan kesini tanpa izin, siapa lo!"
"Emang jalanan ini punya kakek buyut lo!" balas Adel yang malah mempercepat laju motornya,
"Kurang ajar lo!" teriak satu cowok geng motor itu.
Kini Adel terus dikejar oleh geng motor itu .
"Kalo gue turun gue bisa mampus nih, tapi gimana caranya supaya mereka gak ngejar gue lagi?"
Tiba-tiba Adel teringat ide brilian, dia lalu membelokan motornya ke arah kanan sambil meningkatkan kecepatan,
"Titt titt titt"
Dia memencet bunyi klakson dengan keras tepat didepan bangunan yang bertuliskan "kantor polisi" tanpa berlama-lama para polisi itu langsung tancap gas mengejar geng motor itu.
Adel yang semakin terdesak langsung bersembunyi di gang kecil, dan geng motor itu kabur kocar-kacir dikejar pak polisi.
"Selamet gue, untung aja kepikiran kalo daerah sini deket kantor polisi." Adel mengelus-elus dadanya.
Sebentar Adel jadi teringat sesuatu, ini bukan kali pertama dia diganggu oleh geng motor dulu pas lagi di Surabaya Adel juga mengalami kejadian yang sama dengan seseorang.
Flashback on
Dua gadis remaja yang sedang menaiki motor ninja terbawa suasana akan ramainya kota Surabaya.
Sore itu mereka hendak jalan-jalan menikmati indahnya senja disaat itu, kedua gadis yang sama-sama berambut pendek itu merasa bebas dijalanan.
"Del pokonya lo jangan jauh-jauh dari gue!" bisik gadis itu dari arah arah belakang.
"Kenapa emang?"
"Emm karena lo gak akan bisa hidup tanpa gue"
"Bisalah, flo"
"Yang bener?"
"Bener"
"Kalo gue pergi gapapa, kan?" tanya Flora pada Adel.
"Apa gak kedengaran Flo?!"
"IHH ADEL"
"APAAN"
Biasalah fenomena ini sering terjadi ya contohnya pada tukang ojek yang basa-basi pada penumpangnya.
Namun momen indah itu harus berhenti ketika Flora memberitahu Adel bahwa ada segerombolan geng motor dibelakang motor mereka yang mengincar mereka.
"Del cepetan wey mereka ngejar kita" ucapanya panik.
"Iya bentar Flo sabar..." balas Adel ikutan panik.
"Gue gak mau mati sekarang, Del"
"Ya jangan dong! lo cari cara ke biar kita bisa lolos" adel meyakinkan flora.
Adel terus mempercepat motornya tak mempedulikan flora setakut apa dibelakang.
Tiba-tiba ide itu muncul dari dikepala flora,
"Del lo cepet lewat kantor polisi, terus klakson yang keras gue yakin polisi itu bakal ikutan ngejar"
"Hah?"
"ADEL CEPETAN LO LEWAT KANTOR POLISI TERUS BUYIIN KLAKSON"
Adel tak punya cara lain selain mecoba itu, ternyata benar saja saat Adel mengikuti saran flora mereka berhasil lolos dan selamat.
Setelahnya itu mereka langsung sembunyi disebuah bangunan kosong yang tak berpenghuni, Adel memarkirkan juga motornya.
"Kita selamat Flo" tatap Adel kearah gadis itu.
"Alhamdulillah..."
"Makasih ya, ini semua berkat ide lo"
"Iya sama-sama" Flora mengalihkan pandangannya.
Adel diam sebentar dia merogoh sesuatu dari dalam saku celananya
"Nih Flo, buat lo" Kalung berliontin love sebelah itu Adel berikan pada Flora.
"Buat gue?" tanya Flora memastikan
"Iya buat siapa lagi ini couple loh!" tunjuk Adel pada kalung yang dia kenakan.
"Ihh alay banget sih lo, Del"
"Yehh biarin mau gak lo?!"
"Ck oke gue terima... makasih" balas flora tersenyum sangat manis.
Adel membalas dengan senyuman terbaik juga. Itulah senyum terakhir yang Flora berikan pada dirinya. Karena setelahnya orang dan senyumannya itu hilang seketika diambil semesta.
Flashback end
"Makasih banyak Flo udah mampir dihidup gue, ya walaupun sebentar kehadiran lo berarti banget buat gue" batin Adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY A [END]✅
Teen FictionAZIZI, ASHEL, ADEL, sahabat bukan sekedar sahabat✨ Bagaimana kisahnya? Let's read...