19

1.6K 131 8
                                    

"Dasar cewek gila. Yang bener aja, masa gue harus jauhin ayang kayin sih" Misuh winter, dia mengentakkan kakinya kesal.

"Ck bawel banget sumpah, dua bulan doang elah" Ucap yujin

"Lo gatau rasanya jadi gue, dua bulan itu ga sebentar anjir. Kalau dalam dua bulan nanti ada yang ngegebet kak karina gimana?"

"Itu sih derita lo" Winter hanya memasang wajah kesalnya.

"Lo harusnya bersyukur, masih mending om lilis mau bantuin. Daripada lo harus kejebak terus bareng veron" Ucap ryujin. Anaknya lagi bener, bentar lagi juga kumat.

"Lalas lilis lalas lilis, nama daddy gue LISA" Omel ningning, ryujin hanya memutar matanya malas.

"Si veron beneran terobsesi ya sama lo" Sambung ningning, 2jin mengangguk bersamaan.

"Lo inget pas si veron ngintilin winter sampe ke tongkrongan waktu kita masih SMP" Ucap yujin

"Oh iya gue inget, sumpah pengen gue tonjok itu muka. Sok imut banget najis ahahaha"

"Bodo lah" Winter sudah pusing dengan pembicaraan temannya ini, dia memilih untuk menuju ke kelas.

"Si wanto main ninggalin aja, tungguin woy!"

Winter mengabaikan teriakan temannya dan tetap berjalan. Namun karina muncul tak jauh darinya.

Aduh ada kak karina lagi, pura-pura ga liat aja dah - batin winter

Winter berjalan sambil menunduk agar tidak melihat karina, tapi sialnya karina malah memanggilnya.

"Winter"

Winter meringis kesal, perlahan winter berbalik menghadap karina dan tersenyum.

"Pagi cantik" Sapa winter lalu dia langsung memukul bibirnya pelan. "Kelepasan anjim" Gumam winter

"Lo ngomong sesuatu?" Tanya karina

"Eh engga kok, kak karina kenapa manggil aku?"

"Oh iya, nih bantuin gue bawa buku ini ke perpustakaan" Karina memberikan sebagian buku yang ia bawa. Winter sama sekali tak bergeming membuat karina bingung.

"Kok malah diem, lo gamau bantuin gue?"

"E-eh i-iya ayo"

"Lo kenapa sih? Daritadi aneh banget" Ucap karina

"Aku gapapa, bawa kemana? Perpus kan? Yaudah ayo" Ucapnya lalu bergegas duluan.

"Winter, tungguin gue! Ish sinting tuh bocah, cepet banget sih jalannya"

~

"Tinggi banget lagi raknya, gue mana nyampe" Keluh karina. Mau minta tolong winter juga percuma, badannya juga bogel. Lalu dia berinisiatif mengambil kursi dan memanjatnya.

"Win, pegangin kursinya dong" Winter mengangguk dan memegang kursi tersebut.

"Hati-hati kak" Ucap winter

"Iya, ambilin buku yang di meja itu win" Winter melirik meja yang dimaksud karina dan memberi buku itu.

"Akhirnya selesai semua"

Saat kaki karina ingin menyentuh lantai tiba-tiba saja bangku tersebut oleng membuatnya terjatuh, winter ingin menangkap karina namun ia malah ikut terjatuh. Winter terjatuh tepat diatas tubuh karina. Mereka sama sama membeku, tak ada satupun yang beranjak. Saling menatap hingga tak sadar wajah mereka semakin mendekat.

"Nice wanto"

"Shtttt lo bisa ga sih jangan banyak bacot, kalau ketauan gimana? Ganggu momen orang aja" Ucap ningning berbisik.

kakak osis (winrina) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang