HACHI

255 32 1
                                    

"16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23. Baik, semuanya baik-baik saja." Detektif yang menangani kasus menghitung kehadiran kami disini. 

"Senjuro."

"Ya [Name]."

"Kau tadi nyasar dimana?" tanya [Name]. Oh ya, aku juga penasaran dia nyasar kemana juga. 

"Zona Puting Beliung bersama Tokoyami dan Koda. Kau?"

"Zona Gempa Bumi bersama Kirishima-kun dan Bom Berjalan. Kau tahu si rambut duren gak bisa menyerang dengan benar. Serangannya ugal-ugalan dan tidak efektif. Aku yakin dia--"

BUK

"Kudengar kau chibi!" Bakugo baru saja memukul [Name].

Aku tertawa. [Name] mendelik dan menatap Bakugo tajam. "Kau mau bertarung?"

Keduanya sekarang saling menatap tajam satu sama lain. Aku menggeleng-gelengkan kepala. Dasar. Mereka ini memang mau bersaing sekali. 

"Ayo kita bawa anak-anak ke kelas. Kita tak akan langsung menginterogasi mereka bukan?"

"Pak Detektif." Asui menghampiri si detektif. "Bagaimana kondisi Aizawa-sensei?"

"Kedua tulang lengannya patah dan tengkoraknya retak. Untungnya tidak ditemukan adanya gangguan otak. Akan tetapi, tulang di bagian matanya hancur berkeping-keping jadi penglihatannya mungkin akan terpengaruh. Seperti itulah."

Mata Mineta berkaca-kaca. "Tidak..."

"Bagaimana dengan Thirteen?" tanya Ashido.

"Luka pencabikan dari punggung sampai lengan atasnya parah sekali, namun nyawanya tidak berada dalam bahaya."

Ashido, Yaoyorozu dan Jiro menghela napas lega. Detektif itu melanjutkan, "All Might juga baik-baik saja. Pengobatan Recovery Girl sudah cukup untuknya jadi dia berada di UKS."

"Sekarang, kembalilah ke kelas kalian."

"Baik!"

***

"Tadaima."

"Okaeri."

Aku, Yuichirou dan [Name] menghampiri Yushiro yang menyambut kami di ruang keluarga. TV dinyalakan dan menampilkan berita tentang penyerangan USJ. Di atas meja, terdapat berkas-berkas berisi daftar villain yang dikumpulkan oleh Yushiro. 

Mataku menangkap foto villain tangan yang memimpin penyerangan. "Itu--"

"Duduk dulu Senjuro. Aku tahu apa yang kau pikirkan."

Kami bertiga lalu duduk di lantai tatami menghadap Yushiro. Wali kami itu menghela napas. Dia lalu memberikan salah satu berkas padaku. "Seperti yang kau tebak, Senjuro. Saat aku mendengar kabar penyerangan, aku langsung mencari daftar villain yang muncul saat itu. Dan dilihat dari reaksimu terhadap foto ini, kurasa ini salah satunya."

Aku mengangguk. "Dia pemimpinnya."

"Shigaraki Tomura. Desas-desus yang kudapat dia cukup berbahaya. Quirknya bisa menghancurkan kita menjadi abu kalau dia menyentuh kita dengan telapak tangannya. Quirk yang berbahaya."

"Kurasa tidak."

Yuichirou mengeluarkan pedangnya. "Saat dia menyentuh bilah pedangku, pedang ini tidak hancur sama sekali, seolah quirk miliknya tidak berfungsi." kata Yuichirou.

"Mungkinkah nichirin blade memiliki kemampuan anti hancur?" tebak [Name].

"Bisa jadi." Yuichirou menyarungkan kembali pedangnya. "Tapi mungkin ada hubungannya dengan teknik penempaannya. Aku tahu biji besi pedang nichirin blade merupakan biji besi terkuat. Mungkin karena saking kuatnya, penempaannya pun tidak main-main. Kemungkinan ada salah satu tahap penempaannya mampu meningkatkan kekuatan pedang tersebut sehingga anti hancur."

FIRE, WATER & MIST | BNHA X F!TOMIOKA READER X KNYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang