ROKU

295 41 3
                                    

Akhirnya, diputuskanlah voting yang berakhir Midoriya sebagai ketua kelas dan Yaoyorozu wakilnya. Meskipun semua orang terkejut, terutama Bakugo, kami sepakat merekalah yang akan menjadi pemimpin kami ke depannya. 

Saat istirahat, aku, [Name] dan Yuichirou segera keluar dari bangunan sekolah. Gagak kasugai yang tadi kami lihat terbang menghampiri kami dan mendarat di lenganku. "Ada apa?"

"Cwak...maafkan atas saya Rengoku-sama, Tokito-sama dan Tomioka-sama. Saya cwak... disini atas perintah Yushiro-sama untuk mengawasi anda semua cwak.... Kami mendapat cwak... informasi, dari jaringan gagak kasugai lain bahwa cwak... UA berada dalam masalah."

"Dalam masalah? Masalah ap--"

Belum sempat Yuichirou menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara keributan dari depan bangunan. Refleks, kami segera berlari kesana dan mendapati sekumpulan wartawan yang berada di pintu depan. Tunggu sebentar, bukankah tadi gerbang keamanan sudah diaktifkan? Bagaimana mereka semua bisa masuk?

Aku bisa melihat Aizawa-sensei dan Present Mic-sensei sedang berusaha menghalau para wartawan yang sedang marah. [Name] menghela napas lelah. Dia lalu mengeluarkan ponselnya. "Akan kuhubungi polisi."

"Ternyata cuman wartawan, bikin panik saja."

Aku mengangguk. "Tapi aneh. Bagaimana bisa wartawan masuk kemari? Bukankah pengamanan UA sangat ketat."

"Tidak tahu." Yuichirou menimpali. "Tapi jika benar UA berada dalam masalah, maka hanya soal waktu itu terjadi. Para wartawan ini nyatanya hanya sekedar pengalihan."

***

Setelah kejadian itu, Midoriya mengundurkan diri sebagai ketua kelas dan menunjuk Iida sebagai penggantinya. Seluruh kelas setuju mengingat Iida cukup membantu saat insiden di kantin. Uraraka menceritakannya padaku dan [Name] mengingat selama istirahat kami berada di luar bangunan sekolah. 

Sekarang, sudah memasuki jam Latihan Dasar Kepahlawanan. Aizawa-sensei berdiri di podium guru menatap kami yang duduk menghadapnya. 

"Untuk Latihan Dasar Kepahlawanan hari ini, aku dan All Might serta satu orang lainnya akan menjadi pengawas kalian." kata Aizawa-sensei. 

Sero mengangkat tangannya. "Sensei! Apa yang akan kita lakukan?!"

"Bencana, kapal karam dan hal-hal semacamnya." Aizawa-sensei mengeluarkan kartu bertuliskan kata "RESCUE" ke hadapan kami semua. "Latihan penyelamatan."

Seluruh kelas mulai bising dengan kekaguman penghuninya. Aku tersenyum. Latihan penyelamatan memang dibutuhkan. Dan sebagai pahlawan, tugas utama kami adalah menyelamatkan. Kecuali Bakugo. Dalam kamus dia, tugas utama seorang pahlawan adalah mengalahkan penjahat. 

"Hei belum selesai."

Seluruh kelas tersentak. Aizawa-sensei lantas melanjutkan. Dia lalu mengeluarkan remot dan menekan salah satu tombol, membuat dinding di sebelah kami mengeluarkan rak-rak berisi koper-koper kostum kami. "Kali ini kalian dapat memilih ingin memakai kostum atau tidak. Karena ada kemungkinan kostum kalian akan menghambat kalian."

"Latihan ini akan dilakukan di luar sekolah, jadi kita akan pergi menggunakan bus. Itu saja, jadi segera bersiap." kata Aizawa-sensei lantas keluar dari kelas. 

Kami segera bangkit dari kursi dan mengambil koper berisi kostum pahlawan masing-masing. Aku mengambil koperku dan mengikuti yang lain keluar dari kelas. Entah kenapa aku merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi. 

Aku menghela napas. Semoga itu tidak terjadi. 

***

"Wah, kamu pakai baju olahraga, Midoriya."

FIRE, WATER & MIST | BNHA X F!TOMIOKA READER X KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang