Sinar matahari cukup terang hari ini, anginnya juga tidak begitu kencang, walaupun dingin tetap menerpa mereka sampai jika mereka bernapas, maka akan mengeluarkan uap dari mulutnya.
Xiao Zhan mulai tidak bisa fokus dengan pekerjaannya, seringkali ia harus membuyarkan lamunannya sendiri karena terlalu lama untuk berdiam. Dia harus mendapat informasi yang Alessio inginkan dalam waktu dua hari.
Namun ia bahkan tidak bisa untuk tidak memikirkan Wang Yibo yang masih di dalam kabin milik pria itu. Ketika orang yang selama ini ia ingin temukan, orang yang sampai harus membuat Xiao Zhan pergi dari kota dimana orang tuanya tinggal, datang kembali secara ajaib di depannya, itu sudah seperti kebetulan yang sangat tidak kebetulan. Xiao Zhan sudah yakin kalau memang Wang Yibo adalah seseorang dipertemukan untuk dirinya, sampai pria itu meracau.
Wang Yibo meracau saat tidak sadarkan diri dan mengatakan yang membuat Xiao Zhan yang tadinya memegangi tubuh pria itu untuk berusaha membuatnya sadar, harus melepaskannya secara perlahan.
" Xiao Zhan.... pergi... kau pergi... "
Ucapan itu terngiang terus di dalam kepala Xiao Zhan sepanjang hari. Wang Yibo sebegitu besarnya ingin berpisah dengan dirinya. Pria itu tidak sadarkan diri saja, hal pertama yang diucapkan adalah kepergian dirinya dari hidup Wang Yibo.
Mata Xiao Zhan memerah, ia tidak pernah sesesak ini. Xiao Zhan juga menyadari bagaimana pria itu terkejut akan dirinya dan mengambil langkah mundur untuk menjauhinya. Apa mencintainya adalah suatu trauma yang besar bagi Wang Yibo?
Keberadaan Xiao Zhan dan Wang Yibo cukup jauh. Jaraknya sekitar 15 menit jika ditempuh dengan kendaraan bermotor. Xiao Zhan harus sedikit turun dari bukit lagi, sedangkan Wang Yibo tepat diatas bukit.
Kabin yang mereka tempati berada di tengah diantara mereka, jadi jika memang Wang Yibo ingin menghindari Xiao Zhan, akan cukup sulit karena kabin mereka bersebelahan.
Xiao Zhan meminta nomor ponsel Tanaka, hanya ingin mengetahui bagaimana kabar Wang Yibo dan jika ada sesuatu yang terjadi, anak itu harus segera menelpon Xiao Zhan, tanpa harus menunggu persetujuan Wang Yibo. Karena Tanaka juga tidak bisa sendirian dan bingung, Tanaka melihat kepedulian Xiao Zhan yang sangat tinggi terhadap Wang Yibo, bahkan pria itu sempat melihat dari balik jendela kabin bahwa Xiao Zhan mencium bibir Wang Yibo dalam beberapa detik, ia tidak berani bertanya namun sepertinya memang rekan kerja sekaligus seniornya itu juga mengenal Xiao Zhan.
Xiao Zhan menekan nama Tanaka di kontak hp nya kemudian menaruh ponselnya tersebut ke telinga. Untuk beberapa saat ia menunggu Tanaka mengangkat teleponnya, sampai ia terdengar suara pria itu.
" apa... Yibo sudah bangun? "
Ia mendengar Tanaka menghela nafas kecil, " ...belum. sepertinya senpai sangat shock. "
Xiao Zhan melihat jam tangannya, sudah satu jam Wang Yibo tidak sadarkan diri, " ...aku ingin memberikan bunga untuknya. Bisakah kau membantuku? "
" ..bunga? "
Xiao Zhan tersenyum kecil sambil melirik ke arah bunga yang barusan ia petik sendiri, berwarna merah muda. " dia sedang berulang tahun hari ini. "
Diujung sana, Tanaka sedikit terkejut namun kemudian dia mengerti. " baiklah. "
Ketika Xiao Zhan dan Tanaka sudah bertemu, Xiao Zhan untuk sekali lagi menanyakan bagaimana kabar Wang Yibo. Namun sepertinya seharusnya Wang Yibo sudah bangun sekarang, karena jika pria itu masih tidak bangun, Wang Yibo harus dibawa ke rumah sakit untuk di cek lebih lanjut.
.
.
.
Suara burung terdengar lembut. Wang Yibo mengerjapkan matanya beberapa kali dengan perlahan dan ia langsung mencium udara yang sedikit manis di dalam kamarnya. Menurutnya sudah bisa bergerak lebih banyak, Wang Yibo mencoba untuk duduk dari tidurnya, untungnya seluruh tubuhnya tidak ada yang sakit, hanya tiba - tiba saja ia masih sedikit lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair with In-Law
RomanceSeseorang yang sudah bertunangan memiliki perselingkuhan yang tidak lazim. Hasrat dan rasa keinginan akan sesuatu yang terus menerus membuat siapapun rela melakukan apa saja. perselingkuhan dengan kakak ipar sendiri membuat keduanya tidak bisa mel...