UTRAKSA 4

432 41 1
                                    

Seusai sarapan atau bisa di katakan makan siang sekarang Raksa sedang menikmati film action koleksi terbarunya. Dengan posisi sangat pewe, sofa panjang di ruang tengah lalu kaki selonjoran dan cemilan di tangannya.

Hingga tak terasa film pun selesai, Raksa tidak tau mau melakukan apa lagi ponselnya pun sedang di isi daya hingga ia menutup matanya dan terlelap dengan televisi yang masih menyala.

Disisi lain kedua sahabat yakni Nathan dan Juna sedang mempersiapkan diri untuk pulang sekolah.

"Jun, ke rumah Raksa yuk," ajak Nathan.

Juna menoleh dan malah balik bertanya, "Lo ngajak gue dari lo nya sendiri bisa nggak?"

"Lho, gue mah bisa-bisa aja."

"Yakin? Gue nggak mau ya kayak seminggu lalu, lo nggak izin sama bang Jo gue sama Raksa kena sembur," ujar Juna.

"Kan seminggu lalu kita pergi tanpa izin keluar, lah ini mah ke rumah Raksa palingan bang Hesa bilang ke bang Jo," balas Nathan.

"Awas aja lo ya."

"Iya, ayo buru." Nathan segera menarik tangan Juna agar cepat, sahabatnya ini lelet sekali.

Mereka berjalan meninggalkan pekarangan sekolah dan menuju halte bus yang biasanya khusus untuk anak sekolah karena memang biasanya Juna pulang menggunakan bus atau ojol sedangkan Nathan di jemput, hingga tak lama bus datang dan mereka menuju rumah Raksa.

Nathan dan Juna berjalan memasuki rumah besar itu yang tak lain adalah rumah kediaman Keluarga Haeron, bahkan satpam penjaga sudah mengetahui mereka karena mereka sahabat dari Tuan Muda nya.

"Bik, Raksa dimana?" tanya Juna kepada pelayan yang tak lain adalah Bik Nan.

"Tuan Muda Raksa ada di ruang keluarga," jawab Bik Nana memberitahu.

Mendengar itu Nathan berlari untuk pergi ke ruang keluarga meninggalkan Juna. "RAKSA, I'M COMING!!!"

Juna hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Nathan dan berkata kepada Bik Nana, "Terima kasih Bik."

"Sama-sama Tuan Muda Juna," balas Bik Nana.

"Jangan panggil Juna Tuan Muda, Bik. Panggil saja Juna," ujar Juna.

"Baik, Nak Juna," balas Bibi Na.

Juna tersenyum. "Juna pergi dulu Bik."

Juna pun berjalan menuju ruang keluarga milik keluarga Haeron dan melihat Nathan sudah menubruk tubuh Raksa yang sedang tertidur pulas.

"Aw," Raksa terkejut merasakan tubuhnya tertimpa sesuatu.

Juna menarik Nathan agar tidak menimpa tubuh Raksa. "Nathan goblok! Kasian lo tubruk badannya."

"Enak ya Sa lo tidur, kita berdua baru dateng capek-capek abis balik sekolah." Nathan memperbaiki duduknya dan menggerutu.

"Terus lo pada ngapain ke sini?" tanya Raksa datar yang sudah dengan posisi terduduk.

"Jahat banget lo."

"Shut! Diam ngoceh mulu," ucap Juna pada Nathan.

"Ngapain lo pada kesini?" tanya Raksa lagi dengan pertanyaan yang sama.

"Kita tuh pengen jenguk lo, lebih tepatnya minta makan sih haha," balas Nathan di ikuti dengan suara tawanya.

"Rumah lo kekurangan beras, abang lo bangkrut," ketus Raksa menatap sinis sahabatnya.

Nathan menatap Raksa kesal. "Ya kagak lah."

Nathan dan Raksa itu sudah bersahabat sejak dari Sekolah Menengah Pertama, sahabat seperjuangan, senasib, punya abang yang sama sama suka ngatur. Kalau dengan Juna mereka bersahabat saat baru awal masuk Sekolah Menengah Atas.

UTRAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang