19. Berhenti Mencintai Pacarku!

364 38 3
                                    

"Kak Jihyo, aku menyukaimu, jadilah pacarku..." Ucap seseorang sambil menyerahkan sebatang coklat untuk gadis yang ia sukai.

"Ehmm... Maaf, aku tidak bisa." Jawab sang gadis yang bernama Park Jihyo itu. Jihyo merupakan gadis berkulit cokelat sexy kebanggaan kampus yang sering memenangkan kompetisi bernyanyi.

"Kenapa?" Tanya sang pemberi coklat.

"Karena aku tak mencintaimu. Maafkan aku." Jawab Jihyo lembut tanpa ada maksud menyakiti.

"Apa karena dia?" Tunjuknya pada sosok gadis yang berdiri tak jauh dari mereka. Pandangannya tajam tak pernah lepas dari Jihyo.

"Maafkan aku." Jihyo mengulang permintaan maafnya untuk Chou Tzuyu yang siang ini menyatakan cinta nya. Walaupun Jihyo tak mengiyakan ucapan Tzuyu, tapi sepertinya Tzuyu sudah menduga alasan ia ditolak saat ini.

"Baiklah Kak, tak apa. aku permisi dulu. Maaf telah mengganggu waktu mu. Tapi tolong terima ini sebagai tanda kau tak membenciku." Ujar Tzuyu sambil menyerahkan coklat tersebut.

"Ehm... Aku tak membencimu Tzu, tapi aku menerima coklat ini. Terimakasih..." Jihyo takut menyakiti Tzuyu makanya Jihyo menerima coklat pemberiannya.

Setelah itu Tzuyu pun meninggalkan Jihyo. Setelah punggung Tzuyu tak terlihat, maka sosok yang sedari tadi mengawasi mulai mendekati gadisnya.

"Kenapa kau terus memandang ku?" Tanya Jihyo.

"Hanya ingin." Jawabnya singkat.

"Apa kau cemburu?" Jihyo mulai menebak.

"Tidak."

"Apa kau yakin?"

"Sayang hentikan... Jangan menggodaku. Jika kau tak ingin menyesal."

"Oh ya, menyesal seperti apa yang kau maksud?" Jihyo terus menggoda sosok didepannya.

"Hentikan Jihyo..."

"Kalau aku tak mau, bagaimana?" Jihyo semakin menggoda, bahkan tangannya sudah mengalung indah di leher sang lawan bicara.

"Ckk... Sudah ku peringatkan padamu Nona Park, maka aku takkan menghentikannya."

Maka sosok itu mulai mencumbu bibir Jihyo, perlahan dia memagut dan menghisap bibir manis itu. Jihyo yang mendapatkan perlakuan seperti itu, malah semakin gencar menggoda. Dia juga mulai mengimbangi permainan bibir sosok tersebut.

Suara decakan bibir keduanya juga mulai terdengar di area taman belakang kampus. Suasana yang sepi, sangat mendukung kegiatan dua gadis ini.

Hingga cumbuan itu mulai turun ke area leher mulus sang gadis. Bagian yang cukup sensitif itu terus dihisap hingga menimbulkan tanda kemerahan disana.

"Aahhh... Dahyun..." Lirih sang gadis di sela cumbuan itu.

Mendengar suara sang gadis, membuat sosok yang bernama Kim Dahyun pun tersadar bahwa mereka berada di tempat umum. Mungkin saja ada orang lain yang juga berada disini.

Dengan nafas yang memburu akhirnya Dahyun menyudahi kegiatan itu. Walaupun dia ingin menuntaskan hasratnya, tapi tak mungkin dia meneruskannya disini.

"Sayang maaf..." Ucap Dahyun saat melihat tanda kemerahan yang ia buat di leher sang gadis.

"Tak apa. Aku juga bersalah disini." Jawab Jihyo sambil mengatur nafasnya yang tersengal.

"Ayo kita pergi dari sini. Kau pasti lapar." Ajak Dahyun sambil menggandeng tangan Jihyo lembut sambil sesekali mengecupnya. Perlakuan Dahyun yang selalu manis padanya membuat Jihyo tak ingin melepaskan Dahyun dari hidupnya.

DAHYUN "One-Shot"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang