Zerice Adhelya, adalah seorang anak perempuan yang mengharapkan cinta tulus dari seorang laki-laki. Karena hal itu tidak lagi ia dapatkan dari sosok figur ayahnya.
Sempat merasa menemukan seseorang yang mengaku cinta padanya, namun ternyata itu hany...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---------!¡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 bulan setelah pindah ke lingkungan baru membuat Zerice semakin baik, dia memiliki tetangga yang baik dan ramah disekitarnya.
Kesedihan yang sempat menimpa Zerice Adhelya dua bulan terakhir sudah mulai ditutupi dengan lingkungan baru.
Begitu pun dengan mama nya, she's better.
Bahkan Zerice akhir-akhir ini sering tersenyum bersama keluarga besar mamanya.
Namun sering kali juga Zerice merasa cemas, karena sebentar lagi ia akan masuk sekolah lagi.
Rasa takut akan bullying dimasa lalu membuatnya sering cemas akan ini.
Ceklek!
"Zee, mikirin apa?" Mamanya datang dengan membawa susu coklat beserta kue didalam nampan bawaan mamanya.
Zerice menoleh kearah pintu kamarnya yang dimana mamanya sudah mendekat padanya dan meletakkan nampan di meja samping kasur, lalu ikut duduk disampingnya.
"Zee kenapa? Ada yang ganggu pikiran Zee?" Tanya mamanya sambil meraih kedua tangan anaknya.
Zerice sempat diam, lalu mulai memberanikan diri untuk bilang kekhawatirannya akan sekolah pada mamanya.
"Jangan cemas, mama yakin disini kamu bakal bahagia, gaada yang bakal jelek-jelekin kamu lagi" ucap mamanya sambil mengelus pucuk kepala putrinya.
"Kalo ada yang jelekin kamu bilang sama mama, okay? Jangan dipendem sendiri lagi kayak yang udah terjadi" sambung Bella, mamanya.
Zerice mengganguk dan tersenyum merasa lega karena sudah berani terbuka dengan mamanya.
Ting!
Ting!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.