*Ini rekomendasi dari author ya. Untuk baca part ini silahkan cari lagu yang pas dan enak agar feelnya dapat*
Jam sudah larut malam, tapi anak-anak bukan istirahat, mereka masih setia duduk didekat api unggun dan bercerita ria. Jeongwoo teringat akan omongan Junghwan, untuk mengajak Haruto ke salah satu tempat yang dia temuin tadi sore.
Jeongwoo mencari targetnya, dilihatnya bahwa Haruto lagi bersama kartu dengan Hari dan lain. Jeongwoo pun menghampiri Haruto, sedangkan yang lain paham dengan maksud Jeongwoo hanya menggangguk melepaskan Haruto begitu saja.
Jeongwoo dan Haruto meninggalkan mereka semua yang sambil memberi doa dan dukungan serta senyum ria. Dilihat bahwa jarak yang lumayan jauh, Jeongwoo mengeluarkan sebuah kain
"Haruto...." panggil Jeongwoo di belakang Haruto yang sedang berjalan itu
"Kenapa? Kok ada kain? Kau mau ngapain?" tanya Haruto sambil menunjuk kain yang dipegang oleh Jeongwoo
Jeongwoo pun berjalan pelan menghampiri Haruto dan tersenyum sedikit kaku
"Boleh aku menutup kedua matamu dengan kain ini?" tanya Jeongwoo pada Haruto
"Tapi... kau tak akan sakitin aku kan?" tanya Haruto memastikan bahwa itu akan aman
"Kalau aku menyakitimu, aku siap di tembak mati oleh Hari" balas Jeongwoo dengan wajah seriusnya
"Baiklah..." ucap Haruto yang yang kemudian menutup kedua matanya
Jeongwoo mengikat kain yang menutup kedua matanya Haruto lalu menuntun Haruto untuk berjalan sambil menggenggam erat tangan Haruto. Haruto takut tiba-tiba dia malah ada ditengah danau atau Jeongwoo tinggalin dia sendiri dihutan seperti ini.
Jeongwoo masih setia menuntun Haruto berjalan dengan memperhatikan beberapa ranting yang mengganggu jalannya.
"Jeongwoo...." panggil Haruto yang merasa dari tadi gak sampai-sampai
"Bentar lagi kita sampai" ucap Jeongwoo yang tau bahwa Haruto sudah kelelahan
Akhirnya Jeongwoo melihat tempat yang dimaksud oleh Junghwan. Tinggal beberapa langkah lagi mereka akan sampai. Akhirnya mereka sampai ditempat yang begitu indah, bahkan Jeongwoo sampai tak bisa berkata-kata melihat begitu indah tempat tersebut. Jeongwoo mengarahkan Haruto untuk berdiri ditengah-tengah, karna pas dengan menghadap langit yang begitu penuh dengan bintang.
Walau Jeongwoo bisa lihat dari jarak jauh, cahaya kemah mereka masih menyala-nyala. Haruto bingung kenapa jadi sunyi senyap seperti ini, Haruto ingin membuka penutup mata itu tapi takut kena marah oleh Jeongwoo. Sedangkan Jeongwoo masih mencoba untuk menetralkan dirinya agar bisa terkontrol
"Jeongwoo.... apa kita sudah sampai?" tanya Haruto yang meraba-raba angin
Jeongwoo tidak menjawab pertanyaan Haruto, dalam hitungan detik Jeongwoo membuka penutup mata Haruto. Hal pertama yang dilakukan oleh Haruto adalah membenarkan rambutnya kemudian mencari keberadaan Jeongwoo yang menghilang mendadak
"Woaaah... Park Jeongwoo?" panggil Haruto yang melihat langit diatas penuh dengan bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis vs Famous Boy🦋🐺
Fanfic"Pergi kalau tidak suka!!" Bentakkan keras dari suara sang ketua osis yang tegas dan bermata tajam "Aku menyukaimu, tapi kau malah menghindar" "Sudahlah, cowok modal tampang doang disukai, action manaaaa"