"Tuntutan kesempurnaan selalu menjadi tekanan bagiku. Apakah memang ada manusia yang sempurna dan bisa melakukan segalanya? Jika begitu, untuk apa ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pribadi?"
-Auristela Aninditha
Date; 24 August
Suasana kelas saat ini begitu ricuh. Berbagai macam kalimat keluar dari macam-macam murid yang ada di kelas 12 IPA 1 ini. Berbeda dengan kebanyakan mereka yang tampak santai, aku tidak demikian. Perasaanku cemas luar biasa. Aku tak henti meremas jemari tanganku di tiap sisi tubuh sampai berkeringat. Perasaanku cemas, firasatku memburuk, dan aku takut ada kejadian tak mengenakkan yang akan menimpa hari ini. Batinku bergemuruh dengan debaran di dada yang sangat tidak nyaman.
"Kamu kenapa, Ri? Santai kali, aku yakin pasti kali ini nilai kamu jadi yang terbaik lagi." Suara dari sahabatku yang duduk di kursi sebelah menyadarkanku dari kecemasan berlebih ini.
Aku segera menoleh, dia sedang menatapku dengan tatapan meyakinkan. Sayangnya, itu tidak bisa mengurangi sedikit pun kecemasan yang aku rasakan. "Aku nggak yakin, Nad. Wak-waktu kemarin itu, pas banget perut aku lagi sakit-sakitnya, aku nggak fokus ngerjain ujiannya, udah pasti nilai aku bakal turun di ujian kemarin." Aku mencoba membantahnya.
Namun, sahabatku yang bernama lengkap Nadine Salsabila itu justru tertawa. "Kamu mah, merendah mulu. Kamu tidur waktu jam pelajaran juga, waktu ujian bakal sempurna. Beda sama aku," katanya.
Bila seperti ini, bukan aku yang merendah, justru dia yang melakukannya. Sahabatku yang biasa dipanggil Nadine oleh orang-orang termasuk aku, merupakan salah satu siswi yang pintar di Kelas Terbaik-12 IPA 1 ini. Kelas Terbaik ini sudah terbentuk sejak kelas 10 semester 1. Siapa saja yang bisa bertahan dalam peringkat tiga puluh besar di tiap angakatan jurusan, maka mereka akan mendapatkan Kelas Terbaik.
Aku sangat tahu bahwa Nadine sama sekali tidak pernah pindah dari kelas ini, dia merupakan murid yang bertahan di peringkat tiga puluh besar tiap semesternya. Ya, begitu pun denganku. Aku juga menjadi siswa bertahan di peringkat tiga puluh besar sampai sekarang ada di kelas 12 semester 1.
"Kamu itu juara angkatan, Ri, pasti nggak akan ada yang bisa nyaingin posisi kamu itu. Kamu nggak belajar buat ujian juga tetep dapet nilai paling atas. Percaya sama aku! Apalagi cuma karena sakit kayak kemarin!" Dia kembali meyakinkanku.
Nadine dan aku bersahabat sejak kelas 10. Kami duduk sebangku, sampai sekarang. Dia memiliki sikap yang ceria dan riang. Bahkan terlampau riang-cerewet. Walaupun begitu, kami tidak pernah saling menceritakan kehidupan kami masing-masing. Tidak. Dia beberapa kali menceritakan kehidupannya, aku yang tidak pernah menceritakan kisah hidupku padanya. Aku hanya tidak siap, dan tidak tahu harus bercerita dari mana tentang hidupku, dan untuk apa?
Kebetulan memang, Nadine adalah sosok yang suka berbicara. Justru aku merasa, dia kurang suka dalam mendengarkan, bahkan mendengar penjelasan saat guru mengajar saja dia terlihat ogah-ogahan. Dia sangat terampil dalam berdebat dan membaca. Berkebalikan darinya, aku lebih menyukai mendengar dan menulis. Minat bacaku juga cukup, tetapi kemampuan berbicaraku agak lemah.
Ah, iya. Aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Auristela Aninditha, yang biasa dipanggil Auri oleh teman dan keluargaku. Aku adalah salah satu dari sekian banyak murid SMA Darma Harapan. Sekolah swasta ini merupakan SMA terbaik di kota ini-Jakarta. Banyak orang tua yang berlomba-lomba untuk memasukkan anak mereka ke sini-termasuk orang tuaku.
Sekarang ini, aku ada di kelas 12 semester 1. Awal semester untuk kelas baru. Beberapa temanku ada yang baru di kelas ini karena sistem kelas yang sesuai dengan peringkat tiap murid. Bisa dibilang, aku adalah murid yang sering mendapat nilai tinggi di sekolah ini-bahkan di beberapa ujian, aku berada di peringkat pertama.
![](https://img.wattpad.com/cover/344491766-288-k120279.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears In January
Teen FictionAuristela Aninditha adalah sosok perempuan dengan definisi cantik yang sesungguhnya. Dia pintar, wajahnya imut dan manis, kulitnya putih bersih tanpa ada noda sedikit pun. Perempuan yang biasa dipanggil Auri itu juga merupakan putri tunggal kaya ray...