"Peringkat 4 tim Tetsutetsu--lah? Tim Shinso?! Sejak kapan kalian jadi naik peringkat?!"
"Kerja bagus."
"Ya. Arigatou telah menghipnotis kami dengan quirkmu, Shinso-san?"
Shinso tersentak. Dia berbalik menatapku yang bersedekap. Di belakangku, ada Ojiro dan salah satu anak kelas 1-B yang masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi.
Shinso menatapku bingung. "Bagaimana--"
"Saat adu kavaleri hendak dimulai, kau memintaku menjadi kuda depan kan? Kau memintaku menggunakan Teknik Pernapasan Petir untuk membawa kalian mengambil seluruh ikat kepala dengan cepat. Tindakan fatal Shinso. Gara-gara setruman petir itu, aku jadi tersadar dari quirk hipnotismu."
"Jadi selama ini kau berpura-pura masih berada di bawah pengaruhku? Hebat sekali Rengoku."
Aku mengangkat bahu. "Bukan masalah. Aku punya guru yang mengajariku jika terkena hipnotis atau ilusi. Jadi aku mudah saja untuk menangkalnya."
"Siapapun gurumu itu, dia pasti guru yang hebat." Shinso lalu berbalik pergi.
Aku menghela napas. Tidak kusangka aku akan terkena jebakan Shinso. Beruntung Yuichirou sudah melatihku dan [Name] menghadapi seseorang dengan kekuatan yang serupa. Sehingga, aku masih bisa mengendalikan timku untuk memenangkan pertarungan. Meski itu agak berbahaya sih.
Aku lalu berjalan menghampiri Yuichirou. Aku lalu menonjok bahunya. "Kayak bukan Yuichirou aja."
"Apaan dah?"
"Apaan gimana? Kok bisa kamu mau masuk timnya Midoriya? Kau tahu kan kalau ditotalkan dengan poinmu yang notabe merupakan peringkat kedua, itu menjadi mangsa yang menggiurkan. Oh, dan aku tidak lupa kalau kalian bersembunyi di balik kabutmu."
"Urusai. Lagian terserah mau dengan siapa aku bersekutu. Dan lagi, sepertinya perhitunganku benar ya? Kau berhasil bebas?"
"Ya." Aku tersenyum. "Arigatou latihannya. Saranmu menggunakan teknik pernapasan sebagai penangkal hipnotis ternyata bagus. Meski begitu, aku harus super hati-hati agar tidak ketahuan. Itu baru Shinso yang merupakan anak jurusan umum. Bagaimana jika nanti melawan penjahat?"
"Kau benar. Kita harus berhati-hati."
"Ngomong-ngomong, sepertinya ada yang tidak lolos."
Aku dan Yuichirou menoleh ke arah [Name] yang datang menghampiri kami dengan wajah cemberut. Dia lalu bersedekap dan memalingkan muka. "Aku cuman memastikan Tsuyu-chan tidak diapa-apain Mineta."
"Padahal ada Shoji, buat apa takut?"
"Menurutmu?"
Aku sweatdropped saat melihat [Name] dan Yuichirou yang mulai bertengkar. Segera, aku lalu pisahkan mereka. "Jangan bertengkar disini. Ayo kita ke kantin. Lihat, sudah waktunya kita istirahat." kataku.
Yuichirou dan [Name] memalingkan wajah. Aku tersenyum lalu menatap papan hologram. Disitu tertulis peringkat setiap tim dan tim mana saja yang lolos ke babak berikutnya. Nama tim Midoriya terpampang jelas di peringkat pertama dengan poin 10 juta.
"Dia mengingatkanku pada Mui."
Aku menoleh. Yuichirou ikut memandang layar hologram. Dia lalu beralih menatapku dengan senyuman sedih. Aku mengangguk mengerti. Kurangkul adikku itu dan kuberikan pelukan erat. "Arigatou. Sudah kuduga kau sebenarnya kakak yang baik, Yui."
Yuichirou tidak menjawab. Dia hanya mengangguk tanpa membalas pelukanku. Aku tahu kok. Kau sebenarnya merindukan adikmu bukan?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRE, WATER & MIST | BNHA X F!TOMIOKA READER X KNY
FanfictionMuzan belumlah kalah. Dia sedang mengonsolidasi kekuatan untuk bersiap menguasai dunia. Sayangnya, resmi bubarnya Organisasi Pemburu Iblis kini menjadi masalah utama. Yushiro datang menyarankan rencana cadangan. Dia bersama Kirito, si iblis yang men...