Setelah Jeongwoo bertemu dengan ayahnya Haruto, dan semenjak itu Jeongwoo sudah tidak istirahat bersama Hari dan Haruto lagi. Tepat hari ini memasuki hari keempat mereka ujian, mereka baru saja mendapat pengumuman adanya kemah bersama.
Jeongwoo seperti menjaga jarak antara Haruto dan Hari. Jeongwoo bingung harus berbuat apa? Kenapa dia malah mendapat situasi yang tak terduga ini. Haruskah dia memusuhi teman seosisnya atau malah sebaliknya. Sikap Jeongwoo benar-benar membuat Hari murka. Setelah selesai ujian Hari menunggu Jeongwoo keluar dari kelasnya
"Park Jeongwoo" panggil Hari yang melihat Jeongwoo keluar dari kelas
Jeongwoo tidak menjawab panggilan Hari, dia mempercepat langkahnya. Begitu juga Jihoon dan Yoshi baru keluar dari kelasnya melihat Hari memanggil Jeongwoo.
Greeep
Hari meraih pergelangan Jeongwoo dan menariknya untuk mengikuti langkah Hari. Jeongwoo kaget melihat aksi Hari yang begitu beraninya. Dan tepat di atas rooftop, Hari membawa Jeongwoo setelah kejar mengejar Hari dan Jeongwoo, Hari pun melepaskan tangan Jeongwoo
"Maafkan aku..." ucap Hari yang melepaskan tangan Jeongwoo
"Ada apa?" tanya Jeongwoo dengan wajah begitu tidak ada mood
"Lu yang kenapa? Tiba-tiba ngehindarin gue dan Haruto?" ucap Hari yang mendorong bahu Jeongwoo
Jeongwoo hanya tertunduk mendengar ucapan Hari. Dia sebenarnya tidak mau menghindari siapapun, tapi omongan Tuan Watanabe sangat terngiang-ngiang diotaknya membuat dia untuk mencoba menghindari 2H itu
"Gue lagi gak ada mood untuk ketemu lu berdua" ucap Jeongwoo yang bingung mau ngomong apa
"Lu kalo ada masalah sama gue, jangan imbas ke Haruto! Kalo lu ada masalah dengan Haruto jangan imbas ke gue!" ucap Hari lagi yang nampaknya masih tidak puas dengan jawaban Jeongwoo
"Gue gak apa-apa Hari" ucap Jeongwoo dengan suara lembut
Hari seakan tak percaya dengan ucapan Jeongwoo. Bahkan suara lembut seperti itu hanya untuk kamuflase bahwa dia sedang baik-baik saja
"Kalau lu gak apa-apa, jawab pertanyaan gue sekarang!" ujar Hari sambil melimpat kedua tangannya di dadanya
Jeongwoo benar-benar harus sabar hadapin setan betina satu ini. Jeongwoo tau bahwa Hari tidak bodoh seperti wanita lain, namun Jeongwoo juga tidak berbohong pada Hari bahwa dia sangat sakit hati
"Gue... memang menghindari elu dan Haruto untuk kebaikkan kalian berdua" ucap Jeongwoo dengan deep voicenya
Hari masih bingung dengan ucapan Jeongwoo, kebaikkan apa? Apa yang baik?
"Maksud lu?" tanya Hari yang tak paham
"Haruto akan dijodohin sama lu" ucap Jeongwoo yang mau memandang wajah Hari
"Hah? Huahahahaha"
Bukannya kaget, Hari malah ketawa kencang sekali, bahkan sampai mengeluarkan airmata. Jeongwoo bingung dengan gadis didepannya ini kesurupan setan tawa apa omongan dia yang salah?
"Hariya... lu?" panggil Jeongwoo yang melihat Hari ketawa sampai nangis
"Kok lu malah ketawa sih?" tanya Jeongwoo yang memegang bahu Hari
"So...sorry...." ucap Hari yang mengelap airmatanya dengan tangannya
Hari gak habis pikir dengan ucapan Jeongwoo. Ayah Haruto itu adalah rekan kerja ayahnya, candaan itu memang sudah ada dari mereka kenal. Tapi Hari juga tidak menyukai Haruto, walau Haruto memang tampan dan kaya raya
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis vs Famous Boy🦋🐺
Fiksi Penggemar"Pergi kalau tidak suka!!" Bentakkan keras dari suara sang ketua osis yang tegas dan bermata tajam "Aku menyukaimu, tapi kau malah menghindar" "Sudahlah, cowok modal tampang doang disukai, action manaaaa"