Zerice Adhelya, adalah seorang anak perempuan yang mengharapkan cinta tulus dari seorang laki-laki. Karena hal itu tidak lagi ia dapatkan dari sosok figur ayahnya.
Sempat merasa menemukan seseorang yang mengaku cinta padanya, namun ternyata itu hany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---------!¡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zerice masih tidak percaya jika ujian semester ganjil sudah didepan mata saja. Pedahal baru terasa kemarin ia menjalani MPLS disekolah ini. Tidak menyangka bahwa besok adalah hari pertama dimulainya ujian semester.
Sekolah kini terlihat mulai sepi sudah tidak banyak murid yang berkeliaran dilingkungan sekolah karena memang sudah pulang lebih awal setelah mendapatkan kartu ujian untuk besok.
Tapi itu tidak termasuk Zerice. Karena Zerice sendiri baru saja menyelesaikan urusannya yang membuatnya belum pulang sekarang. Hari ini sebelum ujian semester dimulai besok anak English Club ada pertemuan yang hanya sekedar acara kecil-kecilan diruang club mereka untuk penutupan pertemuan mereka sementara dan kembali bertemu dan belajar bersama saat semester selanjutnya.
Zerice keluar dari ruangan English Club bersama teman-teman dari clubnya bersama. Seperti menaburkan gula mereka sama-sama saling melemparkan senyum senang yang manis sebelum berpisah karena mereka tidak memiliki arah yang sama setelah keluar dari ruangan yang sama.
Ada yang akan langsung pulang dan ada pula yang masih memiliki urusan disekolah yang menyebabkan mereka berpisah di saat bertemu 4 lorong yang berbeda tempat tuju.
Zerice sendiri memilih pergi kearah kanan dimana Zerice turun menuruni tangga dan akan pergi ketaman sekolah sebelum ia pulang kerumah.
Hanya ingin melihat keadaan taman yang tenang dengan pandangan banyak bunga dan pancuran air yang berada ditengah taman yang akan membuatnya terus merasa tenang dan nyaman.
Zerice terus berjalan sembari menatap lurus kearah depan jalannya, kini jam baru menunjukkan pukul 14.45 belum terlalu sore, hanya saja matahari yang biasanya bersinar terang disaat-saat jam ini harus tertutupi awan yang besar sehingga cuaca terlihat tak panas dan terlihat mendung tapi tak terlihat ingin hujan.
Bagi Zerice ini adalah cuaca yang mendukung untuknya berkunjung ke taman sekolah, lagi pula ia bisa duduk didekat pancuran air tanpa harus takut dengan terik matahari yang panas.
Zerice bernafas dengan senang saat setelah sampai di taman matanya tertutup untuk menikmati udara di taman sekolah favoritnya ini. Zerice merasakan hatinya terasa tenang seperdetik kemudian. Bahkan senyum nya sudah menggembang saat melihat bunga-bunga disekitarnya.