BAB 1

993 55 12
                                    

Di vote dulu ya, bestie!! ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di vote dulu ya, bestie!! ❤️

Suasana pesta begitu padat, alunan lagu yang hanya terdengar seperti gesekan biola yang indah mengisi seluruh ruangan. Dinding berwarna coklat tua dengan ukiran kayu dan gorden merah tua membuat semuanya menjadi semakin terlihat seperti misterius dan gelap.

Gelasnya hampir beberapa kali tumpah mengenai jas hitamnya, untung saja tangan laki – laki umur 28 tahun itu cukup refleks dengan apa yang ia pegang.

" kau tidak nyaman, ya? " tanya perempuan yang ada di dalam pelukan tangan kirinya.

Laki – laki itu menundukkan kepalanya ke bawah dan tersenyum kecil, " jangan kau tinggalkan aku sendiri. kau tahu pesta selalu membuatku tidak nyaman. "

Kali ini memang mereka menghadiri pesta bisnis. Semua datang hanya untuk penggalangan dana yang tidak dimengerti olehnya.

" pesta ini cukup bagus untuk kau berkenalan dengan keluargaku, mereka semua hadir hari ini, bahkan kakakku datang dari Milan. aku yang menyuruhnya kemari... dan dia mau. "

" semudah itu? Bukannya kau tidak begitu dekat dengannya. "

Perempuan itu tertawa kecil, " aku mengirim foto kita berdua ketika kau memberiku cincin lamaran, setelah itu dia langsung menyetujuinya. "

Tiba – tiba ada siluet besar datang dari samping kiri mereka, membuat keduanya yang sedang asyik berbincang harus menoleh dan melihat siapa yang menghampiri mereka berdua.

" Xiao Wei. "

" oh Tuhan... kak Zhan! "

Mereka berpelukan begitu erat sampai seperti mereka mengendus aroma masa kecil mereka yang masih tersisa di dalam pelukannya. Tetapi ketika mata sang kakak itu bertemu dengan si kekasih, seakan semua bergerak selain mereka berdua.

1 detik. 2 detik. 3 detik. 4 detik.

Pelukan mereka berdua sudah terlepas, tetapi tatapan sang kakak bahkan tidak menuju ke sang adik.

" ge, ini tunanganku, Wang Yibo. "

Tidak ada senyum, tidak ada sapaan. Hanya tatapan datar dan kedipan sesaat. Tidak ada pergerakan dari Xiao Zhan, Wang Yibo yang harus mengulurkan tangannya untuk berjabatan.

" Wang Yibo. Senang berkenalan denganmu. "

Xiao Zhan menerima tangannya dan membalas, " Xiao Zhan. "

Mereka mulai melepaskan tangan satu sama lain, tetapi Wang Yibo terkejut ketika tangan mereka sudah hampir benar – benar terpisah, ia merasakan jari kelingkingnya di elus dengan begitu lembut dengan jari telunjuk dan ibu jari laki – laki tersebut.

" bukannya kau harus menyambut yang lain? " tanya Wang Yibo kepada kekasihnya.

" tidak apa kau kutinggal? Aku tahu kau tidak nyaman. " ujarnya dengan sedikit khawatir.

Affair with In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang