Chapter 10

70 8 1
                                    


"Paman bolehkah aku meminjam dapur?"

"Silahkan Nona, anda tidak perlu meminta ijin karena semuanya milik Nona"

"Paman bisa saja"

Seperti biasa Nella bangun pagi-pagi dan pergi ke dapur dan membuat smoothies seperti biasa. Setelah mendapat ijin dari paman juru masak, Nella mengumpulkan bahan-bahan yang dia butuhkan.

Hari ini Nella akan mencoba untuk membuat berbagai macam roti berdasarkan resep dari buku juru masak Luis. Sejujurnya Nella agak pesimis takut gagal dalam membuat beberapa roti. Beruntung juru masak Luis mengkoreksi apabila Nella salah langkah. Hanya memberi pengarahan tanpa membantu karena Nella bersikeras untuk membuatnya sendiri.

Pun setelah roti-roti itu matang Nella harap-harap cemas karena menurutnya bentuknya tidak sempurna seperti yang pernah dia lihat di dunianya dulu.

"Apakah bentuknya sudah layak paman?"

"Bagus, sempurna nona. Untuk anda yang baru sekali mencoba ini sangat menakjubkan, seperti sudah terlatih saja"

Juru masak Luis berbicara jujur dan terselip rasa bangga terhadap nona nya. Pertama kalinya dia melihat seseorang membuat bentuk yang sempurna dalam sekali percobaan. Saat dirinya mengikuti kelas memasak banyak rekannya yang berkali-kali gagal. Dia sendiri dikatakan paling hebat karena bentuk dan rasanya lumayan bagus menurut gurunya.

"Tapi kita belum mengetahui rasanya"

"Lalu bagaimana jika kita mencobanya nona? Saya begitu penasaran dengan roti-roti yang nona buat" ujar juru masak Luis dengan semangat. Rasa penasaran dan ingin mencicipi apapun makanan buatan sang nona muda.

"Silahkan paman lebih dulu mencobanya karena paman yang mengajariku"

Juru masak Luis mengangguk dan mulai mencoba roti-roti buatannya.

"Sempurna. Bentuk dan rasanya pas, nona hebat!"

"Terimakasih paman, ini semua atas pengarahan dari paman juga"

Sejak dulu Nella jarang sekali gagal dalam membuat sesuatu. Bahkan kakaknya saja tidak sehebat Nella, Ari sang kakak pun dengan senang hati menjadi bahan percobaan Nella. Dan Ari selalu mengatakan 'selalu enak seperti biasa'

Selanjutnya Nella mencoba mencicipi sedikit roti buatannya dan menurutnya lumayan enak. Nella memanggil pelayan dan memintanya untuk membagikan roti buatannya untuk pelayan yang bertugas pagi ini. Dengan senang hati pelayan itu menerima permintaan nona muda nya yang baik.

Juru masak Luis menyodorkan dua gelas kopi susu kepada Nella.

"Saya tidak tahu minuman kesukaan nona, tapi saya rasa ini cocok untuk menemani roti"

Nella mengangguk dan menerima gelas kopi miliknya dengan senang hati. Selanjutnya Nella dan juru masak Luis mengobrol tentang rencananya membuat toko roti dan didukung penuh oleh juru masak Luis.

"Nona tidak mengajak kami"

"Sungguh tega!"

Lotte dan Linne tiba-tiba datang dengan wajah kusutnya. Tadi pagi kedua gadis kembar diberi tugas oleh sang ibu yang menjadi untuk mengambil bunga yang akan dijadikan penghias ruangan. Padahal mereka ingin mengikuti sang nona yang menjadi teman mereka untuk belajar membuat roti.

Sebetulnya tugas keduanya sangat ringan, yaitu memetik bunga di taman lalu merangkainya dan menemani Brunella. Tapi setelah menyelesaikan tugas mereka bergegas menuju dapur mereka bertemu dengan beberapa pelayan yang sedang makan roti dan memamerkan pada keduanya jika itu dari nona Brunella. Keduanya kesal karena bukan mereka yang mencoba duluan.

LADY CACAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang