UTRAKSA 25

184 22 1
                                    

Elena menghela nafasnya dan dengan lesu berjalan menuruni anak tangga, suasana sekolah sekarang mulai sepi dikarenakan siswa-siswi sudah pulang ke rumah masing-masing. Elena mengusak surainya pelan, ia masih merasa malu sejak kejadian itu.

Sejenak langkah Elena terhenti sesaat memegang dadanya yang masih berdetak dengan cepat seakan-akan sedang berlomba. "Ya Tuhan."

Elena kembali melanjutkan langkahnya dan sesaat melihat jam tangan yang ia pakai, sedetik kemudian ia terkejut karena sebentar lagi bus sekolah akan berangkat dengan panik ia berlari menuju halte bus. Benar saja di halte, bus sudah terparkir.

"Huh, akhirnya." Elena mengatur napasnya saat sudah duduk di kursi bus, dan benar saja tidak ada semenit ia duduk bus sudah jalan.

Hari ini Elena tidak akan langsung pulang, karena sejak awal masuk kelas 12 Bunda Arina mendaftarkan dirinya ke salah satu tempat les untuk pelajaran tambahan.

"Lo Elena ya?"

Elena yang sedang memejamkan matanya terkejut langsung membuka mata saat mendengar seorang pemuda memanggilnya, menoleh untuk melihat melihat siapa yang memanggilnya. Saat Elena melihatnya pemuda tersebut, ia langsung ingat. Dia, Nathan, teman yang selalu bersama Raksa.

"Lo kenal gue kan?" Elena mengangguk sebagai jawaban.

"Udahlah Than, jangan ganggu," ujar Juna yang duduk di samping Nathan.

"Gue penasaran sama kejadian di kantin tadi Jun, jadi gue tanya langsung sama orangnya."

Elena menelan ludahnya gugup merasa bahwa temannya Raksa mengetahui kejadian di kantin hari ini. Ini semua salah Raksa yang dengan tiba-tiba menyeretnya ke kantin, ia jadi malu.

"Lo ada sesuatu ya sama Raksa?" tanya Nathan dengan penuh rasa penasaran.

"Maksudnya gimana?"

"Iya lo sama Raksa, soalnya baru kali ini gue lihat Raksa dekat sama cewek."

"Ah itu...eum...nggak sengaja ketemu doang tadi." Jujur Elena sekarang sangat gugup, mengalihkan pandangannya mencoba tidak melihat ke arah teman Raksa.

Nathan memicingkan kedua matanya mendengar balasan perkataan Elena. "Maksudnya?"

"Hahaha," tawa Elena canggung dan merasa bahwa bus yang tadi berlaju tiba-tiba perlahan berhenti, dengan cepat Elena beranjak dari duduknya dan berjalan keluar bus.

Nathan dan Juna terkesiap melihat Elena yang tiba-tiba berjalan keluar bus. Kedua sahabat itu hanya memandang Elena yang sudah keluar bus.

•••••

📍Kediaman Haeron
7.00 PM

Raksa berjalan keluar dari lift dan menuju ruang tengah untuk bersantai, saat sampai di ruang tengah langkahnya terhenti ketika melihat ada seorang wanita paru baya namun kecantikannya tidak memudar.

"Oma."

Wanita paru baya yang di panggil Oma pun menoleh dan tersenyum melihat wajah cucu bungsunya. Ayumi merentangkan kedua tangannya, seolah agar cucunya masuk ke pelukannya.

Raksa berjalan menghampiri sang Oma yang duduk di sofa. "Oma di sini? Sejak kapan datang?"

"Peluk Oma dulu sayang, Oma sangat merindukan cucu Oma." Ayumi bangkit dari duduk lalu memeluk cucu bungsunya dan mencium kening sang cucu.

Raksa melepaskan pelukan dan menatap sang Oma.

Ayumi tersenyum. "Bagaimana kabar mu, Raksa?"

"Aku baik Oma," jawab Raksa.

UTRAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang