UTRAKSA 5

409 33 3
                                    

Raksa, Nathan, dan Juna akhirnya sudah sampai di rumah kediaman Haeron siapa lagi kalau bukan rumah Raksa. Sepeda mereka di parkirkan di halaman luas itu dan Raksa tidak sengaja melihat mobil milik Mahesa dan mobil miliknya yang di pakai oleh Kama lalu ada mobil satu lagi yang asing baginya.

"Itu mobil siapa ya? Kok gue baru liat," ujar Raksa pelan namun di denger oleh kedua sahabatnya dan membuat kedua sahabatnya itu menoleh kearah mobil yang terparkir.

"Shit! Itu mobil abang gue. Jangan bilang?! Abang gue ada di sini?"

Nathan terkejut bukan main karena melihat mobil Abangnya sedang terparkir di rumah kediaman Haeron. Pasalnya ia belum mengabari sang abang kalau ia pulang akan terlambat, jadi panik kan.

"Sa, gue mau ngambil tas gue. Takut nyokap gue nyariin," ujar Juna yang sedari bingung sebenernya kenapa mereka belum masuk masuk.

"Ah iya, ayo." Raksa, Nathan dan Juna pun masuk ke dalam rumah. Raksa dan Nathan diliputi perasaan was was.

Sampai di dalam rumah dan menuju ruang keluarga yang dimana Nathan dan Juna menaruh tas mereka di sana, sekarang sudah menunjukkan pukul 19.00 yang artinya jam 7 malam. Suasana rumah sepi seperti belum ada tanda-tanda kedua abang Raksa pulang.

"Dari mana kau Raksa?"

Deg.

Langkah ketiga sahabat itu terhenti ketika mendengar suara berat dan datar, seketika mereka menjadi kaku dan takut dengan perlahan ketiga sahabat itu membalikkan tubuh ke arah belakang dan mereka melihat ada Bang Mahesa seraya menatap mereka tajam.

"A-anu bang, a-anu–"

Juna menghela napasnya mendengar perkataan gugup dari Raksa, dengan penuh rasa keberanian Juna pun angkat bicara.

"Sebelumnya maaf Bang Mahesa, kami dari taman kota karena berjalan sore dan kami lupa waktu untuk pulang. Aku lah yang mengajak Raksa untuk keluar, maafkan Juna," ujar Juna menjelaskan. Padahal bukan ia yang mengajak kedua sahabatnya untuk main keluar.

Mahesa hanya menatap ketiganya dengan tajam dan beralih menatap sang adik lalu berkata, "Kama sudah memberikan mu bukan, untuk beristirahat di rumah?"

Raksa menunduk takut dan menjawab, "Iya, Bang."

"Masuk ke kamar mu Raksa dan kalian pulang lah, supir akan mengantarkan kalian," perintah Mahesa kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih terdiam.

"Lah?"

"Abang gue masih berbaik hati, dah sono lo pada balik," ujar Raksa kepada kedua sahabatnya.

Raksa melihat supir keluarganya menghampiri mereka dan membungkuk pelan. "Mari Nak Juna, anda akan saya antarkan ke rumah anda."

"Permisi Nak Juna, ini tas anda," ujar Bibi Na yang datang seraya membawakan tas milik Juna lalu memberikan kepada Juna.

Juna pun nerima tas miliknya dan berkata, "Terima kasih Bibi Na."

Raksa dan Nathan bingung kenapa hanya Juna yang di antarkan pulang, sedangkan Nathan?

"Kok cuma Juna aja yang dianterin pulang, gue gimana?"

Supir dan Bibi Na hanya tersenyum kemudian melanjutkan pekerjaan lagi, Bibi Na pamit untuk pergi ke dapur melanjutkan pekerjaannya.

"Mari Nak Juna, hari semakin larut," ujar supir itu.

"Gue balik dulu ya, makasih Sa," ujar Juna seraya berpamitan kepada Raksa dan Nathan. Juna dan supir itu berjalan menuju parkiran lalu memasuki mobil dan mobil itu berjalan meninggalkan pekarangan rumah kediaman Haeron.

UTRAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang