6

256 11 0
                                    

Enji sesampainya di rumah ia di minta istirahat saja ditemani dua orang yang seolah mau saling bunuh ini membuat suasana jadi canggung dan apapun yang di tanyakan oleh Enji di jawab secara bersamaan walaupun jawabannya berbeda, Enji kan jadi takut kalau kalau mereka berkelahi.

"Aki, kumohon pulang ya"

Bujuk Enji dan akhirnya Aki mengalah demi Enji dan kai senang melihat kepergian Aki.

"Kau tahu kalau ia menyukai mu?"

"Aku pikir kami hanya teman Kai, beneran deh"

"Aku tidak suka padanya dan jelas sekali ia ingin mengambil mu dari sisi ku, aku tidak akan diam saja"

"Kai.... Kumohon, aku hanya mencintai mu dan kau tahu kalau kau membuat ku seperti ini, aku juga takut kehilangan Kai"

Kai menghembuskan nafas dan ia mencium kening Enji lalu mengusap rambut Enji pelan, Enji yang tertidur membuat Kai memutuskan untuk menginap saja dan mama nya seperti biasa mendukung.

🌈

Enji kembali kuliah secara normal bahkan sejak kejadian itu ia perlahan memiliki banyak teman lagi dan sekarang ia sedang memikirkan sesuatu hingga Aki muncul dan duduk di hadapan nya.

"Hubungan kalian baik baik saja?"

"Ya, aki kalau kau ulang tahun apa yang kau inginkan?"

"Hmmmm aku suka parfum"

"Pantas saja kau selalu wangi dan kau paling wangi diantara teman teman, Kai tidak terlalu suka parfum karena ia bisa bersin bersin"

Aki tertawa.

"Terima kasih atas pujian nya, kau belikan saja ia jam tangan"

"Nah itu aku setuju, ia tidak memakai jam tangan selama ini karena ia bilang cukup pake handphone aja kalo liat waktu"

"Butuh aku temani?"

"Tidak, aku akan pergi dengan mama saja karena setiap akhir minggu aku menemani mama belanja"

"Lalu apa kelanjutan nya?"

"Aku akan pergi ke kampus lama ku memberi nya kejutan"

"Ide bagus, eh Enji ada yang mau aku bicarakan dengan mu"

Aki berubah serius.

"Katakan saja pada ku"

"Aku menyukai mu Enji dan aku pikir ingin mendapatkan kan mu dengan kata lain ingin merampas mu dari siai Kai, tapi aku pikir betapa jahat nya aku  sehingga memiliki pikiran yang licik"

"Aku tahu"

"Hah?"

"Aki, Kai juga tahu namun ia tidak melarang pertemanan kita kok bahkan ia akan coba berteman dengan mu"

Aki tersenyum dan ia lega Enji sangat terbuka bahkan tidak marah hingga pertemanan mereka tidak berubah.

🌈

Enji datang bersama Aki dan keduanya membawa hadiah buat Kai, mereka mau mengejutkan Kai dan hampir sampai di depan kelas Kai langkah Enji terhenti begitu juga Aki, hadiah yang di pegang Enji jatuh demikian juga air matanya, seorang wanita tiba-tiba mencium bibir Kai dan Kai tidak tahu hingga.....

"KAI"

Aki teriak marah dan di sisi Aki ada Enji yang menangis, Kai berlari namun Enji berbalik pergi lari bersama Aki mengejar Enji yang berlari pergi keluar gerbang.

"Kau bajingan"

Pekik Aki namun Kai fokus mengejar Enji hingga berhasil ia tangkap dan memeluk nya erat karena Enji berontak dalam pelukan Kai, ia menangis semakin keras membuat Kai melepaskan pelukan nya.

"Aki ayo pulang"

Suara Enji bergetar dan berbalik pergi.

"Enji kau salah paham"

Bujuk Kai, Aki melemparkan hadiah hadiah darinya dan Enji lalu menyusul Enji.

Aki menunggu dengan sabar menemani Enji yang terus mengaduk teh nya menunduk dalam, Enji tidak mau pulang dengan keadaan wajah sembab dan mata bengkak.

"Enji, mungkin benar kau hanya salah sangka saja"

"Ia jelas jelas diam saja di cium gadis itu"

"Enji tenang, kau sedang emosi"

Enji menarik nafas panjang dan ia mencoba mengendalikan emosinya nya.

"Aku antar pulang ya?"

Enjo mengangguk dan Aki mengantarkan nya hingga ia ikutan masuk menyapa mama nya Enji.

🌈

Kai datang Sore nya dan mama nya Enji yang tidak tahu apa yang terjadi menyilakan Kai menemui Enji di kamar lalu ia melanjutkan menyiapkan makan malam, Enji terus membelakangi Kai dan tidak mau menyahut apapun yang Kai katakan.

"Enji, aku bahkan tidak tahu nama gadis itu"

Enji berbalik dan Kai terkejut karena Enji tiba tiba bangkit dan mengunci pintu kamar lalu duduk di pangkuan Kai.

"Enji"

Enji mencium bibir Kai dan keduanya hanyut, Enji membuka pakaian Kai dan pakaian nya keduanya berbaring tanpa pakaian, Enji duduk diatas tubuh Kai yang atletis dan tangan Kai memainkan milik Enji hingga membuat Enji mendesah tertahan.

Tbc

You Are For Me (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang