Chapter 4

133 17 1
                                    

"Mengapa putri ayah meminta untuk menghentikan penjualan kakao kering?"

Saat ini Nella menemui Noah di ruang kerjanya. Nella meminta menghentikan penjualan kakao.

Setelah membaca buku kuno tentang Cacao Nella jadi ingin mengolah Cacao menjadi berbagai coklat.

"Ayah, bukankah penjualan Cacao sangat murah?"

"Benar, sayang. Hanya 10 koin tembaga untuk satu karung Cacao kering. Lalu apa yang akan kau lakukan?"

Memang benar penjualan cacao kering sangat murah. Cacao kering bisa dijadikan bahan bakar. Daripada menjadi bahan bakar yang harganya sangat murah lebih baik Nella menghasilkan uang dari Cacao yang diolah menjadi coklat.

Untuk modal segala macamnya Nella tidak akan meminta Marquess Gaetrn. Nella punya banyak tabungan karena selama bertahun-tahun Brunella tidak menggunakan uang dari Marquess Gaetrn.

"Sesuatu yang menakjubkan, nanti Nella akan menjualnya dan memiliki banyak uang. Begitu ayah" jawab Nella.

"Apa uang bulanan yang ayah berikan kurang? Kau bisa minta lagi sayang, tidak perlu bekerja keras untuk menghasilkan uang" tanya Noah. Putri bungsunya ini berubah begitu signifikan. Noah memang senang akan hal itu tapi Noah juga tidak suka putrinya ingin bekerja keras. Lagipula dirinya sudah kaya.

"Uang yang diberikan ayah sudah cukup untukku. Tapi aku ingin mengolah Cacao, apakah ayah tidak mengijinkannya?" lirih Nella diakhir kalimat. Marquess Gaetrn pasti tidak tahan melihat putrinya yang merasa sedih.

Uang bulanan Nella 1000 gourd. Itu jelas sangat banyak untuk seorang putri Marquess kaya raya. Biasanya putri Duke saja hanya mendapatkan uang bulanan sebanyak 700 gourd. Gourd adalah mata uang di dunia ini, berbentuk bulat seperti koin emas.

"Apa ayah tidak mengijinkan Nella mengolah cacao menjadi sesuatu yang menakjubkan?" lirih Nella lagi. Nella menatap Marquess Gaetrn yang terlihat bimbang.

"Baiklah, apapun asal putri ayah bahagia. Ayah harus ikut mengetahui apa yang kau lakukan. Jikalau ada kesulitan apapun Nella harus meminta bantuan ayah, bagaimana?" tawar Noah setelah menyetujui keinginan putrinya.

"Baik ayah, terimakasih!" 

Nella tersenyum bahagia. Ternyata semudah itu membujuk Marquess Gaetrn. Seorang ayah yang sangat menyayangi putrinya pasti akan memenuhi semua keinginan sang putri. Sampai satu orang putrinya menjadi putri yang manja dan belum kembali sampai sekarang.

"Lotte, Linne! Ayo ke dapur"

Nella penasaran apakah eskrim buatannya berhasil atau tidak. Seharusnya setelah beberapa jam adonannya telah membeku.

"Wah es krim!" seru Linne dengan mata berbinar.

"Apa kalian suka es krim?"

Lotte dan Linne mengangguk antusias. Dulu waktu kecil mereka pernah beberapa kali makan eskrim. Tapi setelah keluarganya bangkrut mereka tidak pernah makan eskrim lagi. Jangan kan makan, melihatnya pun tidak pernah.

"Kami sangat suka eskrim. Tapi nona, kenapa eskrim nya berwarna merah muda dan biru?" tanya Linne bingung.

"Memangnya eskrim berwarna apa?" tanya Nella penasaran.

"Putih, rasa susu vanilla" jawab Lotte.

"Tidak ada warna atau rasa lain?"

"Tidak ada"

Nella mengerti pembuatan eskrim disini hanya menggunakan susu krim dan vanila saja. Tidak ada tambahan lain seperti pewarna atau perasa. Pantas saja kedua pelayan kembarnya terlihat bingung.

"Nah kalau begitu, kalian harus mencoba es krim merah muda dan biru ini"

"Kami tidak pantas nona, es krim hanya untuk para bangsawan" jawab Linne sedih.

"Apakah kalian ingat tugas utama kalian?" tanya Nella.

Nella menyendok es krim dan meletakkan di tiga mangkuk yang tersedia. Nella memberikan dua mangkuk kepada Lotte dan Linne.

"Tugas utama kami menemani nona" jawab Lotte ragu.

"Bukan. Tugas utama kalian menjadi temanku. Ingat apa permintaan ayahku 7 tahun lalu setelah kakakku pergi"

Tujuh tahun lalu setelah Ariella pergi meninggalkan kediaman Marquess Gaetrn, Brunella sangat sedih dan menjadi anak yang pendiam. Kebetulan kepala pelayan memiliki anak perempuan yang umurnya tidak jauh dari Nella. Marquess Gaetrn meminta kepala pelayan Karin untuk menjadikan kedua anaknya teman Brunella. Kepala pelayan Karin setuju dan membawa kedua anak kembarnya untuk menjadi teman Brunella.

"Nona mengingatnya?" ucap Lotte dan Linne pelan.

"Aku mengingatnya sekarang, jadi kalian bukan lagi pelayan. Kalian temanku!" Nella merangkul pundak kedua gadis kembar.

"Terimakasih, nona"

Lotte dan Linne merasa sangat senang. Nona Brunella nya kembali ceria seperti saat ia kecil.  Ibunya dulu selalu menceritakan tentang nona Brunella. Mereka sangat ingin bermain dengan nona Brunella tapi tidak punya keberanian untuk menyatakannya. Saat diminta menjadi teman nona Brunella oleh Marquess Gaetrn keduanya sangat bahagia. Tapi kebahagiaan mereka seolah sirna melihat nona Brunella yang begitu pendiam. Tidak seperti dalam cerita ibunya.

"Panggil aku Nella jika hanya ada kita bertiga, lagipula kalian lebih tua dariku" ucap Nella menyodorkan mangkuk es krim kepada Lotte dan Linne.

"Baiklah"

"Nah sekarang ayo coba es krim merah muda dan biru nya. Untung es krim nya tidak mencair karena kita banyak bicara"

Es krim buah terbuat dari susu, krim, stroberi dan bluberi juga sedikit gula. Lotte dan Linne tampak begitu menikmati es krim buah nya. Es krim buah ini sangat segar. Manis dan asam sangat lezat. Terasa lebih lezat dari es krim vanilla yang dulu mereka makan.

"Apa kalian suka?" tanya Nella.

"Manis dan asam, sangat lezat! Kami menyukainya" jawab Linne dan Lotte serempak.

"Apa ada mangkuk plastik kecil?" tanya Nella.

"Tidak ada mangkuk dari plastik, nona. Peralatan dari plastik harganya sangat mahal, para raja saja tidak memilikinya" jawab Linne. Nella cemberut mendengarnya. Bahan dari plastik sangat mahal berbeda dengan di dunianya dulu. Nella melupakan hal ini.

"Tapi banyak mangkuk kecil berbahan kayu" lanjut Linne.

Nella mengangguk. Dia tidak sabar membagikan es krim. Lalu melihat ekspresi bahagia mereka.

"Nah sekarang ayo kita bagikan es krim buah kepada semua orang!"

Lotte mengambil mangkuk-mangkuk kayu kecil dari ruang penyimpanan. Linne memasukan kotak es krim ke dalam peti kayu yang berfungsi seperti termos es.

Setelah siap Lotte dan Linne mengambil troli barang dan meletakan peti berisi es krim diatasnya. Hal itu memudahkan mereka untuk membagikan es krim kepada banyak orang.









28/6/2023
914

LADY CACAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang