---------!¡
Pernahkah kalian merasa hari yang terasa sangat menegangkan dan membuat gugup serta jantung yang terpompa terasa begitu cepat? Zerice merasakannya hari ini, hari dimana penerimaan rapor setelah melalui ujian semester beberapa hari lalu. Seharusnya ia rasa tak perlu merasa segugup ini karena tidak akan ada lagi yang akan memarahinya jika nilai nya jelek kan? ah atau mungkin rasa ini sudah terbiasa ia rasakan saat penerimaan rapor dari tahun sebelum-sebelumnya.
Zerice berdiri diantara murid lainnya yang sedang berbaris, ia tak mengharapkan apapun untuk penggumuman peringkat kali ini. Dengan tenang Zerice berdiri sambil melihat satu persatu murid berprestasi yang maju kearah depan sana untuk menggambil hadiahnya.
"Baiklah kita akan menggumumkan peringkat kelas 10 MIPA 3, kita mulai dari peringkat 3" mc didepan sana sudah bersiap untuk menggumumkan peringkat dikelas Zerice, dikala itu pula Zerice semakin merasakan detak jantungnya berdetak cepat dan gugup.
"Selamat untuk Ganesha Nathalie" tepuk tangan terdengar setelah diumumkannya peringkat ketiga dikelas 10 MIPA 3. Zerice yang melihat teman sekelasnya itu ikut bertepuk tangan.
"Kali ini kayaknya kamu deh Zee!" celetuk teman yang berada disamping Zerice.
Zerice menggeleng, "gak mungkin gue tau.." kata Zerice tak percaya diri.
Suara mc didepan sana mulai terdengar lagi, kali ini akan menggumumkan peringkat kedua di kelas yang sama.
"Selamat kepada Keisya Adora!"
"Tuh kan bukan gue.." ujar Zerice kepada teman yang berdiri disebelahnya.
"Fiks ini berarti lo peringkat pertama Zee! Yakin gue kali ini" ucap teman Zerice kali ini dengan semangat.
"Ah gak mungkin gue tau.." lagi Zerice menggeleng saat temannya itu berucap demikian dengan yakin. Pasalnya Zerice merasa bahwa belajar nya untuk semester ini kurang memuaskan pikirnya. Apalagi setelah mendengar kedua peringkat tertinggi tak ada namanya, semakin membuatnya percaya bahwa tidak mungkin ia akan berada di peringkat pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fixed on him | YJW
Teen FictionZerice Adhelya, adalah seorang anak perempuan yang mengharapkan cinta tulus dari seorang laki-laki. Karena hal itu tidak lagi ia dapatkan dari sosok figur ayahnya. Sempat merasa menemukan seseorang yang mengaku cinta padanya, namun ternyata itu hany...