Part ini mengandung adegan kekerasan dan penyiksaan, mohon bijak dalam membaca dan tidak meniru adegan yang ada di sini 🙏
***
Shaad mendatangi sebuah rumah yang ramai dan penuh orang. Tangan kanannya menenteng sebuah kotak make up, sedang tangan kirinya menarik koper berwarna ungu. Dia menarik napas panjang dan memastikan rok pendek selutut yang ia kenakan sudah nyaman, kemudian memasang senyum sebelum melangkah ke dalam rumah besar itu.
"Salam, Semuanya," ucap Shaad sembari menyatukan kedua tangannya di depan dada dengan suara dibuat seperti wanita dan nada yang ceria.
Semua orang seketika berhenti dari kesibukannya masing-masing dan menatap Shaad sembari membalas sapaannya.
"Kau MUA yang disewa Trisha, bukan?" tanya salah seorang wanita.
"Benar," angguk Shaad antusias. "Di mana Nona Trisha? Aku harus menunjukkan beberapa tampilan untuk hari bahagianya besok," lanjutnya dengan gaya bicara yang dibuat centil.
"Dia ada di kamarnya di atas. Berteleponan dengan calon suaminya. Mereka itu memang seperti tak bisa berpisah walau hanya sebentar," jawab wanita berambut putih dan bersaree merah.
Shaad mengangguk-anggukkan kepalanya ke samping. "Oke, Bibi. Aku ke sana dulu, ya."
Para wanita itu mempersilakan Shaad dan kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing. Sementara Shaad sudah mulai menginjak tangga ke lantai dua. Ada satu pintu yang dihias dengan bunga-bunga dan lampu, yang membuat Shaad yakin kamar itu merupakan kamar pengantin.
Shaad berdiri di situ dan mengetuk pintunya sampai beberapa kali. Tak lama, muncullah seorang wanita bertubuh mungil dan berambut keriting yang tengah menunggu mehndi-nya mengering. Itu pasti Trisha. Gadis dengan senyuman manis dan lesung pipi itu langsung mempersilakan Shaad masuk.
"Nona, kau bisa pilih, kau ingin berpenampilan seperti siapa di hari bahagiamu besok?" tanya Shaad seraya menunjukkan buku yang ia bawa pada Trisha.
Tanpa pikir panjang, Trisha langsung menunjuk gambar aktris bollywood yang baru menikah tahun lalu, Alia Bhatt. "Aku mau seperti Alia," pintanya dengan mata berbinar bahagia.
Shaad mengukir senyum. "Oke, Nona. Mau dicoba dulu sekarang?"
Trisha mengerjap beberapa kali. "Harus dicoba dulu?"
"Hanya untuk memastikan. Agar besok aku bisa meriasmu tanpa ada kekurangan," tutur Shaad. Ia bangkit dan menata kursi make up milik Trisha. "Ayo, Nona. Kita coba dulu."
Gadis itu menurut dan mulai duduk di depan meja riasnya, sedang Shaad mulai membongkar koper yang ia bawa.
"Aku ingin make up-nya tipis-tipis saja, tetapi aku harus terlihat cantik seperti Alia Bhatt," ujar Trisha.
"Tentu saja, Nona. Kau pasti akan lebih cantik dari Alia Bhatt."
Shaad mengambil sesuatu dari dalam koper dan mendekat pada Trisha. Benda yang dibawa Shaad sukses membuat gadis itu membelalak kaget. Dia baru akan berdiri ketika tiba-tiba Shaad menghantam kepalanya dengan keras menggunakan sebuah vas keramik. Gadis itu ambruk dan kepala bagian belakangnya mengeluarkan darah.
Shaad kemudian mengambil sebuah sarung tangan plastik dan memakainya. Tak lupa juga ia mengambil jepit rambut untuk rambut palsunya yang panjang. Fungsinya tentu saja agar tidak mengganggu. Ketika semua benda itu sudah terpasang rapi, ia mengambil ponsel dan memasukkan sebuah kartu sim, lantas masuk ke aplikasi telepon dan menekan nomor yang ada di daftar paling atas.
![](https://img.wattpad.com/cover/231150373-288-k18726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Brides Killer
Misterio / Suspenso[Villain Series #2] --- Malam mencekam itu belum berakhir. Pembunuhan seorang calon pengantin membuat Mohit terpaksa dikembalikan ke pekerjaannya setelah sempat diberhentikan. Pembunuh ini selalu dan hanya mengincar calon pengantin yang akan menika...