First-person POV: Jade
Aku bangun di pagi hari dengan kepala yang super pusing. Dan aku merasa kosong, aku tidak ingat semalam aku melakukan apa. Aku melirik kesamping merasa seseorang memeluk pinggangku dengan erat.
It's Mattheo. Aku lupa jika aku memiliki pacar sekarang. Wait, Mattheo? My boyfriend? Owh right. Aku berlagak aneh, guys? Definitely yes.
"Good morning, love, kenapa tidak membangunkanku?" Mattheo meregangkan tubuhnya dan menguap. Holy crap, dia tidur tidak mengenakan baju!
"Apa yang terjadi semalam?" tanyaku masih merasa ling lung. Aku bersumpah kalian harus menepuk kepalaku sekarang juga.
"Kau menerima minuman Nott dan pingsan," jawab Mattheo, enggan beranjak dari kasur dia masih melingkarkan tangannya dipinggangku dan menguburkan wajahnya diceruk leherku.
"Wait? Pingsan?" Aku kembali bertanya namun kali ini dengan nada yang terkejut.
"Yeah, you were."
"Jika aku pingsan, Mattheo, aku pasti ingat kejadian sebelum pingsan, tapi sekarang aku tidak, aku melupakan semua yang terjadi semalam." Aku mulai berkicau, kepalaku masih terasa sakit.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi denganmu semalam, ku kira kau pingsan, hanya itu."
Rohypnol! Fuck! Kenapa aku tidak menyadarinya dari awal. Fuck fuck fuck!
Ini efek samping Rohypnol. Owh Nott, kau serius ingin bermain api denganku? Menggunakan Rohypnol? Dia kira aku ini apa?
"Mattheo, ikut aku sekarang juga." Aku beranjak dari tempat tidur, tergesa gesa sehingga membuat suara berisik.
"Jesus, Merlin, kalian serius? Masih jam 8 kalian sudah berisik," gumam Evan dari sisi lain kamar.
"Shut up!" sentakku dan Mattheo bersamaan.
"Okay, love bird, go!"
Aku menghiraukan Evan dan merapikan rambutku. Melirik kearah Mattheo yang kembali tertidur. "Mattheo!" teriakku membuat Mattheo berdiri.
"Yes, baby, Oh my God, love... Aku masih mengantuk."
"Terserah jika kau tidak ingin ikut, aku bisa urus ini sendirian." Aku berjalan menuju pintu untuk keluar dari kamar.
"No, Jade, kau pergi denganku, okay? Menurutmu setelah kejadian kemarin aku akan membiarkanmu pergi sendirian? Big no!"
Aku mengembangkan senyum tipis dibibirku. Lama kelamaan Mattheo berubah menjadi diriku. Dia tidak pernah mengatakan "Big no" sebelumnya, karena itu kalimatku.
"Go on, get dress."
Menonton Mattheo mengenakan pakaiannya masih terkantuk kantuk, aku tidak peduli. Yeah, say it, i'm an evil girlfriend. Aku sudah melarangnya ikut jika dia tidak mau tapi dia yang memaksakan dirinya sendiri.
Setelah Mattheo berpakaian, kami keluar dari kamar. Aku berjalan lebih dulu dengan hentakan kaki yang sangat keras mungkin bisa membangunkan orang lain yang masih tidur diasrama mereka.
Aku mencari Nott dimana mana tapi belum juga melihatnya. Mungkin mereka sedang di ruang rekreasi? Hah! Dimana lagi jika bukan ruang rekreasi.
Berjalan menuju ruang rekreasi Slytherin dengan penuh percaya diri, semua orang menatapku, tentu saja mereka semua Slytherin! Hanya aku yang asrama lain karena semua orang sudah bubar.
"Lihat Hufflepuff ini yang memiliki nyali berjalan di ruang rekreasi kita," ucap si bob Parkinson.
"Shut up, Betty La Fea," sentakku sama sekali tidak tertarik bertengkar dengan si bob yang poninya sangat mengganggu penglihatanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Defouted || Mattheo Riddle
Fiksi PenggemarSlytherin boys series #2 Ini bukan tentang The-boy-who-lived. Ini tentangku yang harus menggantikan posisi saudari kembarku untuk bersekolah disekolah sihir terbesar di Inggris. Dia menyembunyikan banyak rahasia tentang dirinya sebelum dia pergi. Tu...