Pagi hari yang indah di hutan disambut oleh cahaya matahari yang cerah dan burung-burung yang berkicau. Para guru sudah menyiapkan sarapan yaitu sandwich sederhana tapi tetap sehat untuk para muridnya
Haruto baru saja keluar dari tenda bersama Asahi dan Jaehyuk, begitu juga dengan Jeongwoo yang baru keluar tenda bersama Junkyu dan Jihoon. Mereka mengambil masing-masing sandwich dan susu hangat untuk diminum. Haruto menatap tendanya Hari yang masih belum terbuka sama sekali, apakah Hari sedih karna ucapannya semalam?
Tak lama kemudian, Hari membuka tendanya yang menampilkan dirinya sudah mandi dan rapi. Mandi dimana? Ya pastinya di danau waktu subuh, walau hawanya sangat dingin tapi Hari malas untuk rebutan lagi dengan yang lain.
"Hari sandwichmu" ucap salah satu siswi yang memberikan sandwichnya pada Hari
"Terimakasih" balas Hari yang menatap kilas Haruto dan Jeongwoo yang lalu masuk ke dalam tenda
Hari duduk di tendanya sambil membuka ponselnya untuk melihat beberapa draf acara. Hari ini kegiatan kelompok lagi yaitu menanam pohon ditepian hutan. Junkyu membawa secangkir susu hangat untuk Hari ditenda, dan hal membuat Hari kaget
"Minumlah selagi masih hangat" ucap Junkyu yang mengelus kepala Hari
"Gomawo..." ucap Hari yang lalu tersenyum
Setelah sarapan mereka membersihkan diri, Haruto bertemu dengan Jeongwoo di danau, walau pertemuan mereka karna mau mandi tetap saja Haruto lebih baik diam tidak mengubris keberadaan Jeongwoo, begitu juga Jeongwoo sebaliknya.
"Kalian ini musuhannya?" tanya Yedam yang melihat Haruto dan Jeongwoo yang tak tegur sapa
Keduanya pun tidak menjawab pertanyaan Yedam, lebih tepatnya Yedam dikacangin oleh dua manusia itu. Sedangkan Haruto mandinya lebih cepat daripada Jeongwoo, Haruto pun mengganti pakaiannya. Dan mencoba menghampiri Hari yang masih ditenda masih menikmati susu hangat dan beberapa buah yang dia ambil tadi
"Kim Hari....." panggil Haruto tepat didepan tendanya
"Wae?" balas Hari dengan cuek
Haruto tak bermaksud untuk marah dengan Hari,dia hanya masih gak percaya dengan omongan semalam. Apa lagi wajahnya Wonyoung sangat meyakinkan
"Pernyataan semalam itu benar atau tidak?" tanya Haruto yang to the point sekali
Hari menghela nafasnya. Dia juga bingung harus menjawab apa.
"Molla... Kalau kalian percaya dengan omongan Wonyoung, itu terserah kalian" ucap Hari yang pasrah
"Gue tanya elu bukan sih Wonyoung! Lu beneran ngomong kayak begitu ke Wonyoung?" bentak Haruto dengan suara sedikit keras
"Kok lu malah marah ke gue hah? Gue gak tahu Haruto! Lu mau percaya siapa saja boleh!" bentak Hari ke Haruto dan terjadi pertengkaran kecil antara Hari dan Haruto
"Kok lu malah ngegas balik hah? Gue tanya baik-baik ke lu ya" ucap Haruto yang memelankan suaranya
"Lu fikir gue gak stress di buat kayak gini hah? Kalau elu lebih percaya omongan Wonyoung yang tiba-tiba kayak gitu it's okay. Sedangkan gue yang udah berapa bulan barengan elu dan lu gak percaya sama omongan gue?" jelas Hari yang matanya memanas
"Heran gue sama lu" sambung Hari yang lalu mendorong tubuh Haruto belakang
Sedangkan Wonyoung dan Leeseo melihat pertengkaran antara Hari dan Haruto dengan wajah bahagia. Mereka bahagia sangat teramat bahagia telah mefitnah Hari. Jeongwoo yang melihat Hari mendorong Haruto sedikit emosi, dia hanya mampu mengepalkan kedua tangannya tapi tidak berani untuk memukul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis vs Famous Boy🦋🐺
Fanfiction"Pergi kalau tidak suka!!" Bentakkan keras dari suara sang ketua osis yang tegas dan bermata tajam "Aku menyukaimu, tapi kau malah menghindar" "Sudahlah, cowok modal tampang doang disukai, action manaaaa"