•Renjun 3 tahun•
Beberapa bayi memang emosinya susah untuk di kontrol, seperti anak angkatnya Renjun. Sebenarnya Jeno tidak mau menuruti kemauan anak ini tapi tindakan Renjun yang beringas ini menarik-narik tangannya agar mau memasuki area TimeZone membuat bising dan mengakibatkan beberapa pasang mata memperhatikan mereka.
Tidak mau dibuat semakin malu dengan ke bar-bar an anak ini, Jeno menggendong tubuh kecil itu dan membawanya pergi.
"Mainnn"
"Njun, jangan macem-macem lah Eric ntar nungguin"
"Mainn" Renjun masih berusaha agar kemauannya dituruti, lebih memberontak saat Jeno malah berjalan menjauh. "Mainnnn" teriaknya.
Berhasil membuat langkah Jeno berhenti dan menatap Renjun garang. "Pulang aja ya"
"Main"
Jeno menghela napas. "Lima belas menit"
Jeno berbalik dan kembali untuk menuju Timezone, menurunkan Renjun di dalam Playground yang hanya ada beberapa anak kecil tersebut. Setelah di turunkan, Jeno hendak kembali untuk mengeluari area tersebut dan menunggu di luar pagar, namun Renjun malah menahannya.
"Ayo daddy jen" tariknya lagi pada tangan Jeno.
"Lo aja sendiri"
"Ayoo"
"Gue mau nungguin di depan aja" tolaknya pelan, takut dilihat orang lain dan di anggap orang tua yang gak baik.
"Ayo daddy jen"
"Lo mau gue ngapain disini njunnn?"
"Main bola" tunjuknya saat melihat bola karet itu menganggur, tergeletak di tengah area.
Kaki kecilnya berlari kesana untuk mengambil bola tersebut, lalu melemparkannya pada Jeno.
Merekapun bermain lemparan bola beberapa saat.
Setelah bosan, Renjun terlihat berlari menjauh, mencari mainan apa lagi yang ada di sekitar sana.
Jeno perhatikan sebentar, ia putuskan untuk duduk saja ditempat dan memperhatikan Renjun yang bermain dengan kuda-kudaan tak jauh darinya. Memutuskan untuk mengambil ponsel dan mengarahkan kamera terhadap Renjun yang asik bermain, tersenyum gembira.
Setelah memotret beberapa momen bermain Renjun, Jeno mengirim foto-foto itu pada si adik, Eric.
Namun tidak lama itu tiba-tiba anak kecil lainnya yang Jeno tidak kenal datang mendekatinya, berdiri dihadapan Jeno yang duduk.
"Eumm boleh minta bolanya gak kak?" tanya anak tersebut tersenyum tidak enak.
Jeno malah buru-buru memberikan bola karet tadi pada anak kecil itu, takut jika anak itu menangis tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Renjunnie ver 2
General FictionSikap Jeno sedikit keras ketika menghadapi 'anak' angkatnya. Bukan, bukan keinginanya untuk memiliki anak seperti Renjun. Itu semua keinginan adik kandungnya, Eric. Eric yang berani mengancamnya akan membenci Jeno seumur hidup jika ia tidak mengado...