Sejak kejadian tadi pagi Haruto benar-benar menghindari Jeongwoo, seperti saat ini Haruto akan makan siang dengan Hari namun Jeongwoo ikut gabung, Haruto lansung pindah tempat. Sikap Haruto benar-benar buat Jeongwoo pusing kayak anak gadis yang pms saja.
'Ya kali dia datang bulan?' batin Jeongwoo yang melihat Haruto yang ada di bangku lain
"Heh... lu apain anak orang woi?" tanya Hari yang melihat Haruto dari belakang
Bahkan Jeongwoo saja gak tau apa yang dia lakukan sama Haruto, sampai anak itu menghindarinya.
"Gue tadi pagi cuma bilang, fokus banget main ponselnya sampai gak lihat orang ganteng duduk disini" ujar Jeongwoo mengulang kembali ucapannya tadi pagi
Tuuukkkk
Hari mengetuk kepala Jeongwoo pakai sendok. Jeongwoo mengiris kesakitan walau gak sakit sebenarnya
"Lu ganteng?" tanya Hari pada Jeongwoo
Jeongwoo hanya menggangguk sebagai jawaban, dan membuat Hari menahan untuk gak tertawa
"Okei. Gue akui elo ganteng, tapi lebih ganteng kan Haruto. Jeongwoo... lu tuh manis banget, tapi kalau ganteng gue masih milih Haruto sih" jelas Hari yang membuat Jeongwoo tercenggang
Dengan gerak cepat, Jeongwoo menahan tangan Hari yang hendak menyuapi makanan kemulutnya. Jeongwoo sedikit menarik tangan Hari sehingga wajah mereka berdekatan
"Kalau gitu, lu suka sama gue?" ucap Jeongwoo yang memandangi wajah Hari
Sedangkan dari jarak kejauhan, Haruto melihat mereka berdua. Dan hal itu membuat Haruto cemburu lalu keluar dari kantin tanpa menghabisi makanannya. Mata Haruto benar-benar menahan bendungan yang akan terjung kapan saja.
Dan sampailah Haruto di rooftop, dilihatnya tidak ada orang dan bahwa aman. Haruto pun menangis, di dada nya sakit sekali melihat Jeongwoo memperlakukan Hari seperti itu.
"SIALAAAN LU!!!!" teriak Haruto yang mengeluarkan semua suaranya
Haruto benar-benar sakit hati dengan Jeongwoo, lalu perlakuan kemarin itu apa? Apa hanya sebuah pelampiasan saat Hari gak ada ?
"Harusnya gue sadar!! Gak seharusnya gue nyimpan perasaan gue ke lu.." ujar Haruto dengan suara seraknya
Haruto terduduk dilantai, Haruto gak tahu lagi harus gimana. Haruto bingung dengan semua ini, siapa yang berpura-pura dan siapa yang sungguhan.
"YAK...." ucap seseorang yang terbangun dari tidurnya
Haruto menoleh kearah sumber suara, dan orang itu adalah Junghwan yang baru bangun tidur.
"Kau ini berisik sekali" ucap Junghwan dengan wajah kesalnya
Junghwan pun menghampiri Haruto yang berdiri didekat kardus. Ketika Junghwan sudah mendekat, Junghwan melihat bahwa wajah Haruto sembab
"Kau habis nangis?" tanya Junghwan pada Haruto
Tapi tidak di jawab oleh Haruto, tiba-tiba Junghwan mengeluarkan sapu tangan dan melemparkan pada Haruto
"Hapus airmata lu..." ucap Junghwan yang lalu pergi meninggalkan Haruto sendiri
"Terimakasih...." ucap Haruto pada Junghwan
Junghwan terhenti saat mendengar ucapan terimakasih Haruto dan itu membuat Junghwan memutarkan badan dan melihat Haruto kembali
"Masuklah ke kelas. Hari khawatir denganmu" ucap Junghwan yang lalu pergi
Haruto menghapus airmatanya, dan menarik nafasnya kemudian dia berjalan mengikutin Junghwan untuk keluar dari rooftop itu.
Sedangkan di kantin, Hari masih tatapan dengan Jeongwoo. Sebenarnya jantung Hari berdebar sangat kencang sekali, tapi dia sudah janji bahwa tidak akan menyukai Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis vs Famous Boy🦋🐺
Fanfic"Pergi kalau tidak suka!!" Bentakkan keras dari suara sang ketua osis yang tegas dan bermata tajam "Aku menyukaimu, tapi kau malah menghindar" "Sudahlah, cowok modal tampang doang disukai, action manaaaa"