20. Pemilik Sesungguhnya!

290 29 8
                                    

"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi kan?" Tanya Lelaki muda bernama Kim dahyun itu pada beberapa staff didepannya. Suara dan aura yang sangat kuat membuat siapa saja akan merasa segan padanya.

"Tidak ada Tuan." Jawab staff tersebut sambil menunduk.

"Tolong panggilkan Mina, dan suruh dia kesini. Kalian boleh pergi sekarang." Perintah sang Tuan Muda.

"Baik Tuan..."

Tak berapa lama setelah kepergian para karyawannya, datanglah seorang wanita muda yang sangat cantik. Dia merupakan sekretaris pribadi dari sang bos bernama Myoui Mina. Gadis keturunan Jepang yang pernah diselamatkan Dahyun dari cobaan perdagangan manusia kala itu.

"Kau memanggilku?" Tanya Mina tanpa sesuatu yang formal pada bosnya. Itu adalah hal biasa bagi mereka.

Sebenarnya hubungan mereka sangatlah dekat. Hubungan yang dapat dikatakan, saling menguntungkan bagi keduanya. Jadi Dahyun tak suka jika Mina melakukan hal formal padanya.

"Ya, kemarilah. Aku ingin bicara." Ucap Dahyun sambil menunjuk kursi yang ada didepannya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tatapan Mina tak lepas dari sang pemimpin perusahaan yang berjalan mendekati nya.

"Tak begitu penting. Tapi kau harus mengetahuinya. Nanti aku akan pulang terlambat, jadi tak usah menungguku. Kau pulanglah setelah ini, dan beristirahatlah. Nanti Paman Namjoon yang akan mengantarkan mu pulang. Kau mengerti?" Jelas Dahyun yang hanya diangguki Mina.

"Aku bisa pulang sendiri dengan taxi Dahyun. Kasihan Paman Namjoon jika harus mengantarku." Tawar Mina.

"Aku tak suka dibantah Mina." Ucap Dahyun dengan tatapan tajamnya yang membuat Mina menegang seketika. Dia terlalu takut dengan tatapan itu.

"Ma-maaf..." Gugup Mina.

"Jangan ulangi lagi." Ucap Dahyun sambil mengecup bibir Mina sambil sedikit melumatnya.

"Aku pergi..." Sambung Dahyun meninggalkan Mina di ruangan itu sendiri.

Mina hanya menatap kepergian Dahyun sang Bos dengan diam. Bos yang telah menjerat hati Mina sehingga ia tak mampu untuk berpaling ke lainnya. Walaupun dia tau, dia bukanlah satu-satunya di hati Dahyun. Tapi itu tidak masalah baginya. Selama Dahyun masih di sisinya dan masih memberikan perhatian padanya. Terdengar murahan memang, tapi itulah kenyataan yang ada. Mina sudah terlalu bergantung pada Dahyun hingga saat ini.

Dahyun pergi menuju rumah wanitanya yang lain. Wanita yang masih keturunan Jepang  sama seperti Mina. Tapi wanita ini memiliki nasib yang lebih baik dari Mina. Karena dia anak dari rekan bisnis Dahyun. Cukup kaya, tapi perusahaan ayahnya masih bergantung pada saham perusahaan Dahyun.

"Kim... Hentikan..." Lirih sang wanita, ketika tangan pria muda itu mulai memasuki kaos yang ia kenakan.

"Kenapa? Kau tak suka hmm?" Bukannya berhenti, malah pria itu mendaratkan tangannya di sebelah gundukan sang wanita.

"Ki- kita sedang berada di ru-ruang tamu. Nanti kita ketahuan." Ucap sang wanita terbata karena salah satu asetnya telah berada digenggaman sang pria.

Bukannya menghentikan, si pria malah menaikkan kaos wanitanya. Posisi duduk sang wanita yang berada dipangkuan si pria memudahkan lelaki itu berbuat sesukanya.

"Ahh... Uhmm..." Lenguh sang wanita saat dadanya di remas dengan tempo yang kadang lembut, kadang keras.

"Dah-hyun ahh... Henti-kan... Ahmm..." Walau sudah mencoba dihentikan, tapi pria bernama Kim Dahyun itu tetap saja melanjutkan aksinya.

"Tenanglah sayang... Kau bisa membangunkan pelayan di rumah ini." Dahyun mengatakan untuk tenang tapi pada kenyataannya, saat ini dia sudah berhasil mengangkat kaos dan bra wanita itu. Kini terpampanglah dada besar sang wanita.

"Momo... Kau sangat sexy..." Ucapan itu yang Dahyun katakan sebelum mulutnya menghisap puting sang wanita bernama Hirai Momo itu.

Momo tak bisa diam dalam dekapan Dahyun, tangannya meremas kepala Dahyun agar memperdalam hisapannya. Puting pink itu seperti dipermainkan oleh sang Alpha, ketika yang sebelah kanan di hisap, sebelah kirinya diremas dengan tempo yang lembut dan keras. Begitupun sebaliknya, sehingga Momo lemas karena nikmat yang diberikan.

Ketika Momo masih merasa nikmat terhadap payudaranya, tiba-tiba saja Dahyun membaringkannya disofa. Dengan terburu-buru Dahyun menurunkan celana pendek Momo beserta dalaman pinknya. Momo terlihat panik karena dia sudah polos dibagian bawahnya.

"Ja-jangan disini Dahyun, kumohon..." Lirih Momo dengan wajah memohon.

Walaupun orangtuanya sedang diluar negeri, tapi para penjaga Momo masih berada di sekitar rumah itu termasuk para pelayan. Momo telah menyuruh untuk meninggalkan mereka tapi tetap saja dia takut ketahuan.

Akhirnya Dahyun pun menuruti keinginannya, dia pun segera menggendong Momo seperti koala dan segera menuju kamar sang wanita. Setelah itu adegan panas pun mereka lanjutkan sampai masing-masing mendapatkan kepuasan.

-skip-

"Aku pulang dulu, terimakasih sayang." Kecupan di kening Dahyun berikan pada Momo yang kelelahan. Tubuhnya masih naked, dan hanya ditutupi oleh selimut sebatas leher.

Momo harus merelakan Dahyun meninggalkannya karena ia menyadari bahwa hati Dahyun tak sepenuhnya miliknya. Momo mengetahui itu, tapi dia tak bisa melakukan apa-apa karena dia begitu mencintainya.

Dahyun sudah kembali lagi ke apartementnya. Membuka pintu dan mendapati wanita lainnya sudah terbaring tidur di ranjangnya. Myoui Mina sang sekretaris pribadinya yang memang bertugas 24 jam untuk keperluan Dahyun. Termasuk soal ranjang. Sejak awal bertemu, Dahyun memang meminta Mina untuk tinggal bersamanya. Karena memang Mina tak memiliki tempat tinggal.

Setelah mengganti pakaiannya dan melakukan ritual bersih-bersih, akhirnya dia mengambil posisi di samping wanitanya. Mulai mengecup dan menenggelamkan wajahnya pada dada sang wanita. Mencari posisi terbaik agar dia tidur nyenyak.

Karena gerakan yang Dahyun buat membuat Mina akhirnya menyadari keberadaannya. Langsung memeluk Dahyun agar lebih nyaman. Mina tak berkata apa-apa, karena ia tahu yang melakukan itu adalah Dahyun.

Pagi menjelang, Mina bangun terlebih dahulu sedangkan Dahyun masih terlelap nyaman di ranjangnya. Mina menyiapkan segala keperluan Dahyun seperti seorang istri yang penurut. Mulai dari sarapannya, pakaian kantornya dan berbagai keperluan pribadi Dahyun lainnya.

Setelah menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan, Mina pun bersiap-siap pergi ke kantor. Biasanya dia berangkat sendiri dan akan bertemu kembali dengan Dahyun di perusahaan.

Tepat pukul 12 siang Dahyun tiba di perusahaan. Siapapun yang melihat Dahyun akan takjub dengan kharisma yang dipancarkan sang Tuan muda. Tidak ada yang berani jika berurusan dengan sang pemimpin karena dia adalah pemimpin yang tegas dan tak segan menghukum atau memecat jika para karyawan melakukan kesalahan yang jelas merugikan perusahaan.

Karena menurut Dahyun, sampah akan memberikan dampak buruk jika terlalu lama disimpan. Sampah itu sendiri adalah para pengkhianat yang ada diperusahaan. Walaupun dia terlihat kejam, tapi dia selalu bertanggung jawab atas pekerjaannya. Karena jika perusahaannya hancur maka banyak dampak buruk yang akan diterima oleh keluarga karyawan yang akan mengakibatkan kemiskinan bagi mereka.




Terimakasih sudah mau baca... 😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAHYUN "One-Shot"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang