17. Noona Ku Im Nayeon!

286 40 10
                                    

"Noona..." Panggil Dahyun sambil mengetuk jendela kamar seseorang.

"Hmm... Ya... Tunggu..." Seseorang itupun membuka jendelanya karena tau siapa yang datang.

Setelah jendela terbuka dan menampilkan sesosok gadis cantik, Dahyun pun langsung tersenyum.

"Apa boleh aku berpacaran?" Tanya Dahyun tanpa basa-basi.

"Kau masih kecil, tak boleh!" Jawab gadis itu tegas.

"Aku sudah dewasa. Sudah 17 tahun, bukan anak kecil lagi." Belanya.

"Dewasa? Anak dewasa mana yang selalu mengadu padaku ketika dimarahi ibunya karena tak boleh terlalu banyak makan coklat." Jabar gadis itu tepat sasaran.

"Hmm, tak akan ku lakukan lagi..." Jawabnya ringan.

"Dari dulu kau mengatakan itu Kim..."

"Kali ini aku sungguh-sungguh." Ucap Dahyun dengan wajah seriusnya.

"Hmm... Ya... Ya... Ku anggap itu benar." Malas gadis itu berdebat.

"Kau harus percaya Im Nayeon." Ucap Dahyun tanpa menyebut kata Noona.

"Apa kau bilang tadi?" Ucap gadis yang bernama Im Nayeon itu.

"I'm Nayeon. Hehehe..." Ucap Dahyun dengan wajah tengilnya.

"Ckk... Dasar! Kau tak sopan jika seperti itu. Panggil aku Noona!!!" Marah Nayeon.

"Iya maaf... Nayeon Noona. Jangan ngambek donk." Rayu Dahyun pada tetangganya itu.

"Ckk... Lupakan! Jadi kau berpacaran dengan siapa?" Tanya Nayeon lagi.

"Aku belum berpacaran. Aku baru menyukai wanita itu. Makanya aku minta izin dulu." Ucap Dahyun santai.

"Huft... Ku pikir sudah berpacaran." Lega Nayeon.

"Jadi boleh?" Tanya Dahyun.

"Aku tak mengatakan apapun." Nayeon cuek menanggapi ucapan seseorang yang ia anggap adiknya ini.

"Boleh donk Noona..." Rengek Dahyun.

"Biarkan aku tau dulu siapa wanita itu. Baru akan ku putuskan boleh atau tidak. Apa aku mengenalnya?" Tanya Nayeon mulai penasaran.

"Kau mengenalnya Noona, sangat mengenalnya." Dahyun berucap sambil tersenyum manis, masih ada harapan pikirnya.

"Siapa?" Nayeon semakin penasaran.

"Park Jihyo Noona dia..." Ucapan Dahyun terpotong karena Nayeon terkejut.

"Hah?" Kaget Nayeon.

"Park Jihyo ketua OSIS di sekolah mu itu? Tetangga Jeongyeon?"

"Yupz benar. Hehehe..." Cengiran bodoh diberikan Dahyun ketika mengatakan itu.

"Kau yakin?"

"Tentu yakin Noona... Bahkan kami akan merayakan 4 bulan jadian kami besok. Upss..." Dahyun langsung menutup mulutnya yang keceplosan.

"Apa? Ulangi sekali lagi. Kau sudah jadian dengannya?" Nayeon mulai merasa dibohongi.

"Hehe... Sudah." Dahyun mengakui.

"Aishh... Anak ini... Terserah kau lah." Ucap Nayeon sambil menutup jendela kamarnya yang berada di lantai 2.

"Eh?! Noona... Buka Noona... Aku belum selesai bicara..." Dahyun terus mengetuk-ngetuk jendela itu hingga menimbulkan kebisingan.

"Heyy Dahyuuunnn... Berhenti membuat keributan di rumahku. Cepat turun dari sana. Jangan ganggu putri ku." Teriak sang pemilik rumah bernama Im NamJoon.

"Hehehe... Iya Om, ini juga mau turun. Om, pegangin tangga nya donk ntar saya jatuh." Pinta Dahyun dengan tak tau malunya.

"Astaga anak nya Kim SeokJin ini... Ada-ada saja kelakuannya." Walaupun sedang menggerutu, tetapi Om NamJoon tetap memegangi tangga untuk anak tetangganya ini.

Kebiasaan yang dari dulu Dahyun lakukan ketika berkunjung dan mengobrol dengan Nayeon yaitu menggunakan tangga untuk mencapai kamar kakak favoritnya itu.

Walaupun sudah dimarahin tapi Dahyun tetaplah Dahyun yang menyukai kebiasaan aneh. Jadi kebiasaannya itu sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka.

Esok harinya...

"Noona..."

Tin

Tin

Tin

"Berisik Dahyuunn..." Tegur sang pemilik rumah  begitu pintu di buka.

"Hehehe... Noona tidak ke kampus? Mau aku anterin gak?" Ajak Dahyun dengan gaya tengilnya.

"Tidak! Ajak saja pacarmu itu!" Ucap Nayeon sambil menutup pintunya kembali.

"Noona jangan ditutup!" Ucap Dahyun sambil turun dari motornya.

Dahyun langsung masuk ke dalam rumah keluarga Im. Sudah hal biasa Dahyun melakukan itu. Karena sedari kecil dia sudah bertetangga dengan keluarga ini.

"Ko' sepi..." Gumam Dahyun begitu masuk ke dalam rumah.

"Noona..." Panggil Dahyun lagi.

"Noona..."

"Berisik Kim. Noona di dapur." Jawab Nayeon dan langsung disusul Dahyun.

Dilihatnya Noona nya sedang sibuk dengan segelas susu vanilla nya.

"Noona... Kenapa sepi? Kemana Om dan Tante?" Tanya Dahyun.

"Keluar kota pagi tadi berangkat." Jawab Nayeon cepat.

"Kenapa tak pamit padaku?"

"Ckk... Kau memangnya siapa?"

"Aku kan tetangganya. Kenapa tidak pamit. Jadi aku bisa menjaga Noona selama mereka pergi." Jawab Dahyun tulus.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri."

"Kenapa sih, Noona marah-marah terus. Tentang tadi malam ya? Maafkan aku..."

"Lupakan Kim. Kau tidak sekolah?" Jawab Nayeon mengalihkan pembicaraan.

"Sekolah. Lihat aku sudah pakai seragam."

"Pergilah. Kau akan terlambat nanti."

"Noona tidak ke kampus?"

"Tidak. Aku libur."

"Hmm... Pulang aku sekolah, mau jalan-jalan gak ke mall?" Tawar Dahyun mencoba merayu Noona nya itu yang sedang ngambek.

"Tidak ingin. Kau pergilah dengan pacarmu itu. Ini hari jadian kalian yang ke empat bulan kan? Jadi untuk apa kau bersamaku..." Jawab Nayeon cuek yang membuat Dahyun semakin prustasi.

"Aaaaa... Noonaaa... Jangan seperti ini. Jangan acuhkan aku... Aku minta maaf karena tak menceritakannya padamu..." Rengek Dahyun bak anak bayi yang meminta dibuatkan susu.

"Heyy... Kau!!! Jangan seperti itu... Kau bukan bayi Dahyun..."

"Huaaa... Noonaa... Maafkan akuuu..." Dahyun terus merengek yang membuat Nayeon jengah mendengarnya.

"Iya... Iya... Sudah hentikan... Iyaa aku sudah memaafkanmu. Jadi jangan seperti itu. Ckk... Kau ini ada-ada saja." Sungguh Nayeon ingin sekali menjambak anak tunggal keluarga Kim ini. Sungguh menyebalkan.

"Kalau begitu, ayo nanti jalan-jalan..."

"Akan ku pikirkan. Sudahlah, kau berangkat sana. Guru akan menghukummu nanti." Usir Nayeon.

"Baiklah. Aku berangkat Noona... Sampai ketemu nanti sore." Ucap Dahyun sambil melangkah keluar meninggalkan Nayeon yang tak habis pikir dengan tingkah seseorang yang dia anggap adiknya sendiri itu.










Next?

DAHYUN "One-Shot"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang