Zerice Adhelya, adalah seorang anak perempuan yang mengharapkan cinta tulus dari seorang laki-laki. Karena hal itu tidak lagi ia dapatkan dari sosok figur ayahnya.
Sempat merasa menemukan seseorang yang mengaku cinta padanya, namun ternyata itu hany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---------!¡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi ini tepat setelah jam pelajaran pertama baru saja selesai. Saat nya ganti jam menjadi pelajaran selanjutnya.
Sudah beberapa menit juga guru yang menggajar duduk didepan sana sambil mengabsen.
"Ini tugas kalian sebelum nanti kita pengambilan nilai tengah semester nanti. Kali ini tugas yang ibu minta adalah perkelompok," Ibu guru itu bernama Bu Fian menjeda kalimatnya karena anak murid nya secara kompak berseru, ada yang terdengar senang ada pula yang tidak dari seruan mereka.
"Ett diam dulu, ibu belum selesai. Kelompoknya terbagi menjadi 2 anggota ya! Kita pilih teman sekelompaknya dulu. Mau acak atau pilih sendiri?" Tanya Bu Fian.
Mendengar itu dengan segera beberapa murid bersorak untuk mengacak teman sekelompok ada pula yang bersorak untuk pilih sendiri.
Bu Fian yang mendengar kegaduhan antar sesama anak kelas yang ia ajari saat ini itu akhirnya bersuara menegur anak kelas 10 MIPA 3 ini untuk diam dan tenang di tempat duduk mereka masing-masing.
"Ya sudah coba yang mau pilih teman sekelompok sendiri tunjuk tangan" pinta Bu Fian.
Beberapa murid mengangkat tangannya tinggi, Bu Fian pun mengganguk lalu menyuruh mereka untuk menurunkan tangan mereka kembali.
"Baik, yang mau pilih acak silahkan angkat tangan kalian" setelah mengatakan itu beberapa murid yang setuju untuk memilih anggota kelompok dengan acak pun mengangkat tangan.
Bu Fian mengganguk lagi lalu menggode anak-anak yang mengangkat tangan untuk segera menurunkan tangan mereka.
"Dari hasil voting, yang pilih anggota kelompok acak dapat suara berlebih dari 2 suara melebihi suara yang mau pilih teman sekelompok sendiri" Bu Fian berujar menjelaskan.
Akhirnya tata cara memilih teman sekelompok sudah ditentukan dan sekarang satu persatu mereka menggambil kertas yang sudah disiapkan oleh Bu Fian dan mencocokkannya bersama teman yang mendapat nomor yang sama.
"Hadehh apaan sih yang pilih teman kelompok acak, ribet banget. Kalau gak sesuai kan berebe jadi beban" sahut satu anak yang terlihat kesal karena memilih teman kelompok secara acak seperti ini.
