Chapter 7

246 26 0
                                    





Pintu besar nan megah terpampang di hadapan Nella. Banyak prajurit yang menjaga disekitarnya. Mereka membungkuk hormat saat Nella lewat.

Nella mengetuk pintu itu dan terdengar suara Marquess Gaetrn mempersilahkan Nella masuk.

Nella mengambil alih troli makanan, "kalian kembali saja" ucapnya.

"Baik nona" Lotte dan Linne membungkuk kemudian meninggalkan Nella.

Nella membuka pintu besar itu kemudian mendorong troli makanannya masuk dan menutup pintunya lagi. Ruangan yang sangat luas dihiasi dengan perabotan mewah. Menurut Linne ini adalah ruangan khusus keluarga berkumpul dan ada dua pintu didalamnya yang dimana itu adalah kamar Marchioness dan Marquess Gaetrn.

Nella melihat Marquess dan Marchioness Gaertn tengah berpelukan di sofa dekat jendela.

"Kemari sayang" panggil Noah Gaetrn tersenyum melihat putri bungsunya. Sementara itu Joanne Gaetrn tampak diam saja tanpa melihat Nella.

Dengan pelan Nella mendekat, "Ibu" panggil Nella.

"Duduklah" ucap Marchioness Gaetrn yang masih belum menatap Nella.

Marquess Gaetrn menggeser posisi duduknya dan meminta Nella duduk diantara dirinya dengan sang istri.

"Aku baik-baik ibu jangan cemaskan aku" ucap Nella setelah duduk diantara Marquess dan Marchioness Gaertn.

"Kau tidak tau bagaimana cemasnya ibu saat tau kau belum pulang sementara hujan turun dengan derasnya!" ujar Marchioness Gaertn menatap Nella marah tapi air mata Marchioness menetes membasahi pipinya.

"Maafkan Nella membuat ibu cemas dan sedih" Nella menunduk tidak mau menatap Marchioness yang menangis.

Marchioness memeluk Nella yang menunduk "Ini pertama kalinya kau keluar dari kediaman. Ibu takut kau kenapa-kenapa" Marchioness mengusap kepala Nella sayang.

"Aku baik-baik saja ibu dan aku janji tidak akan membuat ibu cemas lagi" Nella tersenyum menatap Marchioness.

"Oh iya, Nella membuat sesuatu"

Nella mengambil sebuah teko kecil lengkap dengan gelasnya juga cemilan yang dia buat. "Ini bisa meredakan flu" Nella duduk kembali diantara Marquess dan Marchioness kemudian menuangkan minuman ke dalam gelas.

"Apa ini sayang?" tanya Marquess setelah menerima secangkir minuman dari Nella.

"Hangat" ucap Marchioness setelah mencoba minuman yang Nella sajikan.

Nella tersenyum sebelum menjawab, "ini namanya sujamer. Minuman hangat dari susu dan jahe"

"Rempah-rempah?" tanya Marchioness membuat Nella mengangguk.

"Pintarnya putriku" Marquess mencium kening Nella diikuti Marchioness.

"Terimakasih ayah ibu"

Nella bahagia sekarang. Rasanya ayah dan ibunya benar-benar kembali dalam diri Marquess dan Marchioness. Tapi kebahagiannya terasa belum lengkap tanpa adanya sang kakak.

"Andai saja kakak ada disini" ucap Nella tanpa sadar membuat Marquess dan Marchioness menatap Nella sedih.

Ariella sangat memanjakan Brunella. Meskipun Ariella terkenal tidak punya aturan tapi sangat menyayangi saudarinya. Ariella yang sangat egois pun akan luluh hanya dengan satu kata dari Brunella. Apapun keinginan Brunella akan Ariella penuhi.

"Mungkin sebentar lagi kakakmu akan pulang sayang. Sabar ya" ucap Marquess membuat Nella mengangguk.

