KYU

232 33 3
                                    

"Ah, sudah kuduga lebih nyaman pakai kostum sendiri."

"Demi sportivitas jadi tidak boleh."

Aku duduk di kursi bersebelahan dengan Kirishima. Kami sedang menunggu acara dimulai. Aku sedang membersihkan pedangku. Sebenarnya membawa senjata tidak boleh sih. Tapi karena aku dan [Name] adalah quirkless jadilah kami diizinkan membawa senjata. Yuichirou sebenarnya tidak boleh. Namun, dia berhasil mengatasi masalah pedang dengan blood demon art miliknya. Sekarang dia mampu menciptakan apapun meski sebenarnya dia menyimpan pedangnya di dalam kabut sih.

Curang emang

"Semuanya bersiaplah! Sebentar lagi acaranya dimulai!" seru Iida.

Aku menyarungkan kembali pedangku. Aku lalu memakai anting-anting yang diberikan oleh Tanjiro. Berharap saja ini bisa menjadi jimat keberuntungan yang bagus. 

"Midoriya."

Mendadak, seluruh atensi mengarah pada Todoroki yang berhadapan dengan Midoriya. Atmosfer ruangan seketika menjadi tegang. 

"Todoroki? Ada apa?" tanya Midoriya.

"Sekalipun dilihat secara objektif, menurutku kemampuanku lebih unggul. Tapi kau sudah menarik perhatian All Might kan? Bukan berarti aku ingin mencampuri urusan pribadimu."

"Aku akan mengalahkanmu." tegas Todoroki.

"Oh? Pernyataan perang dari dau murid terkuat di kelas ya?" kata Kaminari.

"Oi, oi, oi! Ada apa tiba-tiba berantem begini?" Kirishima datang menghampiri mereka berdua, berusaha melerai. "Sudah hentikan!"

"Kita disini bukan untuk main teman-temanan!" Todoroki menepis tangan Kirishima. Matanya lalu beralih padaku dan Yuichirou. "Rengoku dan Tokito, aku akan mengalahkan kalian nanti."

Aku tersentak. "Kami juga?"

"Dibandingkan Tomioka, bagiku kalian berdua adalah ancaman." Todoroki lalu berjalan ke arah pintu. "Terserah aku ingin mengatakan apapun."

Hening sejenak. 

"Todoroki." Midoriya bersuara, membuat laki-laki berambut merah-putih itu berhenti berjalan. "Aku tidak mengerti apa yang kau pikirkan saat bilang ingin mengalahkanku, tapi tentu saja kau lebih unggul dariku. Kemampuanmu, menurutku jauh di atas murid-murid lainnya. Sekalipun dilihat secara objektif."

"Midoriya juga jangan bicara negatif begitu." kata Kirishima, mencoba membesarkan hati. 

"Tapi semuanya," Midoriya menyela. "murid dari jurusan lain pun, mereka mengincar puncak dengan sungguh-sungguh. Aku tidak boleh tertinggal. Aku akan menggapainya dengan sungguh-sungguh." 

"Pernyataan perang yang bagus."

Seluruh atensi mengarah pada Yuichirou. Dia bangkit dari kursinya dan menghampiri Todoroki. "Kalian berdua mengingatkanku pada adikku. Ambisius dan selalu ingin menjadi yang lebih baik karena menjadi harapan bagi orang lain."

Yuichirou lalu menepuk pundak keduanya. Manik mint itu tiba-tiba menjadi lebih tajam. "Buktikan padaku sebuah kekuatan tanpa batas yang memang bisa membawa kalian ke puncak." Yuichirou menoleh padaku. "Benar kan, Senjuro nii-san?"

Aku menghela napas. Yuichirou kalau sudah memanggilku dengan sebutan "nii-san" berarti ingin aku turun tangan ya? Aku lalu berdiri dan menatap semuanya. 

"Kalau boleh jujur, aku hanya ingin kita berteman saja. Tapi, jika ingin menjadi yang nomor satu, maka inilah kesempatan kita. Aku tahu aku tak berhak mengatakan itu mengingat aku tidak seperti kalian. Tapi, kuharap kalian tidak meremehkanku ataupun [Name] hanya karena kami berbeda. Berhati-hatilah, karena kami bisa saja menyingkirkan kalian dari puncak."

FIRE, WATER & MIST | BNHA X F!TOMIOKA READER X KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang