Masih flashback ya :
Dalam perjalanan Hari yang hendak keluar, Hari mendengar suara dari lorong sana ada barang yang pecah. Hari mulai takut dan hendak kabur, tapi Hari melihat ada bayangan yang membawa sesuatu. Dengan pelan-pelan Hari berjalan dan melihat apa yang terjadi disana
"Apa mau mu..." ucap guru Jung yang sudah babak belur bahkan berdarah di bagian kepala
Pria bertopeng itu tertawa renyah sambil menginjak perut guru Jung
"Pertanyaan bagus pak tua..." ucap pria bertopeng itu yang berjongkok
"Hancurkan acara besok! Rusak semua rencana untuk pelatinkan besok! Jika kau tak melakukannya maka, nyawamu akan berada di kuburan" ancam pria bertopeng itu dengan mengeluarkan pisau dari saku hoodienya
"Ba..baiklah" jawab Guru Jung yang ketakutan sekaligus sudah sekarat
"Sangat teramat baik!" ucap pria bertopeng itu yang menendang guru Jung lalu pergi meninggalkan ruangan itu
Hari lari dan bersembunyi dari pria itu. Dengan langkah pelan-pelan Hari mengikuti pria bertopeng itu menuju roofrop. Pria bertopeng itu kemudian melepaskan pakaiannya dan topengnya
"Yoonbin?" gumam Hari yang bahkan tak percaya
Kemudian Hari lansung lari dan meninggalkan rooftop itu dengan syok berat. Hari kembali ke ruangan osis dan membantu guru Jung yang sudah tak berdaya. Dengan cepat Hari menelfon ambulan dan membawa guru Jung ke RS
Pada besok pagi, Hari memasuki aula dengan penuh perasaan takut. Apakah semua acara ini akan hancur seperti yang dikatakan oleh pria bertopeng itu. Tak lama kemudian Yoonbin dan Keita ikut masuk ke aula. Yoonbin menghampiri Hari yang tengah duduk sendirian karna Jeongeoo belum datang
"Pagi Kim Hari yang manis" sapa Yoonbin dengan manis
Sedangkan Hari yang hendak pergi namun ditahan oleh Yoonbin.
"Kenapa sayang? Taatlah pada ku. Maka kau akan aman" bisik Yoombin
Ucapan Yoonbin membuat Hari menahan untuk tidak menangis. Kegiatan pun dimulai dan memasuki acara intinya, dan benar semua acara hancur. Saat Jeongwoo berada di atas panggung bersama Yoonbin, lampu lid yang berada diatas Jeongwoo putus dan hampir menimpa Jeongwoo jika Hari tidak maju untuk mendorong Jeongwoo ke belakang
"Hari..."teriak Jeongwoo yang terdorong
Yoonbin yang melihat Hari menyelamatkan Jeongwoo dari lampu itu mengepal kedua tangannya. Namun, saat Yoombin hendak dilantik oleh Kepala Sekolah, salah satu orang yang tidak dikenal oleh mereka semua masuk dan memutar semua video hasil rekaman cctv yang tersembunyi. Yoonbin tercenggang dan mendapatkan surat peringatan kemudian dikeluarkan dari sekolah.
Flashback mode off
"begitulah ceritanya..." ucap Hari yang mengakhiri cerita yang sudah disimpan sendiri selama setahun ini
"Tunggu orang tersebut mendapat rekaman cctv dari mana?" tanya Mashiho yang merasa kurang jelas
"Orang itu adalah anak buah ayah gue. Jadi setelah gue telfon ambulan, gue lansung minta bantu sama ayah gue" jelas Hari yang melirik mereka semua
"Memangnya ayah lu kerja apa? Detektif?" tanya Yedam yang menebak
Hari menatap Jeongwoo, bahkan Jeongwoo takut untuk menjawabnya. Hari bukanlah gadis sembarangan seperti gadis pada umumnya. Walau Hari otaknya sangsut begitu, percayalah itu sebuah kamuflase untuk membuat orang lain tidak takut dengan dia
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis vs Famous Boy🦋🐺
Fiksi Penggemar"Pergi kalau tidak suka!!" Bentakkan keras dari suara sang ketua osis yang tegas dan bermata tajam "Aku menyukaimu, tapi kau malah menghindar" "Sudahlah, cowok modal tampang doang disukai, action manaaaa"