Dua tahun lagi Ariella akan pulang dan itu bukanlah waktu yang sebentar. Mungkin jika Ariella pulang, jiwa Brunella akan kembali dan jiwa Nella akan pulang. Nella sangat merindukan sang kakak. Tapi disini Nella merasa kehadiran orang tuanya lagi. Nella merasa bingung harus bagaimana. Dia ingin kembali pada kakaknya tapi tidak mau kehilangan kehadiran orangtuanya lagi.

"Sayang?"

"Iya, ayah"

"Ayah dan ibu ingin meminta ijin padamu, jika putri ayah tidak mengijinkan tidak masalah" ujar Marquess Gaetrn menatap lekat putri bungsunya. Baru saja putrinya kembali ceria seperti dulu, tapi rapat bangsawan membuatnya harus pergi ke ibukota kerajaan.

"Aku akan mengijinkan apapun asal ayah dan ibu menjaga diri kalian. Nella tidak akan melarang ayah dan ibu" jawab Nella tersenyum. Noah dan Joanne merasa lega mendengarnya. Putri bungsunya kembali ceria dan memiliki pemikiran yang dewasa.

"Besok ayah dan ibu akan ke ibu kota. Apakah kau ingin ayah bawakan sesuatu?"

Nella tersenyum sumringah mendengarnya. Marquess selalu membujuk dan membuat putri-putrinya dengan memberikan apapun yang putrinya inginkan.

"Benarkah aku boleh meminta sesuatu?" tanya Nella memastikan.

"Iya sayang apapun untuk putri ayah" jawab Marquess diangguki Marchioness.

"Apapun ayah?"

"Apapun untuk putri ayah ini"

"Baiklah. Aku ingin mesin pengering, mesin roasted, kipas angin, mesin penggiling dan mesin press" jawab Nella dengan percaya diri.

"Untuk apa semua itu sayang?" tanya Marchioness.

"Mengolah kakao, Ibu. Ayah belikan semua itu untukku ya" Nella menatap Marquess dengan senyum lebarnya.

"Ayah akan belikan semuanya" jawab Marquess diangguki Nella.

"Ah iya aku juga ingin dibelikan buku tentang berbagai roti dan kue"

Marquess dan Marchioness tersenyum melihat keantusiasan putri bungsu mereka. Tapi untuk buku-buku itu sepertinya tidak bisa mereka penuhi karena tidak dijual bebas. Bahkan hanya dimiliki masing-masing juru masak sebagai pegangan saja.

"Tidak ada buku yang seperti itu sayang" jawab Marchioness membuat Nella menekuk bibirnya ke bawah.

"Tapi kau bisa belajar dari juru masak Luis" tambah Marquess membuat Nella kembali tersenyum.

"Baiklah tidak apa-apa. Sekarang ayo coba makanan yang aku buat"

Saat di dapur Nella melihat pisang yang sepertinya tidak digunakan akhirnya dia membuat molen goreng yang tersaji sekarang.

"Renyah, gurih dan manis" komentar Marchioness.

"Oww ada pisang didalamnya" komentar Marquess setelah mengigit pisang molen buatan Nella.

"Apakah ayah dan ibu menyukainya?" Tanya Nella.

"Ayah lebih menyukai sesuatu yang manis"

"Ibu menyukai sesuatu yang gurih dan renyah"

"Tapi ini perpaduan rasa yang sempurna. Kau hebat sayang bisa menyatukan ayah dan ibu" ucap Marquess dan Marchioness bersamaan.

Nella tersenyum menanggapinya. Mereka menikmati kebersamaan dengan ditemani minuman dan cemilan yang Nella buat. Tertawa bahagia saat menceritakan masa kecil Nella yang sangat nakal membuat Nella cemberut.

Sampai akhirnya waktu makan malam datang mereka bertiga pergi makan malam bersama kemudian kembali ke kamar masing-masing.




















20/7/23
868 kata

LADY CACAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang