BAYI MIMPI BURUK !

3.6K 489 19
                                    


•Renjun 2 tahun•



"HUAAAAAA"

Terkadang memang Jeno harus ekstra sabar menghadapi setan kecil yang sayangnya saat ini tinggal di rumahnya.

Semenjak Renjun menginjakkan kaki dirumah ini, rumah yang tadinya begitu tentram dan damai kini selalu berisik hampir setiap malam.

Ntah itu Renjun yang memang nakal atau memang sedang terjadi hal yang tidak disengaja seperti saat ini..

Mimpi buruk,

Sial sekali telinga peka Jeno terganggu dengan suara bak terompet di malam hari, sangat bising dan annoying. Siapa lagi jika bukan Renjun?

"Kebanyakan makan permen nih" gerutu Jeno.

"Emang ada hubungannya?" tanya Eric yang tengah menenangkan Renjun, menggendong dan di ayun tubuh ringan tersebut. Masih menangis pelan.

Terbangun tengah malam juga bukan keinginan Renjun, ia hanya takut dengan mimpi buruknya.

"Jerapah jahat" omel Renjun terhalang bahu Eric, tapi masih bisa terdengar jelas.

"Jerapah?" Eric menaikkan alis, sebenarnya adiknya ini mimpi apa?

"Eum, jerapah gangguin Injun sama daddy Jen" jelasnya lagi dengan suara serak bayi.

"Injun mimpi apa?" lagi dengan tutur lembut agar Renjun lebih tenang

"Jerapah gigit tangan Injun waktu kasih makan"

"Gimana-gimana?" tanya Jeno kurang jelas.

"Tangan Injun di gigit jerapah Daddd, hueeee" terisak lagi, kembali di ayun badan bergetar itu oleh Eric.

"Injun tidur lagi aja ya, itu kan cuma mimpi" seperti biasa, bujukan Eric memang selalu mempan.

Bocah dua tahun itu mengangguk patuh dengan ajaibnya, lebih mengeratkan pelukannya pada leher si kakak.

"Jangan kasih jerapah makan" ujarnya.

"Iya.. kak Eric ngga kasih jerapahnya makan kok"

"Jadi gue kebangun tengah malem gini cuma gara-gara dia mimpi di gigit jerapah?" tanya Jeno tidak menyangka.

"Daddy Jen jangan kasih makan jerapah" kata Renjun padanya.

"Mimpi bayi gitu ya?" Jeno masih dibuat specless dengan keadaan, tidak habis pikir dengan mimpi omong kosong Renjun.

"Ya udah sih bang namanya juga anak kecil"

"Tapi ini jam setengah satu mal-

"Lo jagain Injun dulu nih"

"Jam setengah satu malem loh"

"Bang-"

"Kok gue sih"

"Gue ada panggilan alam bentar"

"Sekarang banget emang?"

"Cepetan! Gue ga tahan!"

Dalam sekejap badan kecil Renjun sudah ada di gendongan Jeno. Mulutnya mengomel tanpa suara, tanpa sadar juga mengayun tubuh anak kecil itu agar tenang.

"Gue belom ngerasain punya istri tapi udah ngerasain punya anak" gumamnya. "Mana anaknya modelan kayak begini"

Ditatap lamat-lamat wajah kecil Renjun. Sepertinya sudah tertidur lagi, cukup tenang.

Bukan salah Renjun jika tiba-tiba menangis keras tengah malam begini, tapi tetap saja itu menyebalkan untuk Jeno.

Bayangkan saja malam tenangnya terganggu dan harus rela terbangun kemudian terpaksa berlari menuju kamar Renjun dengan nyawa yang belum sepenuhnya lengkap, melupakan pakaian atas dan hanya memakai boxer.

Dingin tentu saja!

Mau marah tapi ngga mood

Menunggu Eric tidak kunjung kembali, lantas membaringkan kembali Renjun pada ranjang. Mata Jeno masih terasa berat bahkan dengan mulut yang tak hentinya mendumel sejak mengeluari kamar.

Mengambil posisi tidur di bagian bawah kaki Renjun yang terdapat tempat luas untuk berbaring, Jeno menyusul Renjun tertidur pulas dalam hitungan menit.

"Bang tadi gue-

Lagi-lagi Eric melihat takjub dengan pemandangan itu, akhirnya membiarkan Jeno tidur disana dan kembali menutup pintu ketika dirasa Renjun pun sudah tenang dan tertidur dengan nyaman.





TBC




Udah lama ga kesiniii....

01:48

Ga tau gabut, jam segini iseng ngetik di app orange 😌

Baby Renjunnie ver 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang