[26]

8.1K 230 13
                                    

Jangan lupa vote..
.

.

.

.

.

Pasar malam.
Seperti yang kalian ketahui, kedua seme Gio sekarang telah menyamar menjadi mata², karena setelah dipikir pikir... Jadi satpam itu susah dan harus memakai baju yang mirip, sedangkan Kedua seme Gio tidak memiliki baju tersebut.

Yang mereka miliki ialah baju yang tertutup dan formal untuk pergi ke kantor.

"Baby.. "
Ucap Vian yang kini menggenggam tangan Gio yang juga sedang menggunakan pakaian yang sama.

"Emm.. "
Balas Gio dengan deheman.

"Kita kemana?. "
Tanya Vian lagi.

"Beli icecream... "
Ucap Gio.

*skip.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

1jam kemudian.
Kini ketiga lelaki tersebut sudah berada di cafe dekat pasar malam, mereka duduk di meja paling ujung karena takut ketahuan pengunjung lain.

"Yeyy.. "
Seru Gio saat mereka akan memakan semua yang sudah dibeli tadi.
Mereka juga sudah memesan makanan yang berada di cafe tersebut, namun saat Gio ingin memakan waffle ada seorang pelayan menghampiri meja mereka.

"Maaf kak.. Tidak boleh membawa makanan dari luar.. "
Ucapnya membuat wajah Gio seketika murung dibuat.

Bian yang menyadari hal itu pun segera merogoh saku celananya dan mengambil beberapa lembar uang dari dompet yang berada di sakunya, setelah nya langsung ia todongkan uang itu dihadapan pelayan perempuan itu.

"Pergi.. "
Ucap Bian yang segera menaruh dompetnya kembali kedalam saku.
Sedangkan pelayan itu langsung pergi dari hadapan ketiga lelaki berbeda umur tersebut.

Vian langsung menyuapi waffle yang tadi Gio tak sempat makan, dan kini suapan Vian langsung diterima baik oleh Gio yang masih mengerucutkan bibirnya sebal.

Bian yang melihat pemandangan didepannya pun langsung mendekatkan bibirnya kepada bibir Gio dan.

Cup.

Ia mengecup dan sedikit melumat bibir tipis Gio.

"Mnnhh-!! "
Gio memberontak sampai menjambak rambut Bian, dan Bian yang mendapat tarikan rambut secara dadakan itu pun segera melepas lumatannya.

"Awsshh.. "
Ucap Bian sambil mengelus rambutnya yang di tarik tadi.
Setelahnya ia langsung menghadap kearah Gio dan melihat bibir yang baru saja ia lumat kini mengerucut lagi.

"Jangan monyong monyong, daddy tidak suka" -Bian.

"Oh." -Gio.

"Jangan bantah baby-! Atau kau memang ingin dihukum lebih lama lagi? " -Vian.

"Ga." -Gio.

Bian mendengus kesal karena bunnynya ini sangat lah susah diatur.

Bian mengangkat kedua tangannya untuk menyentuh tekuk Gio dan mengarahkan wajah Gio untuk menatap wajahnya.

"Hey bunny kecilku.. "
Ucap Bian dengan suara bariton miliknya yang terdengar mengerikan di telinga Gio.

"..."

"Katakan apa keinginan mu agar kau mau menurut.. "

"..."

"Masih tidak mau berbicara lagi hm..? "

"HUEEEE.... HIKS.. HIKS... "
Tangis Gio secara tiba² membuat kedua semenya kelabakan.

"Shuttt.. Sudah² jangan menangis.. "
Ungkapan Bian yang langsung memeluk Gio dan menghapus air mata Gio yang mengalir karena dirinya.

"JAHAT.. HUWAAAA.... -!!"
Ucap Gio sambil menendang dada bidang Bian.

"Daddy hanya bertanya kepada mu baby.. Dia tidak jahat.. "-Vian
Yang tiba² mengelus elus punggung Gio agar anak itu tenang dan tidak menangis lagi.

"HIKSS-!! HIKS.. "

Pada akhirnya mereka pun pulang ke mansion dengan Gio yang di gendong Vian karena anak itu yang meminta.

Diperjalanan Gio tertidur pulas di pangkuan Vian. Dengan kepala menyender di bahu serta kedua tangan yang melilit di leher sudah seperti bayi.

Sedangkan Vian terus mengelus punggung lelaki yang ada didekapnya, sekali kali melirik kearah jalan untuk memastikan sudah sampai dimana.

Bian, ia hanya duduk manis di samping Vian sambil bersedekap dada. Sesekali ia melihat handphone nya yang terkadang berisi notifikasi kerjanya.

Mobil yang mereka tunggangi kini telah berubah karena kemauan Bian juga, jadi ia menelepon dua supir. 1 supir untuk membawa mobil miliknya yang berada di pasar malam agar balik ke mansion, dan 1 lagi untuk menyetir mobil yang diinginkan Bian, ya dia ingin menaiki alphard, koreksinya BMW itu terlalu pendek.

Kedua seme Gio pun kini telah berganti pakaian dengan pakaian santai mereka, yang pasti jika ada orang-orang yang melihat maka akan mengenal keduannya.

.



.



.




.




.



TBC..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Threesome Daddy's obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang