(part 11) terpaksa menyerah

1.1K 58 93
                                    

" Mau berapa kali pun aku terlahir kembali , aku selalu memilih mu .
Meski pada akhirnya tetap sama , aku tidak akan pernah bisa memilikimu"

Sebelum nya mohon maaf , aku meminta dengan sungguh buat kalian yang suka sama cerita nya tolong berikan komentar sesuai dengan cerita , bukan " semangat, lanjut, atau hanya sebatas memuji "  aku pngn kalian komentar sesuai alur yang di ceritakan biar aku tau seberapa Perlu aku lanjutkan cerita ini kedepannya ! " Terimakasih

Selamat membaca
***

Ayah,,,
Ayah,,, tolong ayah " jerit lyora di part sebelumnya

Agra yang merasa terpanggil langsung melesat ke kamar Thea di mana sumber suara itu berasal .

Ayah ,, kaki Thea terluka ayah " lyora

Teriakan itu juga membuat tristan , Digo dan yahsya ikut menghampiri

" Yahsya cepat panggil Elis " teriak Agra

Tristan pun inisiatif membawakan batu kristal peninggalan shilla untuk mengobati luka di kaki Thea , namun aneh batu itu malah tidak bekerja

" Harusnya batu ini bisa mengobati thea ayah , seperti waktu tangan Thea terbakar " Tristan bingung

Agra menggeleng kan kepala
" ayah juga tidak tau tristan , bahkan tanpa batu itu harus nya Thea dapat mengobati luka nya sendiri , dia adalah seorang vampir " Agra

Tak lama yahsya datang bersama Elis ( dokter vampir kerabat dekat keluarga Agra )

Elis pun mengecek keadaan Thea .

Elis menarik nafas panjang sebelum menyampaikan apa yang terjadi .

" Kaki Thea tertusuk bambu kuning runcing , mungkin jembatan itu terbuat dari bambu-bambu termasuk bambu kuning , dan bagi vampir tertusuk bambu itu akan sangat berbahaya , jika 2 hari kita tak dapat penawar nya maka Thea harus kehilangan kaki nya, jika tidak di potong maka bukan hanya kaki tapi tubuh beku Thea sebagai vampir juga akan melebur " jelas Elis

"Apa yang harus kita lakukan? "  ucap Tristan panik

Elis meminta seluruh anak anak Agra keluar dari kamar Thea

Thea dalam kondisi tertidur merasakan kesakitan di kaki nya , namun samar- samar Thea masih mampu mendengar apa yang di katakan Elis pada ayah nya

" Aku hanya ingin membicarakan ini dengan mu Agra " Elis

" Katakan " ucap Agra terdengar tenang namun sorot matanya sangat khawatir

" Penawar yang paling mudah adalah darah suci " Elis

Thea langsung membuka matanya dan menggeleng

" Tidak ayah , aku lebih baik mati dari pada harus mengambil darah Nayla , aku bersumpah akan membakar diri jika ayah menolongku dengan darah suci " Thea mengancam

" Gw gak mau tristan dan Galang sedih melihat Nayla terluka gara-gara gw " Thea

Mendengar ancaman Thea Agra pun tak mau jika hal itu sampai terjadi

GARIS KETURUNAN HARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang