17

1.9K 182 18
                                    

Winter berjalan menuju kelasnya dengan tenang. Namun semua itu tidak berlangsung lama karena seseorang menghalangi jalannya. Orang itu tak lain adalah veron dan kedua temannya.

"Morning sayang" Ucap veron yang terdengar menjijikkan ditelinga winter.

Winter memutar bola matanya dengan malas dan melewati mereka begitu saja.

"Winter!" Panggil veron dari belakang sana tapi winter hanya mengabaikannya.

Veron mengejar winter dan mensejajarkan jalannya dengan winter.

"Winter, kamu denger ga sih!" Veron menarik tangan winter.

Winter menghempaskan tangan veron dengan kesal. "Mau lo tuh apa sih?! Gue bilang jauhin gue, budek lo? Apa gue ngomong kurang jelas kemaren? Atau perlu gue perjelas sekali lagi?" Ucap winter bertubi-tubi.

"Aku denger semua ucapan kamu kemaren kok, dan kamu nanya mau aku apa? Aku cuma mau kamu" Ucap veron menekankan bagian akhir katanya.

Winter mendengus kesal. "Jadi pacar aku" Ucap veron.

"Gue rasa lo udah stress, udah lah gue ga punya waktu buat ngeladenin orang aneh kayak lo" Ucap winter lalu pergi.

"Kalau kamu nolak aku bakal bilang ke papi untuk batalin kerja sama dengan Kim Company" Ancam veron berhasil membuat winter berhenti dan berbalik.

Veron memang benar-benar licik, jika orang tua veron membatalkan kerja sama dengan perusahaan papahnya itu akan berdampak buruk pada Kim Company.

"Maksud lo apa bawa-bawa perusahaan bokap gue?! Ini ga ada sangkut pautnya sama perusahaan, ngerti lo!" Ucap winter penuh emosi.

"Aku ga peduli, winter. Sekarang pilihannya cuma satu, jadi pacar aku atau perusahaan papah kamu yang jadi taruhannya" Winter menatap veron sangat marah namun dia tidak bisa menjawab apapun.

"Dan aku mau kamu jauhin karina, aku ga suka liat kamu deket-deket sama dia" Ucap veron, winter mengepalkan tangannya sangat kuat mendengar ucapan veron.

"So... Aku kasih kamu waktu untuk mikir, temui aku di rooftop besok pagi" Ucap veron lalu pergi dengan kedua temannya.

"Bangsat!" Winter meninju tembok dengan kencang. "Sekarang gue harus apa?" Gumam winter.

••

Sesampainya dikelas, winter melemparkan tasnya ke kursi.

"Woy santai napa" Ucap ryujin yang duduk disamping winter.

"Kenapa lo? Kusem amat tuh muka" Ucap ningning

Winter tak menggubris ucapan temannya dan menidurkan kepalanya di atas meja.

"Win, ditanyain kok malah diem. Lo ada masalah?" Ucap yujin

"Pulang sekolah kita ada ekskul?" Tanya winter dan yujin mengangguk.

"Abis pulang ekskul kita langsung ke tongkrongan, ada yang mau gue omongin" Ucap winter

"lo gapapa kan nungguin kita selesai ekskul" Winter bertanya pada ningning.

"Kalau emang yang mau lu omongin ini penting gue sih oke aja" Jawab ningning

"Ning, gue rasa ada yang ga beres sama si winter" Bisik yujin

"Gue juga mikir gitu"

••

Tringg.... Tring...
Bel istirahat

Kini winter kembali tersenyum karena melihat tingkah konyol ryujin dan yujin. Lalu winter melihat karina dan temannya berjalan ke arah mereka.

Winter menarik ryujin, yujin, dan ningning untuk putar balik.

kakak osis (winrina) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang