Hari ini adalah hari senin dimana semua murid SMA KWANGYA sedang berbaris untuk upacara bendera. Upacara sudah dimulai dan gerbang juga sudah dikunci. Tapi winter, ryujin, yujin, dan ningning terlambat karena mereka ngaret dulu ke warkop, sebenarnya mereka tidak benar-benar ngaret sih, mereka juga sekalian mengerjakan tugas.
"Ryujin lu yang bener aja, kalau ketauan gimana?" Tanya ningning
"Udah gausah banyak bacot, percaya aja sama gue"
Kini mereka ingin memanjat pagar belakang sekolah, disana terlihat sepi. Ryujin memberi isyarat kepada ningning untuk menaiki punggungnya disusul oleh winter dan yujin. Lalu winter dan yujin membantu ryujin untuk naik. Ryujin melompat dan membereskan pakaiannya yang sedikit berantakan.
"Ikutin gue ya, jangan ada yang berisik" Ucap ryujin berbisik. Mereka mengangguk dan berjalan sambil melihat sekitar untuk memastikan tidak ada guru ataupun anggota OSIS.
Tiba-tiba pak kyungsoo muncul, ryujin langsung menarik mereka ke balik tembok. Sepertinya pak kyungsoo tidak melihat mereka tadi. Winter mengintip sedikit dia melihat pak kyungsoo berjalan memunggungi mereka.
"Aman"
"Apanya yang aman?"
"Ya kita... lahh" Winter menengok dan disana sudah ada karina, lia, minju, dan giselle. Winter tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya. Dia menatap temannya satu persatu yang hanya bisa pasrah.
Karina membawa mereka ke lapangan, dia menyuruh mereka berempat berdiri didepan dekat para guru berbaris.
"Ckckck... Kalian perempuan tapi membolos, apa kalian tidak malu dengan laki-laki?" Pak Jackson menggelengkan kepalanya dan menatap mereka dari atas hingga ujung kaki.
Dih paan banget dah nih guru, emang cowok doang yang bisa bolos – batin ryujin
Minta dicolok tuh mata – batin ningning
Kalau bukan disekolah udah gue sleding lu pak – batin yujin
Caper bet guru satu ini – batin winter
••
Setelah upacara selesai semua murid berlarian masuk kelas kecuali winter, ryujin, yujin, dan ningning. Kini mereka sedang diinterogasi oleh anak-anak OSIS.
"Kenapa kalian nekat manjat pagar sekolah? Kalian tau kan itu bahaya" Ucap karina
"Ryujin yang nyuruh" Ucap winter menunjuk ryujin.
Ryujin melebarkan matanya. "Dih kok gue?"
Karina menghela nafasnya pelan. "Winter" Panggil karina.
"Iya sayang eh iya kak"
Karina memutar bola matanya dengan malas. "Kenapa ga pake topi? Kamu tau kan hari ini upacara"
"Em... Ketinggalan kak"
"Yujin juga mana dasi kamu?"
"Ilang di tukang laundry kak, aku pengen beli tapi ga punya duit"
"Ngaku doang kaya lu beli dasi aja ga bisa" Ucap ryujin
"Bacot lu"
"Shttt ryujin kamu ga boleh ngomong kayak gitu, kalau orangnya tersinggung gimana?" Ucap lia
"Tenang kak, yujin orangnya ga baperan kok. Ya ga beb?" Ryujin merangkul yujin.
"Iyain" Ucap yujin lalu mendorong ryujin menjauh darinya.
"Ryujin, gesper?"
"Mampus kena juga kan lu" Ucap yujin
"Gesper aku rusak kak gara-gara dipake sama winter buat main sabet-sabetan" Karina hanya bisa menepuk dahinya.
"Diantara kalian cuma ningning yang atributnya lengkap, harusnya kalian contoh ningning" Kata karina
"Sekarang saya tanya kenapa kalian bisa telat?"
"Kamu nanyea?" Yujin langsung menggeplak lengan winter sambil menahan tawa.
"Saya serius! Jika kalian masih bercanda saya akan menambah hukuman kalian" Tegas jungwon membuat mereka terdiam. "Saya tanya sekali lagi, kenapa kalian bisa telat?!"
"Maaf kak tadi kita mampir dulu ke warkop buat ngerjain tugas disana tapi si ryujin ga sengaja numpahin semua gorengan disana. Bapak warkopnya minta ganti rugi tapi ryujin ga punya duit makanya dia disuruh nyuci semua piring disana buat ganti rugi. Kita telat karna nungguin ryujin" Jelas ningning terlalu detail.
"Ning, jujur boleh tapi jangan jujur-jujur banget elah. Bikin gue malu aja"
"Karma ga sih? Haha lagian bukannya kesekolah malah ngaret sana sini"
"Nih cowok siapa sih, mulut kok kayak cewek" Gumam ryujin
"Lagian kemaren libur kenapa ga dikerjain?"
"Lupa" Jungwon menghela nafasnya.
"Rin, lu urus aja deh. Gue harus ke kelas sekarang" Ucap jungwon
"Yaudah sono"
"Karena ningning udah jujur+pake atribut lengkap saya kasih keringanan. Kamu lari keliling lapangan 20x lalu ke meja piket minta kartu izin jam pelajaran pertama" Ucap karina, ningning mengangguk lalu menjalankan hukumannya. Tapi sebelum itu dia menjulurkan lidahnya guna mengejek temannya dan winter, ryujin, dan yujin hanya menatapnya dengan kesal.
"Kalian bertiga! Bersihkan toilet perempuan dan lapangan sekolah" Ucap karina, mereka bertiga menjatuhkan rahangnya.
"Yang bener aja, masa kita disuruh bersihin lapangan segede ini. Terus bersihin toilet juga? Gabisa diringanin lagi kak hukumannya? Kita janji deh ga bakal ngulangin lagi" Winter memohon tapi itu tidak akan mempan.
"Jangan banyak protes, salah sendiri udah telat, manjat pager, atribut juga ga lengkap"
"Udahlah win, kerjain aja biar cepet" Ucap yujin
"Buset tasnya enteng banget, isinya apa aja sih" Lia menggeledah tas ryujin dan membuatnya geleng-geleng kepala.
"Kamu cuma bawa satu buku sama pulpen? Niat sekolah ga sih"
"Ryujin mah ga niat sekolah kak"
"Apa sih lu sotoy banget"
"Calon-calon berandalan ini mah" Ucap winter
"Kalau gue sih calon pacar kak lia" Ucap ryujin dengan tingkat kepedean yang tinggi.
"Udah udah, kenapa jadi ngobrol. Cepetan bersihin lapangannya" Ucap karina. Mereka berlari kelapangan dan mulai menyapu daun kering yang berjatuhan dan tak lupa disana ada ningning yang sedang berlari.
"Gue udah selesai, duluan ya gan" Ningning melambaikan tangannya pada mereka.
"Bodo amat" Ryujin mengacungkan jari tengahnya.
Gabut lagi nih
Jangan luffah tinggalkan jejak setelah membaca😜🤟🏻
Sekian Terima Winter🙏🏻🗿
Doble up? 🌚

KAMU SEDANG MEMBACA
kakak osis (winrina)
Cerita Pendekkisah perjuangan winter untuk mendapatkan hati ketua OSIS. apakah perjuangan winter membuahkan hasil? #winrina #gxg