[24]

6.4K 232 1
                                    

Vote itu pentingg.

.

.

.

.















Saat Gio sedang asik berenang tiba² ada seorang wanita menghampirinya.
Ya, perempuan itu adalah Clara.

"Ehh Gio udah sembuh?? "
Tanya nya antusias.

"Sembuh apanya? Gue ga sakit apa²"
Jawab Gio.

"Yang kemarin itu lohh.. Gimana malem pertamanya? Ada yang kasar? "
Tanya nya lagi.

"Engga si.. Walaupun kasar emang kenapa? "

"Gapapa, maklumin aja namanya juga punya suami dua hahaha.. "

"Dihh.. Anehh. "

"Gimana perasaan lu pas selesai ngew?"
Tanya Clara seolah mengintimidasi.

"Pingsan."

"Hahh-!? Segitu capeknya? "

"Iya.. Bahkan pas gue pingsan pun mereka masih genjot. "

"ANJIRR-!! Parah.. "

"Kaget lu? "

"Iya sedikit.. Btw mana suami² luu? Tumben ga keliatan? "

"Lagi dikamar.. Tidur mereka, mungkin karna semalem. "

"OMG-!! Wehh ini udah jam 2 siang lohh.. "

"Teruss?? "

"Mereka tidur dari tadi? "

"Engga sih.. Tadi juga bangun buat nonton TV nemenin gue, terus makan siang juga. "

"Oalahh.. Btw gue bawain lu roti nihh.. Gue pikir lu bakal demam ato gimana pas malem pertama ehh ternyata yang demam mereka"

"Hahaha.. Kurang tidur itu mahh"

"Iye dah iye.. Buru ganti.. Gue tunggu di ruang makan."

"Oke.. "
Setelahnya Gio pun pergi berganti baju di kamar nya dan ia pun melihat dua makhluk yang menggempur nya semalam masih tertidur nyenyak, sebenarnya ia ingin membangunkan nnya namun tak jadi dan tak tega juga hati kecilnya ini.. "

*skip pas ganti baju.

Gio keluar dari walk in closet pribadi yang berada di kamarnya lalu ia melihat Vian yang sudah bangun, ia sedang menyender ke kepala dipan.

"Baby.. Enghh.. "
Ucapnya.

"Kenapa dad?"

"Abis ngapain..? "

"Ganti baju, ayo keluar. "

"Ngapain keluar? "

"Ada Clara bawa roti. "

"Tumben dia kesini? "

"Gatau.. Ayok keluar-! "

"Mnhh.. Iya²"

Gio dan Vian pergi keluar meninggalkan Bian yang masih terlelap di kasur.

Ting.

Pintu lift terbuka, menampakkan ruang tamu yang megah nan mewah.
Gio dan Vian segera pergi ke dapur menyusul Clara.

"Ehhh... Pantes aja lama ternyata ngambil bayi gede dulu tohh.. "
Ucap Clara.

Vian duduk di sebelah kiri Clara dan di sebelah kanan Gio.

"Ihhh.. Gemezzz-!! "
Ucap Clara sambil mencubit pipi Vian yang baru bangun tidur.

"Mm.. -!! "
Kesal Vian yang langsung mendekati Gio.

"Jangan di ledekin-!! "
Ucap Gio yang segera menaruh kepala Vian di peluknya.

"Hehe... Abisnya lucu si bayi lu.. "
Ucap Clara.

"Iya lucu pas ada gue kan? "

"Iya lahh kan lu pawangnya. "

"Sa ae lu.. Mana sini roti nya."

"Nihhh.. "
Saat sedang asik memakan roti, terdengar suara bariton khas ala orang baru tidur.

"Bunny.. -!! "
Ucap Bian berjalan kearah mereka ber 3.

"Engg?.. Kenapa dad? "
Jawab Gio yang melihat Bian mendekati mereka.

"Minggir.-! "
Tegas Bian pada Vian yang kini menempel pada Gio.

"Gak-!! "
Jawab Vian.

"Tuhh kalo mau. "
Ucap Gio pada Clara.
Sedangkan Clara langsung ditatap tajam oleh Bian dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? "
Tanya Gio yang sedang menyuapi Vian.

"G-gapapa.. "
Ucap Clara gugup.

"MINGGIR VIAN-!! "
Teriak Bian menggunakan suara baritonnya.

"Iya elah. "
Vian pun segera kembali ke kursinya lalu Bian segera menaiki Gio.

"Wehh jangan Bian tol-"
Ucap Clara namun Gio segera memotong ucapan nya.

"Husshh.. "
Ucap Gio.
Clara pun segera menutupi mulutnya.

Bian hanya diam saja dan menyenderkan kepala nya ke dada Gio lalu dengan telaten Gio menyuapi Bian.


.

.

.

.

.

Threesome Daddy's obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang