BAB 5

365 37 8
                                    

Hi, guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi, guys. im comeback! enjoy the story yaaa <3 di vote dulu! thankies xoxo!

Waktu terus berjalan. Pada akhirnya semua permasalahan harus diselesaikan, harus diberikan jawaban cepat maupun lambat. Sudah minggu kedua Wang Yibo membiarkan masalah ini terus bergantung, dia bahkan tidak mau pulang ke tempat tinggalnya sendiri. Wang Yibo juga tidak tahu, setelah 3 hari Xiao Wei tidur di tempatnya semenjak masalah itu, perempuan itu akhirnya harus menetap di rumah orang tuanya untuk beberapa waktu, sampai Wang Yibo berani menampakkan dirinya dan berhadapan pada semuanya.

malam itu, Wang Yibo akhirnya memutuskan untuk ke rumah orang tua Xiao Wei. Ia ingin menjemput tunangannya dan sekaligus membicarakan semuanya secara baik dan dewasa. Sejujurnya, ia tidak tahu apakah keputusan ini sudah yang terbaik atau tidak. Tetapi, yang ia tahu, ia bertanggung jawab juga atas kericuhan yang terjadi.

Wang Yibo menekan bel pintu, berharap untuk Xiao Zhan yang membukanya, karena entah sejak kapan wajah pria itu menjadi obat dari rasa gugupnya.

Ketika pintu itu bergerak terbuka, ia mendapati ayah Xiao Wei yang membukakan pintunya. Mereka saling memberikan senyuman dan Wang Yibo memberikan salam sebelum pada akhirnya masuk ke dalam rumahnya.

Sesampainya di ruang tamu, Wang Yibo sudah mendapati seluruh anggota keluarga ada di sana selain Xiao Zhan, entah kemana pria itu pergi. Ia mencari seluruh ruangan dengan matanya, laki - laki itu tidak ada. Wang Yibo mengerutkan alisnya kesal dengan alasan yang tidak ia mengerti.

" Yibo. Duduklah. " ujar ibu Xiao Wei.

Wang Yibo menurut, ia duduk di sofa tepat di sebelah ayah Xiao Wei, mereka duduk dengan tenang. Xiao Wei hanya menunduk tidak mau melihat Wang Yibo, matanya bengkak seperti telur puyuh, entah sudah berapa lama wanita itu menangis. Wang Yibo menatapnya dengan sangat prihatin.

" Paman... Bibi... saya kemari ingin menjemput Xiao Wei. Maaf, karena telah menghilang begitu saja dari semenjak kejadian malam itu. " Wang Yibo berbicara sambil melihat keduanya dengan rasa bersalah, " Saya bukan tidak mau menyelesaikannya, hanya saja saya juga butuh waktu sendiri. Saya memikirkan segala alasan yang bisa dijadikan kemungkinan atas keputusan Xiao Wei, tetapi saya tidak menemukannya. "

Wajah kedua orang tua Xiao Wei terasa iba, Xiao Wei hanya memejamkan matanya hanya karena ia ingin menahan rasa sesak di dada.

Wang Yibo melanjutkan, " Saya telah memberikan cincin tunangan kepada Xiao Wei, sudah sepantasnya jika Xiao Wei menuntut akan pernikahan. Apa yang dilakukan Xiao Wei kemarin itu memang salah, tetapi saya juga ada salah. Seharusnya komunikasi dalam hubungan penting dan saya gagal membina hal tersebut. Mungkin karena itu juga saya belum siap untuk menikahi Xiao Wei. "

Ibunya maju dari sandaran bangku sofanya dan mendekat pada Wang Yibo, raut wajahnya tidak kesal ataupun kecewa, melainkan seperti kasihan dan iba.

" Kau ambil waktu sebanyak mungkin untuk bisa memperbaiki hubungan kalian. Lebih baik gagal menikah daripada harus gagal dalam pernikahan. Xiao Wei adalah anak perempuan bibi satu - satunya, rasa sakit gagal menikah atau gagal dalam pernikahan tidak pernah bibi toleransi, tetapi jika memang harus membicarakan hal yang terburuk, bibi tidak bisa melihat Xiao Wei terjebak di dalam pernikahan yang tidak membuatnya bahagia. "

Affair with In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang