Setelah kembali ke kamar Nella tidak langsung beranjak tidur. Nella menulis alur proses pengolahan biji kakao menjadi produk coklat. Selanjutnya Nella akan membuat makanan dan minuman dengan cita rasa coklat.
Rencananya Nella tidak akan menjual coklat sembarangan. Nella hanya akan menjual makanan dan minuman yang mengandung coklat saja. Menurutnya ini membuat orang lain tidak akan ada yang bisa menyaingi penjualan coklat miliknya. Mungkin saja Nella akan menjual beberapa produk coklat khusus namun harus melalui proses khusus juga.
Namun sebelum itu terjadi Nella harus mengetahui cara pembuatan roti dan kue serta minuman apa saja yang telah ada di dunia ini. Karena Nella hanya mengetahui cara pengolahan kakao serta resep makanan dan minuman yang ada di dunianya saja.
"Selamat pagi paman Luis!"
"Selamat pagi, Nona"
Pagi-pagi sekali Nella bangun dan bersiap menuju dapur. Bahkan saat Lotte dan Linne datang Nella langsung mengajak keduanya pergi ke dapur.
Nella langsung membuat smoothies untuknya juga Lotte dan Linne. Dia harus membuat tubuh Brunella sehat dan kuat. Minum smoothies yang kaya akan kandungan vitamin dan mineral membuat tubuhnya bugar menyehatkan organ-organ tubuhnya.
"Paman akan masak apa hari ini?" tanya Nella melihat juru masak Luis sedang membersihkan ayam.
"Saya berencana membuat sup ayam. Apakah nona membutuhkan sesuatu?" juru masak Luis menoleh kepada Nella.
"Nella suka ayam, paman lanjutkan saja ya. Nella cuma mau buat cemilan"
Nella meminta Lotte dan Linne mengambil tepung sementara dirinya menghaluskan bumbu. Nella ingin membuat cemilan untuk teman perjalanan Marquess dan Marchioness. Terlalu asyik membuat cemilan tanpa sadar waktu makan pagi hampir tiba.
"Sup ayamnya terlihat lezat paman"
Nella menatap semangkuk besar sup ayam yang nantinya akan disajikan dalam makan pagi.
"Terimakasih Nona, apa nona ingin mencicipinya?" tawar juru masak Luis yang sedang menata sajian bersama beberapa pelayan.
"Nanti saja paman. Cemilan buatan ku juga sudah siap" ujar Nella memamerkan cemilan buatannya.
"Apa itu nona?" tanya juru masak Luis penasaran. Para pelayan juga menatap cemilan yang Nella buat.
"Ximol, mochihi, dan lumpiahaha" Nella mengucapkannya dengan serius padahal menahan tawa dalam hatinya. Tapi tidak apa meskipun terdengar aneh tapi ada keren nya juga.
"Ximol, mochihi, dan lumpiahaha?" gumam juru masak Luis beserta para pelayan.
"Ini kotak bekalnya nona" Lotte dan Linne menyerahkan empat kotak dari stainless kepada Nella.
"Terimakasih" ucap Nella membuat Lotte dan Linne mengangguk. Nella menata makanan yang dia buat ke dalam kotak bekal.
"Beres juga akhirnya. Sisanya masih banyak ayok kita makan bersama sebelum makan pagi dimulai"
Nella mengajak semua orang yang ada di dapur mencoba makanan buatannya. Awalnya mereka malu-malu tapi setelah Lotte dan Linne mencoba mereka juga mulai mencoba apalagi nona mereka begitu cerewet meminta mereka mencicipinya.
Mereka tak menyangka makanan yang dibuat nona mereka begitu lezat. Rasanya mereka ingin pingsan saja. Ximol yang renyah dan gurih, mochihi yang lembut manis dengan isian kacang juga lumpiahaha dengan dua varian rasa yaitu pisang karamel juga sayuran daging. Semuanya sangat lezat terasa di lidah mereka semua.
"Sangat lezat nona" komentar juru masak Luis disetujui oleh para pelayan Lotte dan Linne.
Bertepatan dengan habisnya makanan yang Nella buat, bibi Karin sang ketua pelayan datang meminta juru masak Luis menghidangkan menu makan pagi. Makan pagi dimulai dengan damai. Marchioness dan Marquess tersenyum melihat Nella yang makan dengan lahap.
Setelah makan pagi selesai Marquess dan Marchioness langsung bersiap berangkat menuju pusat kota. Nella memberikan dua kotak bekal masing-masing kepada Marquess dan Marchioness.
"Bekal untuk ayah dan ibu" ujar Nella tersenyum lebar.
"Terimakasih sayang" balas Marchioness mengecup kening Nella.
"Terimakasih putri ayah tersayang, tapi kami seperti anak kecil yang akan berangkat belajar ya" Marquess tersenyum menatap kotak bekal miliknya.
"Jika kau tidak mau, berikan padaku" ucap Marchioness yang akan mengambil bekal milik Marquess.
"Tidak, istriku. Ini milikku, kau juga memilikinya"
Nella tersenyum melihatnya, ibu dan ayahnya bertengkar memperebutkan makanan. Setelah berpamitan dengan Nella keduanya berangkat ke pusat kota dengan kereta kuda. Meskipun alat-alat modern telah ada tapi kendaraan modern tidak ada disini. Jadi kemana-mana masih menggunakan kereta kuda.
"Ayok ke tempat fermentasi kakao" ajak Nella kepada Lotte dan Linne.
Fermentasi kakao dilakukan di tempat kosong tak jauh dari dari dapur. Tempat jarang digunakan membuat Nella leluasa menggunakan tempat itu.
"Salam Nona Brunella"
Di tengah perjalanan Nella bertemu dengan David, Dean, dan Dion. Mereka bertiga membungkuk hormat kepada Nella.
"Kalian akan ke tempat fermentasi?" tanya Nella.
"Benar nona" jawab mereka bersamaan.
"Kalian mirip dengan Lotte dan Linne" ucap Nella terkekeh.
"Mereka kerabat kami" jawab Lotte dan Linne membuat Nella tertawa. Orang-orang kembar selalu saja berbicara bersamaan.
"Aku tau aku tau" Nella melanjutkan perjalanan menuju tempat fermentasi diikuti para prajurit kembar.
Setelah sampai prajurit kembar langsung mengaduk biji kakao seperti yang Nella instruksikan. Fermentasi kakao dilakukan di luar ruangan. Nella masuk ke dalam ruangan yang luas tapi tampak kosong. Tidak ada satu barangpun disana.
"Cocok" ucap Nella. Ruangan ini cocok untuk mengolah kakao menjadi produk coklat. Selain luas tempat ini juga aman karena terletak diantara dapur dan tempat pelatihan prajurit. Orang lain tidak akan ada yang mengetahui keberadaan tempat ini. Jadi pengolahan kakao miliknya akan aman dari plagiarisme. Ya, itupun jika tidak ada musuh dalam selimut.
20/7/23
836
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY CACAO
FantasyNella diminta kakaknya untuk panen kakao di kebun milik mereka. Saat memetik buah kakao Nella menemukan sebuah jamur cantik dan akan mengambilnya tapi dia malah bersin. hachiim "Nona mari bangun, mengapa nona duduk di tanah?" Tiba-tiba Nella berpin...