BAB 6

298 35 13
                                    

LOVIES! enjoy the story<3 vote and share okaayy! xoxo 

Sudah tiga malam Xiao Zhan duduk di depan laptop dan komputernya sekaligus. Ia begitu sibuk, urusan pekerjaannya di Milan begitu banyak, beberapa karyawan dan anak buahnya juga sangat kerepotan karena tidak ada yang bisa mengurusnya selain Xiao Zhan yang harus turun tangan.

Ada beberapa barang jaman kuno yang segera dikirimkan ke Milan, prosedur dan surat yang harus diurus begitu banyak tahap dan butuh pertemuan antar kedua belah pihak yang bersangkutan. Xiao Zhan harus berkali - kali rapat online untuk menyelesaikan pekerjaannya tersebut. Sampai pada akhirnya dirinya memang harus kesana untuk setidaknya 3 hari agar ia tidak begitu lelah di perjalanan, karena penerbangan 8 jam, Xiao Zhan tidak begitu gemar di atas udara terlalu sering, belum lagi dengan perbedaan waktu 6 jam.

" sial. tiketnya sudah habis untuk besok? " ujarnya kesal sambil menatap layar laptopnya.

Tiba - tiba saja ia teringat bahwa sekarang dirinya sudah tidak sendirian lagi, ia mulai merasa memberi kabar kepada Wang Yibo menjadi salah satu tanggung jawabnya.

Ia merambat telepon genggamnya di samping meja dan mencari nama WJ di layarnya. Tidak lama kemudian, telepon diangkat, namun Wang Yibo mengganti fiturnya menjadi video call.

" kau di kantor? "

Wang Yibo mengusap wajahnya dengan kedua tangannya, " hm. Aku harus mencari kesibukan. "

Xiao Zhan tersenyum, " kau sudah makan siang? "

" sudah. " Wang Yibo juga memberikan senyuman, ia melihat wajah Xiao Zhan di dalam layar komputer mahalnya itu, pria itu lebih lelah dari biasanya. " kau sangat lelah. Apa kau kurang tidur? " tanyanya dengan cemas. Wang Yibo ingin memeluk pria tinggi itu rasanya.

" sangat lelah. Kantorku di Milan sangat kacau, aku ingin membicarakan itu padamu, makanya aku telepon. "

Wang Yibo menegakkan tubuhnya, siap mendengarkan, " ada apa? "

" aku akan ke Milan selama 3 hari. "

" benarkah? " Wang Yibo cukup terkejut dan sedikit ada rasa kecewa dan sedih karena ditinggal.

" aku hanya pergi 3 hari, tidak akan lama. Bisakah kau tersenyum? " ujar Xiao Zhan dengan lembut.

" aku tersenyum. " jelas sekali Wang Yibo sedikit merengek, walaupun dirinya tidak benar - benar cemberut, namun Xiao Zhan sudah tahu. Pria itu sudah mengeluarkan sisi kekanakannya akhir - akhir ini, Xiao Zhan beranggapan bahwa Wang Yibo memang sudah benar - benar nyaman dengannya, bukan hanya sekedar seseorang yang memberikan kepuasan di atas ranjang.

" kau ingin menitip sesuatu dari sana? " tanya Xiao Zhan lembut.

" aku mencintaimu, jadi tolong pulang dengan selamat. " Wang Yibo langsung mematikan teleponnya.

Xiao Zhan hanya bisa membeku di depan layar laptop. Bukan karena sambungan telepon yang tiba - tiba terputus, namun karena kalimat pertama yang Wang Yibo ucapkan padanya.

Butuh waktu beberapa detik untuk Xiao Zhan mencerna apa yang ia dengar, sampai pada akhirnya pria itu tersenyum di depan laptopnya dan berujar pelan, " aku juga mencintaimu. "

.

.

.

Malam hari telah tiba, seperti biasa mereka bertiga berkumpul di ruang makan, waktu yang mereka sering kali nantikan. Seperti ini lah momen kebersamaan mereka bisa terjadi, diluar meja makan tersebut, mereka sudah menjadi individu yang sibuk dengan tanggung jawab hidupnya.

Affair with In-LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang