Chapter 5

260 26 1
                                    

Keesokan harinya Nella berangkat menuju kebun cacao milik Marquess Gaetrn. Bersama Lotte dan Linne juga dengan tiga prajurit kembar. Ah Nella suka sekali orang-orang kembar.

"Hei kalian istirahat dulu!"

"Baik nona"

Nella duduk bersama Lotte dan Linne di tanah beralaskan kain yang Linne bawa.

Brukk

"Waw kalian dapat 7 karung dan kami dapat 2 karung. Bagus sekali, terimakasih ya!" ujar Nella menatap tumpukan karung berisi kakao.

"Sudah kewajiban kami membantu Anda, nona" salah seorang prajurit berkata sambil membungkuk diikuti prajurit lainnya.

"Baiklah, kalian duduk dan minum dulu" Nella menunjuk kain lain yang dijadikan alas dan tersedia jus serta cemilan.

"Kami tidak berani, nona"

"Ini perintah!"

"Baik nona, kami laksanakan"

"Bagus-bagus"
"Bisakah kalian memperkenalkan diri kalian?" tanya Nella menatap prajurit yang sedang menikmati minuman dan cemilan.

Ada tiga prajurit yang ikut ke ladang. Mereka terlihat masih muda dan lumayan tampan. Nella menatap mereka agak lama sepertinya jiwa pecinta cogan seorang Nella muncul. Dulu selain membantu kakaknya, Nella ikut mengantar kakao ke pabrik karena bisa melihat pekerja pabrik yang tampan-tampan.

Tiga prajurit bernama David, Dean, dan Dion. Tiga saudara kembar yang masih kerabat dekat dengan Lotte dan Linne.

"Baiklah. Maukah kalian membantuku mengolah kakao yang kita panen ini menjadi sesuatu yang menakjubkan?" tanya Nella membuat ketiga prajurit mengangguk spontan. Tidak boleh menolak perintah tuan mereka, itulah yang diajarkan kepada mereka saat bergabung menjadi prajurit.

"Kalian tahu bukan jika penjualan kakao sangatlah murah bahkan lebih murah dari penjualan kayu lapuk?"

Para prajurit serta Lotte dan Linne mengangguk menyetujui mendengar pertanyaan Nella.

"Benar nona" jawab mereka.

"Kalian juga pasti tahu jika ladang ini sudah ada sejak Marquess terdahulu tapi tidak pernah menghasilkan uang. Maka dari itu aku ingin membuat sesuatu yang menakjubkan dari buah kakao yang tidak menghasilkan uang ini. Tapi aku tidak bisa mengolahnya sendiri, aku membutuhkan bantuan dari kalian" tutur Nella mengambil sebuah kakao dari karung disampingnya.

"Buah ini bisa menghasilkan banyak uang jika kita tahu cara mengolahnya"

Para prajurit serta Lotte dan Linne terlihat serius memperhatikan apa yang dilakukan Nella. Mereka sangat penasaran apa yang akan dihasilkan dari kakao itu.

Bukk
Bukk

Nella memukulkan dua kakao. "Didalam buah kakao terdapat biji yang diselimuti kulit ari yang memiliki rasa manis" Nella ngambil biji kakao dan memasukkan dalam mulutnya tak lama mengeluarkan dan menyimpan dalam sebuah keranjang.

"Pengolahan biji kakao dibedakan menjadi dua macam yaitu pengolahan biji kakao secara fermentasi dan pengolahan biji kakao tanpa fermentasi. Pengolahan kakao fermentasi dilakukan dengan cara menumpuk biji kakao di dalam wadah biasanya memakai keranjang atau kotak dari kayu. Biji kakao difermentasi selama 2 - 8 hari dengan pengadukan secara berkala agar biji teraerasi dengan merata sehingga bisa terfermentasi secara sempurna"

"Nah sekarang pisahkan biji kakao ke dalam keranjang yang telah disiapkan" ujar Nella menunjuk beberapa keranjang besar.

"Baik nona" ujar para prajurit mengambil kakao.

Srakk

"Membuka buah kakao tidak boleh memakai logam karena akan membuat biji berwarna abu. Cukup memukul buah kakao dengan kayu atau memukul antar buah kakao" jelas Nella menatap Dean yang memotong kakao dengan pedangnya.

"Maafkan saya nona" ujar Dean membungkuk dan langsung menyimpan pedangnya.

"Tidak apa-apa tapi jangan ada yang mengulangi. Aku akan kembali menjelaskan dan kalian lanjutkan memisahkan biji kakao"

"Fermentasi sangat penting dilakukan karena dengan fermentasi akan meningkatkan kualitas dari biji kakao baik secara fisik maupun kimia. Selama fermentasi, suhu biji naik menjadi 45 - 50°C yang mematikan biji (menghentikan germinasi) dan meningkatkan keasaman biji. Selain itu juga terjadi pembentukan warna dan flavor serta degradasi parsial komponen penyebab rasa pahit dan kelat. Pulp yang menempel pada biji coklat terdekomposisi secara enzimatis menjadi cairan yang larut air. Fermentasi dikatakan sempurna jika warna biji kakao berubah dari warna terang menjadi coklat gelap yang homogen dan biji mudah dipisah dari kulit bijinya"

Semua orang disana menatap Nella takjub. Nona mereka yang terkenal pemalas ternyata sangat pintar sampai mengetahui sesuatu secara terperinci.

Tidak lama kemudian keranjang-keranjang telah penuh terisi biji kakao. David, Dean, dan Dion mengangkat keranjang ke dalam kereta yang mereka bawa. Saat berangkat kereta itu menjadi tumpangan Nella serta Lotte dan Linne.

"Tadi kita datang dengan kereta tapi sekarang sudah terisi penuh dengan kakao. Bagaimana nona akan pulang sekarang?" tanya Lotte melihat awan hitam mulai berkumpul di langit.

"Kita jalan kaki saja" jawab Nella santai.

"Tidak nona!" tolak Linne menggelengkan kepalanya.

"Heii kau ternyata manja ya" Nella mendelik ke arah Linne.

"Aku tidak manja nona, aku hanya takut nona terkena hujan" jawab Linne.

"Tuan Marquess akan sangat marah jika nona terkena hujan" tambah Lotte.

"Benarkah? Apakah hujan disini sangat berbahaya?" tanya Nella merasa aneh. Dia mulai memikirkan hujan berbahaya yang memusnahkan populasi dunia seperti di film yang pernah ia tonton.

"Tidak nona, tapi kami takut nona demam jika terkena hujan" ujar Lotte membuat Nella mengelus dada sambil mengucap syukur. Untunglah bukan hujan berbahaya seperti dalam pikiran.

"Tidak apa, sekali-kali kita harus menikmati guyuran air hujan"
















29/6/2023
798

LADY CACAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang