menceritakan Kisah cinta yang terlahir dari perbedaan dan permusuhan dari bangsa srigala dan vampir .
Kesamaan , kenyamanan , keyakinan , perjanjian , ikatan, tak dapat menjanjikan kapan dan kemana cinta itu berhenti berlari .
*Kenapa Lo sekarang...
"Cinta terdiri dari satu jiwa yang menghuni dua tubuh"
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pintu setinggi 7 meter itu di tatap Thea .
Maaf tuan putri apa calon permaisuri sudah siap ? " Tanya salah satu pelayan istana pada Aurel
Aurel menatap Thea sekilas yang masih terlihat bingung kemudin mengangguk .
Lo yang sabar ya Thea , meski Tristan dan ayah menerima perdamaian antar bangsa kita pasti sulit bagi mereka melihat putri kesayangan keluarga Agra untuk menikahi bangsa srigala . " batin Liora iba
Thea !!! Tristan dan ayah lagi sibuk dengan istana baru mereka gue harap Lo gak sedih kalau mereka gak bisa datang " Liora tampak kelabakan memilih bahasa yang tepat untuk menenangkan Thea
Tapi bukan kah ini hari bahagia gue " Thea mulai berkaca2 pertanda akan kembali menangis
Aurel mengepalkan tangan nya " gpp ada ibu sama gue , Liora , yahsya dan Jordan apa belum cukup ? "
Thea memejamkan mata semakin sedih namun berahir memilih mengangguk dan menyunggingkan seulas senyum yang sedikit di paksakan demi sang kakak agar tak terluka
Tangan kanan nya di gandeng Liora tangan kirinya di gandeng Aurel , Thea tanpak sangat cantik dengan rambut di sanggul dan baju pengantin model klasik tanpa lengan
Pintu istana setinggi 7 meter itu di buka lebar bersama sambutan bahwa calon pengantin wanita akan memasuki ruangan upacara pernikahan
Di sana sudah ada Galang dengan kemeja putih senada dengan gaun pernikahan Thea telah berdiri membelakangi nya kemudian membalikan tubuh menghadap ke arah Thea datang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Galang tersenyum manis saat melihat calon pengantin nya berjalan melangkahkan kaki menuju tempatnya berdiri tegak , tak mampu berkedip itulah yang terjadi . air matanya terjun tanpa di perintah ,dan sial nya air mata beserta senyum lebar itu tak mau ada yang mengalah . Galang terus menghapus air matanya tapi rasa haru itu tak mau berhenti Sampai langkah Thea berhenti dan berdiri lebih dekat dengan nya .
